Banyak yang menganggap pria kelahiran Getas itu kariernya telah habis. Masa kejayaannya di klub ibu kota seolah telah terlewatkan. Banyak spekulasi yang menyebut musim ini adalah musim terakhirnya. Terlebih, di awal tahun lalu, Bepe 20 sempat mengisyaratkan akan segera mengakhiri karier sebagai pemain.
Bambang Pamungkas memang tidak seperti dulu lagi. Ketajamannya seolah telah hilang termakan usia. Tidak ada lagi jumlah gol dobel digit dalam semusim seperti awal 2000-an. Di masa bakti ke-4 untuk Persija Jakarta yang terhitung sejak tahun 2015, terbanyak hanya 5 gol dalam semusim yang berhasil dikumpulkan. Bahkan dua tahun ke belakang tidak lebih dari 3 gol saja.
Untuk seorang penyerang, usia 39 tahun memang terbilang senja. Kecepatan dan kekuatan fisik sebagai modal utama jelas akan termakan angka. Hanya insting dan pengalaman yang mungkin membuatnya mampu terus bertahan.
Apapun itu, Bambang Pamungkas tetaplah Bambang Pamungkas. Setelah menua bersama, nampaknya Macan Kemayoran juga belum rela kehilangan sosoknya. Sosok penyerang gaek yang masih ditakuti juga dihormati.
Baca juga: 200 dan Bukan Pamungkas
Sosoknya di Persija Jakarta lebih dari sekadar penyerang yang diharapkan mampu mencetak banyak gol. Bambang seolah mendapat kehormatan menjadi pemimpin “gerombolan macan”, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Saat tim sedang terpuruk, Bepe hadir sebagai sosok dewasa di antara teman-temannya. Terlihat beberapa kali usai kalah dalam pertandingan, Bepe menghampiri dan menegakkan kepala pemain lain yang tertunduk. Pun ketika ada rekan yang lepas kendlpi, ia sering kali menjadi obat penenang mujarab.
Saat peristiwa huru-hara di GBK tahun 2016 lalu, saat kerusuhan besar terjadi di partai Persija menghadapi Sriwijaya FC, Bepe menjadi pemain terakhir yang meninggalkan lapangan. Di tengah hujan gas air mata dan orang-orang yang saling kejar, ia berdiri terdiam di lapangan. Ia berharap keberadaannya saat itu dapat sedikit menenangkan suporter yang terbakar emosi. Tentu tidak sembarangan pemain yang bisa melakukan ini.
Meski tidak lagi muda, ternyata pria yang juga memiliki panggilan Gechil ini masih memiliki ambisi tersendiri. Usai laga final Piala Indonesia 2018/2019, Gechil mengungkap masih ingin meraih satu-satunya gelar yang belum ia miliki baik secara pribadi maupun secara tim.
“Piala Indonesia adalah satu-satunya gelar baik secara tim maupun pribadi yang belum saya raih. Karena juara liga pernah, pemain terbaik liga pernah, top skor liga pernah, pemain terbaik copa pernah, striker terbaik copa pernah, hanya juara copa yang belum pernah saya dapatkan,” tuturnya, dikutip dari kanal klub.
Bepe sempat berandai-andai bila sore itu (6/8) Persija Jakarta berhasil mengalahkan PSM Makassar di kandangnya, dan gelar juara berhasil diraih bersama teman-temannya di Persija, itu akan menjadi penutup karier yang luar biasa.
“Kalau seandainya tadi Persija menang, akan menjadi sebuah penutup yang luar biasa bagi karir saya.”
Serasa wajar bila mengingat pemilik nomor 20 itu telah hampir mendapatkan segalanya bersama Macan Kemayoran. Dari mulai 2 gelar juara liga di tahun 2001 dan 2018, gelar turnamen pra-musim Piala Presiden 2018, juga segudang pencapain individu dirinya.
Terbaru, Bepe mencatatkan gol ke-200 saat menghadapi Borneo FC di semi-final Piala Indonesia. Gol ke-200 itu dicetak setelah 20 tahun gol debutnya pada 5 September 1999, kala Persija Jakarta menghadapi PSDS Deli Serdang.
Untuk mengobati penasarannya akan satu-satunya gelar yang belum didapat, Bepe yang tidak lagi muda mengisyaratkan belum akan menyerah. Ia masih akan berusaha selam masih ada kesempatan yang diberi tim kepadanya.
“Tapi memang saya pensiun musim ini? Kan belum tentu. Sebagai pemain saya pasti berusaha, tapi kita lihat ini kan sepak bola bukan olahraga pribadi, membutuhkan kerja sama tim.”
Semoga saja seorang Bambang Pamungkas benar-benar masih memiliki kesempatan menyempurnakan pencapaiannya di pengujung senja. Terus berlari dan tetap semangat, capt!
Baca juga: Selama 363 Hari Piala Indonesia Berlangsung…
Prestasi Bambang Pamungkas di Persija Jakarta
- Atlet Harapan Terbaik versi Tabloid Bola (1999)
- Juara Hassanal Bolkiah Trophy, Brunei Darussalam (2000)
- Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia (2000)
- Pemain Terbaik Indonesia versi Media GO (2000)
- Juara Liga Indonesia (2001)
- Pemain Terbaik Liga indonesia (2001)
- Pemain Terbaik Indonesia versi ANTV (2003)
- Pemain Terbaik Copa Djie Sam Soe (2007)
- Striker Terbaik Copa Djie Sam Soe (2007)
- Duet Terbaik Copa Djie Sam Soe (2007)
- Atlet Favorit Nickelodeon Indonesia Kid’s Choice Awards 2009
- 30 Most Inspiring People Under 30 (The Nation In Action) 2009 by Hard Rock FM Radio
- Most Influential Person In Social Media 2010 (Sports) #Socmed Majalah SWA
- Pemain lokal favorit 2010 versi Duniasoccer.com
- Pemain lokal favorit 2011 versi Duniasoccer.com
- Sepuluh besar (no.5) pemain terbaik Asia 2012 versi ESPN
- Senayan City Infinite Merit Award 2018
- Juara Boost Sports Super Fix 2018
- Juara Piala Presiden 2018
- Juara Liga Indonesia 2018
Sumber: bambangpamungkas20.com