Cerita

Inter Milan, Panggung Selanjutnya Rodrigo De Paul

Tidak banyak pergerakan yang dilakukan oleh Internazionale Milano pada bursa transfer musim dingin kali ini. Hal ini tentu sedikit mengecewakan, mengingat ekspektasi suporter yang semakin tinggi setelah kedatangan direktur olahraga baru di akhir tahun lalu.

Sosok yang menjadi direktur olahraga Inter pun bukanlah nama yang sembarangan. Mantan juru transfer Juventus, Giussepe Marotta, bergabung dengan Nerazzuri setelah berpisah dengan Juve di awal musim ini.

Beppe Marotta dan manajemen Inter sibuk untuk menyelesaikan perpanjangan kontrak kapten mereka, Mauro Icardi dibanding membeli pemain baru. Namun di akhir-akhir bursa transfer kali ini, Inter dikabarkan selangkah lagi akan mendapatkan pemain baru yaitu Rodrigo De Paul.

Gelandang milik Udinese diperkirakan ditebus sebesar 30 juta euro oleh Inter. Rodrigo belum akan bergabung dengan Inter pada bulan ini melainkan di awal musim depan. Di era ketika nilai transfer pemain sangat melambung, harga 30 juta tentu bukanlah nilai yang kelewat murah ataupun kelewat mahal. Tetapi cukup mendeskripsikan bahwa Rodrigo De Paul bukanlah pemain yang biasa-biasa saja.

Baca juga: Menengok Keunikan ‘Rumah Inter’ Milik Bung Piepit

Siapakah Rodrigo De Paul sehingga bisa membuat Inter mengeluarkan uang 30 juta euro? De Paul adalah gelandang kelahiran Argentina yang kini bermain untuk tim Serie A lainnya, Udinese. Dirinya memulai karier sepak bola bersama tim Racing Club di Argentina pada tahun 2012. Setelah bermain selama dua musim, De Paul dan Racing Club tidak berdaya untuk menolak tawaran bermain yang datang dari Valencia.

Uang sebesar 4,8 juta euro didapatkan oleh Racing Club setelah menjual salah satu lulusan akademi mereka. Petualangan De Paul di Eropa dimulai bersama Valencia ketika dirinya masih berusia 20 tahun. Namun segalanya tidak berjalan baik bersama tim yang bermarkas di Stadion Mestalla tersebut. Rodrigo De Paul menerima kartu merah di pertandingan debut ketika melawan Sevilla.

Sebenarnya De Paul masih mendapatkan cukup banyak kesempatan di musim perdananya. Tercatat pemain kelahiran Sarandi tersebut bermain sebanyak 29 kali di LaLiga dan juga Copa del Rey. Namun di 2 musim selanjutnya De Paul gagal meraih satu tempat utama di Valencia dan lebih sering menghangatkan bangku cadangan. Minimnya menit bermain membuat De Paul memilih untuk pergi dari Spanyol dan pulang ke Racing Club pada bursa transfer musim dingin 2016.

Baca juga: 99 Tahun Valencia: Kelelawar Hitam yang Kembali Menakutkan

Keputusan Rodrigo De Paul meninggalkan Argentina dan bermain di Eropa pada tahun 2014 dirasa terlalu cepat. Hal itu diungkapkan oleh pengamat sepak bola, Juan G. Arango, seperti yang dilansir dari Football Italia.

“Rodrigo bermain dengan sangat baik di Racing Club, dia menunjukkan bahwa dirinya memiliki bakat yang untuk bermain di sepak bola Eropa, akan tetapi menurut saya Rodrigo pergi terlalu cepat. Hal ini terjadi hanya karena tim-tim Amerika Selatan harus menjual para pemain terbaiknya untuk ketika mendapat tawaran yang sesuai.” ujar Arango.

Hanya butuh 6 bulan saja untuk Rodrigo menarik kembali perhatian tim-tim Eropa, dan Udinese menjadi klub yang beruntung untuk mendapatkan jasa pemain berusia 24 tahun ini. Udinese akhirnya membeli De Paul dengan mahar 3 juta euro dari Valencia. Penampilan pemilik nomor 10 Udinese ini semakin baik di setiap musimnya.

Pada musim pertama De Paul berhasil mencetak 4 gol dan 3 asis di 34 pertandingan Serie A. Musim selanjutnya pemain bertinggi badan 180 cm ini tercatat mencetak 4 gol dan 8 asis di 37 pertandingan Serie A.

Kini hingga paruh musim saja De Paul sudah melewati catatan golnya di dua musim sebelumnya. Hingga giornata ke-20, winger kiri ini sudah mencetak 6 gol dan 3 asis. Performa De Paul yang menanjak musim ini membuatnya mendapat kesempatan masuk tim nasional Argentina. Pertandingan melawan Iraq pada bulan Oktober tahun lalu menjadi pertandingan debut De Paul bersama tim nasional Argentina senior.

Baca juga: Ramai-Ramai Pensiun dari Timnas Argentina

Rodrigo De Paul mampu bermain di beberapa posisi seperti winger kiri ataupun gelandang serang. Dirinya diberkahi dengan kemampuan olah bola dan dribel yang mumpuni selayaknya para pemain Amerika Latin.

Visi dan kemampuan umpan De Paul juga sangat mumpuni yang mana akan membuatnya nyaman bermain di posisi nomor 10. Tendangan jarak jauh menjadi senjata andalan De Paul untuk menjebol gawang lawan. Dirinya akan menjadi rekrutan yang berkualitas bagi skuat I Nerazzurri musim depan.

Kehadiran De Paul dapat menutupi Ivan Perisic yang dikabarkan akan segera pergi dari Giuseppe Meazza. De Paul juga bisa mengisi posisi Radja Nainggolan yang selama musim ini performanya angin-anginan. Kemampuan bermain di berbagai posisi membuat De Paul diprediksi akan mendapatkan banyak kesempatan bermain bersama Inter.

Keputusan Inter untuk merekrut De Paul dirasa cukup bijak karena semakin banyak klub yang tertarik untuk mendatangkan mantan pemain Valencia ini. Tercatat Napoli, Borussia Dortmund, hingga Tottenham Hotspur juga tertarik untuk mendaratkan De Paul. Ketertarikan klub-klub tersebut tentu akan meningkatkan harga jual sang pemain.

Baca juga: Para Lilywhites Terakhir yang Meraih Trofi

Untuk De Paul, pindah ke Inter tentu akan menjadi kemajuan dalam karier sepak bolanya. Meski bermain ciamik musim ini, De Paul belum mampu meningkatkan performa tim asuhan Davide Nicola tersebut. Hingga giornata ke-21 Udinese masih tertahan di posisi 16.

Udinese dirasa terlalu kecil untuk bakat sebesar Rodrigo De Paul. Bersama Inter, peluang untuk meraih trofi dan bermain di kompetisi Eropa tentu lebih terbuka dibanding dengan Udinese.

Bermain bersama pemain-pemain hebat di Inter akan membuat kemampuan Rodrigo De Paul semakin baik. Dengan sumber daya pelatih yang lebih mumpuni, tentu akan membantu De Paul mencapai potensi terbaiknya sebagai seorang pemain sepak bola. Dirinya pun akan memiliki nilai jual lebih untuk pelatih tim nasional Argentina setelah berhasil bermain untuk salah satu tim terbaik di Italia.

Perpindahan ini memang menguntungkan bagi Rodrigo De Paul dan Inter. Sang pemain membutuhkan tim yang mampu membantunya meraih trofi dan kesempatan bermain di kompetisi Eropa sekaligus membantu perkembangannya sebagai seorang pemain. Untuk Inter, mereka mendapatkan pemain berbakat yang dapat mengisi kekosongan ketika Ivan Perisic sudah pergi dari Kota Milan.

Transfer ini juga memberikan keuntungan finansial yang sangat besar untuk Udinese. Hanya dengan 3 juta euro ketika membelinya dari Valencia, Udinese berhasil menjual De Paul 10 kali lipat dalam waktu dua tahun saja. Patut untuk dinanti sinar Rodrigo De Paul bersama Inter musim depan. Apakah dirinya mampu memenuhi segala ekspektasi yang mengiringi kepindahannya ke Inter, atau sebaliknya.

Baca juga: Menakar Harga Ivan Perisic Saat Ini