Cerita Tribe Ultah

Persija Jakarta: Selain Prestasi, Stadion Juga Dinanti

Harus diakui, tahun ini adalah tahun yang berat untuk Persija Jakarta. Setelah meraih juara musim lalu, Macan Kemayoran seolah kehilangan semua kekuatan. Gagal total di kompetisi pra-musim, tersingkir cepat di kompetisi Asia, hingga terseok di ajang liga.

Di pra-musim, gelar juara gagal dipertahankan. Di kompetisi Asia, pencapaian musim sebelumnya gagal dilampaui. Di liga, berstatus juara bertahan, klub ibu kota seolah tidak berdaya.

Pembenahan bukan tidak dilakukan. Tambal-sulam pemain terjadi. Pencarian pemain asing untuk melengkapi kekuatan terus berjalan. Bahkan pergantian pelatih dua kali terjadi. Namun nyatanya, rentetan hasil seri bahkan kekalahan masih didapatkan. Baru jelang akhir kompetisi Macan Kemayoran kembali menunjukkan taji.

Meski menjalani musim berat juga bisa dikatakan mengecewakan, pesta meriah tetap dilakukan untuk merayakan hari jadi ke-91. Bertajuk ‘Siner91’, diharapkan menjadi momen semua pihak untuk bangkit, berjaya, menjaga apa yang sudah ada dan menggapai apa yang belum dipunya. Termasuk mengembalikan prestasi setelah menjalani hampir satu musim yang sulit.

Baca Juga: #Siner91, Tema Pesta di Jakarta

Suporter tentu tidak ingin klub kebanggaan yang tahun lalu juara, musim depan turun kasta. Bila Macan Kemayoran tidak juga segera konsisten untuk bangkit, kemungkinan buruk itu memang masih mungkin terjadi. Sebaliknya, klub kebanggaan masyarakat Jakarta juga masih mungkin menutup musim di papan atas klasemen liga.

Lebih jauh, Jakmania, suporter setia Persija Jakarta, tentu menanti prestasi lebih baik di musim depan. Kembali menjadi juara tentu menjadi harapan tertinggi. Serasa wajar, berstatus klub ibu kota, bermodal dukungan besar, prestasi dan gelar juara selalu dinanti untuk terus kembali.

Selain prestasi ada hal lain yang masih selalu dinanti publik sepak bola Jakarta. Rumah nyaman untuk tim yang telah 11 kali meraih juara belum juga ada di kotanya. Beberapa tahun ke belakang, Ismed Sofyan dan kawan-kawan lebih sering berkelana bahkan hingga kota yang jauh dari rumah sebenarnya.

Benar memang Persija Jakarta punya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang disebut-sebut sebagai kandang mereka. Namun sejak terusir dari Stadion Lebak Bulus, SUGBK tidaklah terlalu nyaman. Sering kali mereka harus terusir dari sana. Alasan keamanan, kondisi politik, hingga kesibukan konser musik dapat dengan mudah menjadi alasan mengusir penghuni sesungguhnya.

Bekasi, Cikarang, Solo, hingga Yogyakarta menjadi persinggahan sementara. Meski hasil tidak terlalu buruk didapatkan, tapi stadion nyaman di kota sendiri tetap menjadi sesuatu yang dinanti.

Baca Juga: Cikarang yang Ternyata Nyaman Bagi Persija

Janji manis tentang stadion kembali dihadirkan Anies Baswedan serupa hadiah di hari jadi. Gubernur Jakarta tersebut menyebut, Persija Jakarta akan memiliki stadion baru di ulang tahunnya ke-92.

Allhamdulillah sudah 91 tahun perjalanan Persija. InsyaAllah di ulang tahun ke-92 kita akan miliki stadion baru,”

Kalimat tersebut diucap Anies dalam sambutannya ketika menyerahkan penghargaan kepada legenda Persija juga 40 pendiri Jakmania. Saat itu Anies sempat menanyakan harapan Jakmania di hari jadi Persija Jakarta.

Temmy Meliana Lubis, salah seorang perwakilan yang menerima penghargaan dan berdiri tepat di sebelah Pak Gubernur, menyampaikan harapannya yang juga mungkin merupakan harapan seluruh Jakmania.

Bunda Temmy mengingatkan harapan akan hadirnya stadion yang lama dinanti. Bunda yang hampir 22 tahun mendampingi Persija tentu paham betul sulitnya mendampingi klub kebangaan ketika harus berpindah-pindah kandang hingga ke luar kota.

Baca Juga: Bunda Temmy, Tentang Tribun Tanpa Asap di Jakarta

Dari mulai waktu hingga biaya tidak murah menjadi pengorbanan demi mendampingi kecintaan. Untuk itu, kandang di kota sendiri menjadi harapan terbesar Jakmania.

Kalaupun stadion baru masih belum ada, setidaknya kepastian kandang  di Jakarta dengan segala perizinannya, diharap didapat untuk mengarungi musim depan.

Harapan yang disambut janji manis Anies Baswedan. Janji yang bukan sekali terucap. Janji yang bahkan juga dikemukakan penguasa-penguasa Jakarta sebelumnya. Bedanya kali ini Anies telah bisa mengucap, jika tiang-tiang telah terpasang, juga pengerjaan yang sedang dilakukan.

“Tiang pancang sudah dipasang, pengerjaan sedang dilaksanakan, doakan semuanya lancar. InsyaAllah di tahun berikutnya kita bisa rayakan ulang tahun di stadion baru,” ucap Anies.