Nasional

Kontroversi Ketika PNS Disuruh Pakai Kostum Klub

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menginstruksikan jajarannya untuk mengenakan kostum Persija Jakarta ketika klub tersebut berlaga. Keputusan ini menimbulkan kontroversi dari berbagai kalangan.

“Jadi, kalau Persija ada pertandingan, baru kami pakai baju Persija,” kata Anies, mengutip laman tirto.id.

Bapak Gubernur juga menyampaikan bahwa penggunaan kostum tersebut untuk menggantikan seragam biasa yang dikenakan para PNS Pemprov DKI saat bekerja.

Masih mengutip laman yang sama, Anies beralasan rencana itu digagas dengan tujuan memberikan dukungan bagi Persija Jakarta di hari klub sepak bola tersebut berlaga.

Sebelumnya Anies memang dikenal memiliki kedekatan tersendiri dengan Macan Kemayoran. Beberpa hari lalu, di rumah dinasnya, Anies secara khusus mengundang seluruh anggota tim beserta kelompok suporternya untuk silaturahmi. Dalam acara tersebut juga diutarakan wacana mewajibkan seluruh PNS di jajaran Pemprov DKI Jakarta mengenakan jersey Persija.

Baca juga: 200 dan Bukan Pamungkas

Dalam acara yang sama Anies menyebut, sepak bola penting untuk kota seperti Jakarta. Sanjungan juga diberikan pada para pendukungnya yang turut hadir. Anies menyebut tidak ada yang lebih ikhlas dari suporter sepak bola. Apapun mereka lakukan hingga perjalanan jauh ditempuh dengan sumber daya pribadinya.

“Sepak bola itu penting sekali apalagi untuk kota seperti Jakarta, dan teman-teman suporter ini, adalah tidak ada yang lebih ikhlas dari suporter pertandingan sepak bola,” kata Anies Baswedan, di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Kamis (27/6) lalu.

Anies sadar betul, klub sepak bola dan pendukungnya adalah dua paket yang tidak bisa dipisahkan, sedangkan satu paket lain yang melengkapi adalah dukungan dari pemerintah. Untuk itu, Anies berkomitmen memberi dukungan yang bisa ia lakukan. Apapun bentuk dukungan dari segi Pemprov akan dilakukan.

Terlebih ia merasakan jika kehadiran Persija dan pendukungnya dapat menimbulkan rasa persatuan yang luar biasa. Terutama kala adanya pertandingan.

Menuai kontroversi

Keputusan Gubernur memberi dukungan hingga menyiapkan jersey khusus, bahkan mengemukakan wacana sayembara, bagi beberapa kalangan dirasa kurang simpatik. Bagaimanapun juga, masih ada klub lain di Jakarta. Setidaknya ada PSJS Jakarta Selatan, Persijabar Jakarta Barat, dan Persitara Jakarta Utara.

Bahkan ketiganya dirasa lebih membutuhkan perhatian. Ketiganya kini baru saja bangkit dan sedang meniti perjalanan di kasta bawah. Keputusan yang dibuat Anies dinilai memanjakan Persija dan menganak-tirikan klub lainnya di Jakarta.

Baca juga: Persitara Jakarta Utara dan Usaha untuk Bangkit

Penolakan secara terang-terangan dikemukakan oleh ketua Persitara. Mengutip TribunJakarta.com, menurutnya Pak Gubernur terlalu memihak Persija.

“Menurut saya Pak Gubernur terlalu memihak karena di DKI kan ada lima klub sepak bola, terutama kita (Persitara). Kalau dibilang secara politik kita juga memilih gitu,” kata Parid.

Masih mengutip sumber yang sama, mereka secara jelas menolak keputusan Gubernur yang seperti itu.

“Kalau beliau memang suka dengan Persija, bapak Gubernur bisa mendukung bersama kolega saja.” ucapnya.

Bahkan ada yang menilai keputusan Anies adalah bentuk mobilisasi, bukan lagi bentuk sebuah dukungan. Sebab bagaimanapun juga, tidak ada dukungan tanpa kesandaran dan ketulusan dari yang melakukannya.

Belum lagi ada indikasi kebijakan Anies mengarah ke tujuan yang mengorbankan klub, terlebih yang bersangkutan berpeluang maju dalam ajang Pemilu 2024.