Setelah menjuari GOJEK Liga 1 tahun lalu, juga Piala Presiden di tahun tersebut, nyatanya Persija masih tetaplah Persija yang sama. Persija dengan satu bintang di dada, Persija tim ibu kota dengan kesan sederhana.
Meski berhasil menjadi juara musim lalu, tetapi Persija Jakarta tidak menambahkan bintang di atas lambang tim di dada mereka. Masih tetap satu bintang yang terpasang sejak mereka berhasil meraih juara sebelumnya di tahun 2001.
Ini tentu berbeda dengan kebanyakan tim Indonesia. Biasanya tim akan menambahkan bintang pengingat gelar juara. Seperti yang dilakukan Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, atau Persib Bandung yang memiliki bintang sejumlah gelar juara mereka di Liga Indonesia. Setiap tim meraih gelar, bintang langsung di tambah di musim berikutnya.
Berbeda dengan Macan Kemayoran yang memang memiliki tradisi tersendiri tentang bintang ini. Dalam zine terbarunya, Abidi-Side menjelaskan, bintang tersebut menandakan bahwa Persija sudah meraih gelar juara sebanyak 10 kali sejak perserikatan.
Baca juga: Apa yang Salah dengan Persija?
Tradisi yang diadopsi oleh Persija adalah tradisi calcio asal Italia. Hakikatnya, satu bintang adalah penghargaan tertinggi untuk suatu klub yang telah mengoleksi 10 gelar liga. Dalam arti klub ibu kota baru akan menambah satu bintang lainnya setelah berhasil meraih gelar ke-20.
Sebagai klub tua Persija Jakarta memang memegang teguh tradisi. Termasuk lambang tim yang dikenal sakral.
Kaya tapi sederhana
Tidak seperti tahun lalu, pada jersey yang baru di luncuran untuk Shopee Liga 1 2019 terpampang begitu banyak sponsor. Setidaknya terdapat enam sponsor tertempel di bagian depan dan satu sponsor lainnya di bagian belakang. Menurut kabar berkembang, masih ada tiga sponsor lain yang siap menaruh logo dan uangnya untuk Macan Kemayoran.
Secara hitungan kasar, bila masing-masing logo di bagian depan dipatok dengan harga Rp 5 miliar, sedikitnya uang Rp 30 miliar telah dikantongi klub ibu kota. Serasa wajar dengan statusnya sebagai juara bertahan dan dukungan suporter luar biasa, sponsor tentu tidak akan ragu menggelontorkan uangnya.
Tapi itu hanyalah hitung-hitungan kasar semata. Nyatanya Macan Kemayoran tetap lesu di masa transfer. Bahkan untuk sekelas tim juara dan tim ibu kota, skuat yang dipamerkan saat launching terkesan sederhana.
Meski masih ada nama Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan, tidak banyak bintang di tim ini. Mungkin hanya Andritany Ardhiyasa dan Ramdhani Lestaluhu yang dapat dikedepankan. Untuk pemain asing, Steven Paulle dan Bruno Matos masuk menggantikan mereka yang memilih pergi. Sisanya Rohit Chand dan Marko Simic masih mengisi dua slot lainnya.
Baca juga: Pantaskah Marko Simic Dirindukan?
Untuk pemain lokal terdapat nama Tony Sucipto, Yogi Rahardian, dan Heri Susanto merapat ke ibu kota. Lagi-lagi bukan pemain bintang bahkan pemain dengan level kelas satu, kecuali Ryuji Utomo yang pulang usai merantau di luar negeri.
Mengisi regulasi pemain U-23, pemain-pemain dari Persija U-19 dinaikkan kelasnya. Hanya Feby Eka Putra yang didatangkan dengan skema penukaran dengan Anan Lestaluhu.
Sebagai juara bertahan dan melihat begitu banyak sponsor yang dimiliki, publik sepak bola Jakarta tentu berharap tim ini memiliki pemain nomer wahid untuk melanjutkan tren baik musim lalu bahkah bisa mempertahankan gelar. Tapi yang ada kini Pesija Jakarta hanya memiliki skuat minimalis.
Di beberapa posisi seolah masih kekurangan pemain. Di jantung pertahanan hanya ada tiga nama dengan kapasitas mumpuni. Begitu juga di lini depan. Hanya ada Bambang Pamungkas, Marko Simic, juga Taufik Hidayat. Bahkan di bek kanan nama Ismed Sofyan yang semakin menua masih harus berjuang sendirian.
Menarik dinanti, dengan ekspektasi yang ada, dan skuat yang dimiliki, apa yang bisa diperbuat Macan Kemayoran musim ini.
Daftar pemain Persija Jakarta untuk Shopee Liga 1 2019
Kiper: Andritany Ardhiyasa, Shahar Ginanjar, Daryono, M. Rizki Sudirman
Bek: Ismed Sofyan, Tony Sucipto, Maman Abdurrahman, Ryuji Utomo, Steven Paulle, Rezaldi Hehanussa, Al Hamra Hehanussa, Dany Saputra.
Gelandang: Nugroho Fatturachman, Resky Fandi, Septinus Alua, Fitra Ridwan, Yan Pieter Nasadit, Sandi Sute, Bruno Matos, Ramdhani Lestaluhu, Mario Nur Cahyo, Feby Eka Putra, Yogi Rahadian, Heri Susanto, Novri Setiawan, Riko Simajuntak, Rohit Chand.
Penyerang: Bambang Pamungkas, Marko Simic, Taufik Hidayat.