Nasional

APPI Merespon Kejadian yang Menimpa Persib Bandung

Sebagai wadah seluruh pemain profesional di Indonesia, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia, APPI, merespon apa yang menimpa Febri Hariyadi dan Omed Nazari. Kedua pemain menderita luka usai bis yang membawa keduanya dan pemain serta anggota tim Persib Bandung lainnya menerima serangan sekelompok orang tidak dikenal.

Sebuah batu dilempar orang tidak dikenal ke arah bus Persib Bandung dan membuat dua pemainnya terluka. Febri Hariyadi terluka di pelipis kanan, sedangkan Omed Nazari luka lebih serius dengan sembilan jahitan di wajahnya.

Presiden APPI, Firman Utina, didamingi Ponaryo Astaman kemudian memberi pernyataan sikap tentang insiden yang menimpa rekan seprofesinya. Atas nama APPI, Firman Utina menyampaikan bila pelemparan terhadap bus Persib Bandung harus diusut tuntas. Serta harus ada sikap tegas pada pikah-pihak yang terlibat agar tidak kembali terulang.

“Sikap kami APPI, harus diusut tutas tentang kejadian pelemparan bus Persib Bandung. Ini harus diambil sikap tegas pada pihak-pihak yang terkait kejadian ini supaya tidak merugikan bagi pemain-pemain lain.”

Baca juga: Dan Terjadi Lagi, Lemparan Batu yang Terulang Kembali

Firman juga mengingatkan bahwa harus disadari sudah tidak ada lagi cara-cara atau intimidasi terhadap pemain-pemain dengan cara-cara seperti demikian. Cara-cara penyerangan atau semacamnya merupakan hal yang tidak baik dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Pemain yang membawa Persib Bandung juara Liga Indonesia 2014 tersebut berharap kasus ini diusut tuntas dan diberi sanksi setegas-tegasnya.

Sedangkan Ponaryo Astaman menegaskan, keselamatan pemain adalah yang utama dan tidak bisa ditawar lagi. untuk itu semua pihak terkait entah itu panpel, kepolisian, atau PT Liga, bahkan PSSI wajib bisa menuntaskan masalah ini.

“Buat APPI, keselamatan pemain dari tim mana pun adalah yang utama, suatu hal yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Sehingga menjadi tanggung jawab entah itu dari panpel, entah itu kepolisian, atau PT. Liga, bahkan sampai PSSI sekalipun bagaimana untuk bisa menuntaskan maslah ini. Menginvestigasi, memberi hukuman setegas-tegasnya, seberat-beratnya, sehingga menimbulkan efek jera dan kejadian ini tidak terulang di kemudian hari.”

Baca juga: Dua Faktor Turunnya Performa Timnas Indonesia

Menurut Popon, penyelesaian kasus pelemparan bus Persib Bandung dapat menjadi tolok ukur bagaimana keseriusan kita dalam menyikapi atau menyelesaikan permasalahan terjadi di sepak bola selama ini.

Selain itu Popon juga dengan tegas menyebut, datang ke stadion dengan aman, meninggalkan stadion dengan nyaman, aman, dan selamat adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk pemain.