Suara Pembaca

Persikup Kulon Progo dan Upaya untuk Bangkit

Mewujudkan sesuatu menuju ke yang lebih baik adalah semua keinginan setiap orang ataupun masyarakat, termasuk dalam dunia sepak bola khusunya sebuah klub.

Perubahan menuju klub yang lebih baik dan profesional tentunya sangat diinginkan oleh segenap pendukung dan masyarakat yang mempunyai klub sepak bola, khususnya yang berasal dari daerahnya.

Berkaca dari sang saudara serumpun yang sudah maju dalam berbagai segi entah itu dari segi pengelolaan klub hingga prestasi sepak bola, Persikup Kulon Progo yang sudah cukup berumur ini mencoba bangkit dari ketertinggalan mengikuti jejak saudara-saudaranya. Agak terlambat atau mungkin sangat terlambat, namun terlambat pun tidak apa-apa daripada tidak sama sekali.

Baca juga: Kepastian Nasib Persikad 1999

Perubahan dari Persikup ini agaknya juga diinginkan oleh sebagian masyarakat Kulon Progo agar daerahnya punya identitas sepak bola tersendiri. Keresahan tentang Persikup ini sejatinya sudah terjadi amat lama, dan memuncak pada awal 2019 ini.

Keluh kesah akan sepak bola Kulon Progo yang jalan di tempat bahkan terkesan mengalami kemuduran ini, ramai diperbincangkan di jejaring sosial Twitter. Dimulai oleh akun @watespahpoh sebagai salah satu akun yang memberi infromasi tentang Kulon Progo dan kerap mendorong agar sepak bola Kulon Progo khususnya Persikup bisa maju dan menjadi profesional.

Banyak hal yang disampaikan dan dibagikan oleh @watespahpoh tentang Persikup. Dari semua yang di-share ada beberapa poin penting untuk memajukan Persikup. Di antaranya adalah, keseriusan dari pihak kepengurusan, mencari investor dan sponsor, kemudian pemasaran dan branding terhadap klub ini agar dikenal lebih ke masyarakat luas.

Baca juga: Apakah VAR yang Dibutuhkan Liga Indonesia?

Dari beberapa poin penting yang sering disampaikan @watespahpoh tadi, Persikup memang mempunyai masalah yang sama, yaitu keseriusan kepengurusan, pencarian dana, dan branding. Khusus untuk yang terakhir agak pilu.

Bagaimana mungkin sebagian masyarakat Kulon Progo tidak mengetahui Persikup, rasanya agak sedih dan tidak percaya bahwa masyarakat lebih mengenal PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persija Jakarta, Arema FC, atau Persib Bandung.

Saya jadi ingat artikel saya beberapa waktu lalu yang saya tulis juga untuk Persikup yang berjudul Persikup Kulon Progo: Impian di Tengah Keterasingan Rumah Sendiri.

Tak disangka gebrakan baru diciptakan oleh Persikup yang bekerja sama dengan apparel lokal yaitu Reds! Sebuah apparel lokal yang menjadi apparel Persiba Bantul. Tak hanya itu, Persikup juga bekerja sama dengan sebuah studio foto yaitu Snap Art Photo sebagai dokumentasi. Kedua kerja sama itu terjadi dalam jangka waktu satu tahun atau satu musim.

Baca juga: Adixi Lenzivio, Seperti Menemukan Jalan Pulang

Melihat Persikup sudah sedikit melangkah tentunya saya pribadi sebagai penduduk lokal merasa senang dan sangat antusias. Tapi bagaimanapun juga sebuah langkah awalan tadi harus tetap dijaga dan didukung serta mengapresiasi bersama agar tidak menjadi sia-sia apa lagi gagal kembali.

Persikup mulai melangkah walau sedikit terlambat, terus berjuang, karena perjalanan dan perjuangan masih panjang. Bagaimanapun juga, lebih baik memperjuangkan warisan dan identitas daerah yang sedari dulu, daripada mendapat identitas klub sepak bola yang instan.

Bangkit Persikup. Tanpa Winates.

 

*Penulis bisa dijumpai di akun Twitter @ahmadsyaifudd1n