Suara Pembaca

Dulu Vieri, Sekarang Lukaku

FC Internazionale Milano atau biasa kita sebut Inter Milan memulai musim 2019/2020 dengan memamerkan Romelu Lukaku sebagai ujung tombak anyar. Kini hampir separuh musim berlalu, sang penyerang bongsor itu seakan mengembalikan romansa Interisti saat Christian Vieri merumput dengan balutan seragam biru-hitam. 

Secara resmi, penyerang yang moncer bersama Everton tersebut diboyong ke Giuseppe Meazza dari Old Trafford dengan banderol sebesar 65 juta euro menurut hitungan transfermarkt.com. Pembelian tersebut sekaligus menjadi pengeluaran terbesar Inter dalam mendatangkan pemain sepanjang sejarah klub.

Lukaku pun dipercaya mengenakan nomor punggung 9 yang sebelumnya disandang oleh Mauro Icardi. Debut resmi sang attacante dimulai pada saat melawan Lecce di kompetisi Serie A. Alih-alih terbebani nilai transfernya, Lukaku malah mampu berkontribusi banyak pada pertandingan tersebut sekaligus menuliskan tinta istimewa, karena mampu mencetak gol pertama dalam pertandingan pertama dirinya di Inter. 

Hingga saat ini terhitung sudah 11 bola yang mampu ia ceploskan ke gawang lawan dalam 17 penampilanya bersama La Beneamata. Hal tersebut membuktikan ucapannya beberapa waktu silam yang mengatakan bahwa keputusan dirinya untuk pindah merupakan langkah yang sangat tepat. Lukaku menemukan kembali energi baru di dalam raganya.

BACA JUGA: Inter Milan Coba Jadi Anomali di Tengah Oligarki Juara Serie A

Ditopang dengan postur badan yang tinggi serta perawakan yang gempal, mengingatkan kita pada striker haus gol yang dimiliki Inter pada masa lalu yakni Christian Vieri. Sosok yang akrab disapa “Bobo” ini pernah menjadi pujangga bagi sebagian besar pendukung Inter Milan.

Pujaan yang dialirkan terhadap lelaki yang lahir di Kota Bologna tersebut dikarenakan penampilanya impresifnya selama masa baktinya di Nerazzurri. Sang pemain mampu membukukan 103 gol dari 144 penampilan yang ia jalani bersama Inter Milan.

Tak salah jika kehadiran Lukaku di Inter telah mengulang ingatan publik termasuk saya tentang sosok Vieri. Secara de facto kedua pemain tersebut sama sama memiliki kekuatan utama pada kaki kiri, ditambah dengan postur yang terlihat sedikit gempal.

Tidak memiliki sprint yang istimewa, tapi mereka tetap saja menjadi eksekutor yang ganas bagi pertahanan lawan. Legenda Italia yaitu Alessandro Del Piero dalam suatu kesempatan wawancara dengan SkySports, juga menegaskan bahwa Lukaku merupakan gabungan antara Vieri dan Ibrahimovic.

Il Pinturicchio menambahkan bahwa Lukaku memiliki karakteristik yang sama dengan Vieri yaitu tidak banyak melakukan pergerakan. Kedua pemain kidal itu juga diberikan keistimewaan atas kemampuan kepala mereka.

BACA JUGA: Rajukan Christian Vieri dan Cobaan yang Bertubi-tubi

Lukaku dan Vieri sama sama andal dalam melakukan duel udara, sehingga memudahkan kawan-kawannya dalam mengirim umpan lambung. Di luar hal individu, kedua pemain tersebut juga ditopang oleh striker asal Tim Tango. Vieri berpasangan dengan Crespo, sementara Lukaku berduet bareng Martinez.

Secara de jure pun kedua lelaki yang memiliki jarak umur 20 tahun tersebut sama-sama pernah menjadi pembelian termahal bagi Inter Milan. Ditebus dengan dana 46,48 juta euro dari Lazio, Bobo Vieri menjadi pemain termahal sepanjang sejarah klub.

Rekor yang dipegang oleh pemain dengan catatan 23 gol bersama timnas Italia itu akhirnya pecah setelah 20 tahun lamanya. Tak lain tak bukan yang mampu memecahkan capaian tersebut adalah “sang kembaran” yakni Romelu Lukaku. Penyerang andalan timnas Belgia itu mampu membantu Manchester United untuk mendapatkan uang sebesar 65 juta euro dari Inter Milan. 

Pada akhirnya, torehan prestasilah yang akan dijadikan sebagai bahan perbandingan kedua pemain tersebut. Akankah Lukaku dapat menorehkan catatan gol sebanyak yang telah dilakukan oleh Vieri?

Pertanyaan itu memang cenderung prematur untuk dilontarkan saat ini, tapi melihat performa serta masa kerja Lukaku yang masih belia di Giuseppe Meazza, nampaknya hal tersebut akan dilakukan oleh juru gedor bertubuh gempal ini.

Berbicara soal capaian bersama tim, Vieri yang pernah disebut sebagai the grumpiest man in football hanya mampu memberikan satu trofi untuk La Beneamata. Ini tentunya akan lebih mudah dikejar oleh Lukaku karena materi pemain yang dimiliki Inter sekarang cukup mumpuni untuk setidaknya meraih status capolista di akhir musim.

Tapi sebelum berspekulasi lebih jauh, kita lihat dulu, dapatkah Inter menyudahi siklusnya yang anjlok usai paruh musim?

 

*Penulis adalah mahasiswa jurusan teknik industri di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Bisa disapa di akun twitter @aveechena