Tribe Ultah

Mengapresiasi Franck Kessie

Musim 2016/2017, Franck Kessie adalah fenomena. Berposisi gelandang tengah, ia mencetak enam gol sepanjang musim, yang menjadikannya sebagai pemain termuda tercepat mencetak 6 gol di Serie A.

Bahkan, Atalanta yang dari musim ke musim setia menggenggam status klub medioker, dibawanya melesat ke peringkat 4 dan lolos ke Liga Europa.

Kokoh tak tertandingi, Franck Kessié berdiri di lini tengah La Dea saat itu. Dengan postur setinggi 183 sentimeter dan badan yang kekar, ia terlihat bagaikan gedung yang sulit dirobohkan. Terlebih, usianya yang saat itu belum genap kepala dua membuatnya meraih predikat The Next Yaya Toure.

Sebuah julukan yang layak, karena selain berkewarganegaraan yang sama, Kessié juga memiliki cara bermain yang mirip dengan seniornya itu. Meski bertubuh besar, ia tidak kaku bergerak, justru sangat aktif untuk meminta bola ataupun membuka ruang. Pergerakan tanpa bola yang tidak mudah, karena dibutuhkan stamina yang mumpuni juga intelejensi yang mencukupi.

Berbekal segudang potensi itu, AC Milan kemudian datang untuk melayangkan proposal perekrutan di awal musim 2017/2018. Kesepakatan pun terjalin bersama Atalanta, dengan kontrak peminjaman sampai akhir musim dan kewajiban membeli di awal musim 2018/2019 sebesar 18 juta euro.

Uniknya, ketika bergabung dengan Milan, Kessié bertemu lagi dengan mantan lawannya semasa bermain di Piala Dunia U-17.

Saat itu, Pantai Gading U-17 yang dibelanya berhadapan dengan Italia U-17 yang dikapteni oleh Davide Calabria pada Oktober 2013. Meski hasil akhirnya berpihak pada Italia junior, tapi Kessié tidak menyimpan dendam pada Calabria dan tidak ada masalah untuk berkolaborasi dengannya di Milan.

BACA JUGA: 120 Tahun AC Milan: Cinta dan Benci yang Kurasa

Potensi tersembunyi yang digali Gian Piero Gasperini

Berbicara mengenai Kessié berarti juga berbicara tentang potensi, dan tak bisa dilepaskan dari sosok Gian Piero Gasperini. Mengapa? Karena berkat Gasperini-lah kemampuan Kessié semakin terasah, hingga mengalami perkembangan karier yang sangat pesat.

Di awal kariernya, Kessié bermain sebagai bek tengah, dan posisi itu dilakoninya hingga lulus dari akademi Atalanta. Namun, ketika dipinjamkan ke Cesena, posisinya diubah menjadi gelandang tengah oleh sang pelatih, Massimo Drago, dan semakin dimatangkan oleh Gasperini ketika sang pemain kembali ke Atalanta untuk dipromosikan ke tim utama.

Keputusan Gasperini tidak salah. Meski Kessié saat itu belum cukup matang sebagai gelandang sentral, ia sudah cukup memahami peran dan tugasnya.

Ia belajar bagaimana cara merebut bola lalu mendistribusikannya. Ia belajar kapan waktu yang tepat untuk merangsek naik dan kembali mundur. Ia juga belajar untuk melihat sekeliling, mencari celah untuk mencetak gol maupun mengirim umpan kunci.

Semua dilaluinya dengan mulus, dimulai dengan sepasang gol yang dicetaknya saat melakukan debut di Serie A. Sayangnya, di akhir laga Atalanta harus mengakui keunggulan Lazio 3-4 dan tersungkur di kandang.

Akan tetapi, performa apik Kessié tetap berlanjut pekan depannya dengan gol ke gawang Sampdoria, tapi lagi-lagi Atalanta menelan kekalahan, kali ini dengan skor 1-2 di Luigi Ferraris.

BACA JUGA: AS Roma dan AC Milan Berduet Blokir Corriere dello Sport

Harapan AC Milan

Di antara belasan pemain baru yang didatangkan Milan saat itu, Kessié menjadi salah satu pembelian sukses. Bersama Ricardo Rodriguez dan Hakan Calhanoglu, ketiganya langsung terpilih jadi penggawa utama, kendati mengawali musim dengan laju kurang mulus.

Pekan demi pekan berlalu, dan satu slot gelandang di sisi kanan senantiasa terus dihuninya. Bahkan sampai beredar kabar ia mengalami keletihan dan membutuhkan pelapis.

Tak heran, karena Kessié selalu bekerja keras di setiap pertandingan yang dijalaninya. Di antara barisan gelandang Milan yang tampil angin-anginan dan di bawah ekspektasi, Kessié memberikan nuansa yang sudah lama tidak tampak di lini tengah I Rossoneri.

Semangat menggebu ala Gennaro Gattuso yang dipadu dengan visi Clarence Seedorf. Terasa berlebihan? Saya kira tidak, karena jika Milan dapat menemukan pelatih yang pas dan skema yang tepat, maka versi upgrade dari Yaya Toure yang akan didapat.

Selamat ulang tahun ke-23, Franck Yannick Kessié! Semoga nasib baik selalu menyertaimu.

 

*Artikel diunggah ulang dengan beberapa penyesuaian, untuk memperingati hari ulang tahun Franck Kessie.