Nasional

Haduh… Jadwal Liga Indonesia Masih Saja Berantakan

Musim baru sudah dimulai tapi masalah jadwal masih saja sama. Ketidakpastian hingga perubahan jadwal masih saja dikeluhkan. Bahkan penundaan pertandingan antara Persib Bandung dan TIRA Persikabo telah terjadi di awal musim. Belum lagi seluruh pertandingan pekan ke-4 yang semula dijadwalkan berlangsung tanggal 15 Juni usai libur lebaran, harus diubah seluruhnya demi kepentingan laga tim nasional.

Terbaru keluhan datang dari pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Keluhan dikemukakan usai terjadi beberapa perubahan jadwal Serdadu Tridatu. Fadil Sausu dan kawan-kawan akan menjalani laga pekan ke-4 dengan bertandang ke markas sementara Kalteng Putra di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada hari Rabu (26/6) mendatang.

Perubahan lainnya terjadi pada jadwal pekan ke-6, yang semula direncanakan dimainkan pada hari Jumat (28/6), diundur dua hari setelahnya. Kali ini Teco dan pasukannya harus menuju selatan Sumatra, tepatnya Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, untuk menghadapi Perseru Badak Lampung.

Baca juga: Langkah Salah yang Diambil Perseru Badak Lampung FC

Dengan perubahan yang ada, Bali United dipastikan akan menjalani empat pertandingan tandang dengan jarak yang berdekatan. Dimulai dari bertandang ke Bantul pada (26/6), Lampung (30/6), kemudian menuju kandang Barito Putera pada (9/7), dan berakhir ketika menantang Persela Lamongan pada (17/7) mendatang.

Teco mengeluhkan perubahan jadwal Shopee Liga 1 2019 karena anak asuhnya dipastikan akan menjalani pertandingan setiap tiga hari dipotong waktu perjalanan dan masa pemulihan.

“Saya rasa ini (perubahan jadwal) tidak bagus untuk pemain. Ketika kami harus menjalani pertandingan tiga hari sekali, tentu sangat tidak ideal. Kami akan menempuh perjalanan lewat udara satu hari dan hanya tersisa dua hari untuk persiapan di mana satu hari di antaranya untuk recovery,” ujar coach Teco, dikutip dari baliutd.com.

Selain berat harus menjalani empat pertandingan tandang, persiapan juga pasti akan terganggu. Dari mulai pengondisian pemain, hingga akomodasi pemain harus dipikirkan. Masih melansir sumber yang sama, hal ini juga dikemukakan Teco, program latihan pastinya berubah, apalagi mereka akan bermain tandang. Banyak hal yang harus dipikirkan seperti tiket keberangkatan untuk menyesuaikan dengan program latihan di sana.

Baca juga: Persebaya: 92 Tahun yang Tidak Baik-baik Saja

Bukan hanya Bali United. Sebelumnya Persija Jakarta mengalami hal serupa. Di awal musim, Macan Kemayoran menjalani empat pertandingan tandang beruntun. Dimulai dari partai pembuka menghadapi Barito Putera, bertandang ke kandang Bali United, bertandang ke Magelang kandang PSIS Semarang, dan akan menjalani tandang berikutnya ke kandang Persela pada (22/6).

Nampaknya empat laga tandang di awal musim jadi alasan merosotnya performa Andritany dan kolega. Dari tiga pertandingan awal, Persija hanya meraih satu poin dari lawatan ke Stadion 17 Mei. Sisanya berakhir kekalahan 2-1 di kandang PSIS Semarang dan 1-0 di kandang Bali United. Ini mengakibatkan Macan Kemayoran terpuruk di klasemen dan berujung pemecatan pelatih mereka.

Hal sebaliknya dialami Bali United. Sejak awal musim mereka mendapat jatah empat laga kandang yang tiga di antaranya telah dimenangi. Kemenangan 2-1 atas Persebaya, dan masing-masing 1-0 menghadapi Bhayangkara FC dan Persija Jakarta. Hingga mereka bertengger di posisi 2 sementara dengan poin 9, sama dengan pemuncak klasemen Madura United.