Eropa Italia

Internazionale Milano yang Masih Mencari Pelengkap Kepingan Puzzle

Jelang bergulirnya musim kompetisi 2018/2019, Internazionale Milano sukses melakukan beberapa transfer krusial sebagai langkah penguatan tim. Berturut-turut, Kwadwo Asamoah, Stefan de Vrij, Lautaro Martinez, Radja Nainggolan, dan Matteo Politano didatangkan ke Appiano Gentile, markas latihan I Nerazzurri.

Berangkat dari hal itu, termasuk menimbang kualitas para pemain anyarnya, bikin sejumlah pengamat yakin bahwa Inter bakal jadi pesaing ketat Juventus guna mencaplok titel Scudetto walau target yang diusung kubu I Nerazzurri pada musim baru, belum sampai di titik tersebut.

Kendati demikian, klub yang berkandang di Stadion Giuseppe Meazza ini juga masih terganjal satu masalah pelik. Ibarat bermain puzzle, ada satu kepingan yang ingin mereka temukan segera. Apalagi kalau bukan pemain berkualitas di sektor bek kanan.

Seperti yang sama-sama kita ketahui, stok bek kanan Inter menipis jelang musim baru. Pasalnya, Joao Cancelo yang musim lalu dipinjam dari Valencia dan tampil eksepsional, gagal dipermanenkan sehingga merapat ke Juventus. Sementara Yuto Nagatomo dan Davide Santon, sudah keburu dilego ke Galatasaray serta AS Roma.

Praktis, Luciano Spalletti hanya memiliki seorang Danilo D’Ambrosio buat mengisi pos bek kanan saat ini. Dilihat dari kacamata apapun, situasi tersebut sungguh jauh dari kata ideal.

Dalam partai pra-musim kontra Sion beberapa hari lalu, Spalletti bahkan memasang Dalbert Henrique yang berkaki kidal dan seorang bek kiri, untuk jadi bek kanan. Pelatih berkepala plontos itu seolah menyindir pihak manajemen agar secepat mungkin mendaratkan bek kanan baru sehingga ia tak perlu melakukan improvisasi gila semacam itu.

Dalam beberapa waktu pamungkas, Inter memang dikait-kaitkan terus dengan sejumlah bek kanan dari kesebelasan lain. Mereka adalah Matteo Darmian (Manchester United), Sime Vrsaljko (Atletico Madrid), dan Davide Zappacosta (Chelsea).

Akan tetapi, proses negosiasi yang dilakukan oleh manajemen I Nerazzurri buat mendatangkan, setidaknya salah satu dari ketiganya, masih cukup alot. Hal ini terjadi lantaran masing-masing klub pemilik, ogah kehilangan penggawanya dengan banderol murah.

Mengacu pada rumor yang kencang berhembus, uang sebesar 20-30 juta euro mesti disiapkan Inter kalau ingin memboyong salah satu dari Darmian, Vrsaljko ataupun Zappacosta. Menariknya, mereka semua sama-sama pernah mencicipi atmosfer Serie A dan dipercaya takkan kesulitan buat beradaptasi andai kembali ke Negeri Spaghetti.

Uniknya, dari ketiga nama itu sendiri, Interisti sebagai tifosi fanatik lebih berharap jika Vrsaljko yang direkrut walau Darmian, dan Zappacosta juga bukanlah opsi yang buruk.

Performa menawan yang ditunjukkan oleh pria asal Kroasia itu di Piala Dunia 2018 kemarin, jadi salah satu penyebabnya. Selalu diandalkan Zlatko Dalic sebagai bek kanan, Vrsaljko berhasil mengantar Vatreni melaju ke babak final untuk kali pertama dalam sejarah, sebelum ditenggelamkan oleh Prancis via skor 2-4.

Beberapa media ternama Italia pun mengonfirmasi bahwa pendekatan yang dilakukan Inter kepada Vrsaljko, jauh lebih intens ketimbang negosiasi terhadap Darmian atau Zappacosta.

Kalau akhirnya sanggup memboyong pemain berusia 26 tahun itu ke kota Milan, kekuatan I Nerazzurri tentu semakin lengkap. Seorang jurnalis La Gazzetta Dello Sport, Nino Minoliti, bahkan mengklaim jika kehadiran Vrsaljko bisa membuat tak memiliki titik lemah. Terkesan bombastis memang, tapi hal itu memang cukup beralasan.

Lebih jauh, tersiar kabar apabila Vrsaljko juga sudah menyatakan ketertarikannya untuk kembali ke pentas Serie A guna bergabung dengan Inter supaya bisa bermain satu tim bareng dua rekannya di Kroasia, Marcelo Brozovic, dan Ivan Perisic.

Andai hal tersebut sahih, manajemen Inter tentu memegang kendali guna melancarkan serangan agresif (baca: tawaran nyata) kepada pihak Atletico agar mau melepas Vrsaljko.

Bila pencarian terhadap sosok bek kanan anyar dengan kualitas mumpuni sanggup dibereskan I Nerazzurri dalam waktu dekat, pantas rasanya kalau Interisti punya optimisme lebih dalam menyongsong musim kompetisi 2018/2019 sebab kepingan puzzle yang amat dicari, berhasil ditemukan.