Nasional

Seberapa Besar Peluang PSIS Semarang Bertahan di Liga 1?

Setelah melalui periode sulit sejak awal musim, perlahan PSIS Semarang mulai menunjukkan tajinya di Go-Jek Liga 1 2018.

Sebagai satu-satunya klub asal Jawa Tengah yang berkompetisi di kasta tertinggi, tentu membuat Laskar Mahesa Jenar ingin menjaga nama baik daerahnya. Hal tersebut sempat membuat mereka gontai dalam menjalani musim comeback-nya di kompetisi kasta teratas Indonesia, sejak terakhir kali berkompetisi pada musim 2008/2009.

Ada beberapa faktor yang membuat PSIS tampil inkonsisten dalam menjalani musim ini. Mulai dari memberhentikan Subangkit, pelatih yang membawa PSIS promosi ke Liga 1, hanya beberapa pekan sebelum sepak mula Go-Jek Liga 1 2018. Tentu saja hal tersebut memancing reaksi negatif dari Semarang fans yang menganggap bahwa manajemen PSIS tak ubahnya seperti kacang yang lupa akan kulitnya.

Lalu persoalan kedalaman skuat yang dinilai kurang layak untuk mengarungi Go-Jek Liga 1 2018, hingga persoalan PSIS yang mau tak mau menjadi tim musafir untuk sementara waktu, mengingat stadion Jatidiri yang menjadi kandang dari Laskar Mahesa Jenar belum rampung proses renovasinya.

Mengawali musim dengan bertandang ke Stadion Mattoanging guna menantang sang empunya stadion, PSM Makasar, PSIS dipaksa pulang dengan tangan hampa setelah gawang Jandia Eka Putra dibobol dua gol tanpa balas. Yang terjadi kemudian adalah Laskar Mahesa Jenar seperti mengakrabi diri dengan hasil negatif, keadaan ini terus berlanjut hingga 10 pekan Go-Jek Liga 1 2018 berjalan

Saat itu, kesebelasan berbaju biru ini hanya beroleh 8 poin, hasil dari dua kali menang, dua kali imbang, dan sisanya dihiasi dengan kekalahan. Alhasil mereka pun sempat terjerembab di dasar klasemen. PSIS nampak seperti kesulitan beradaptasi dengan iklim kompetisi tertinggi dan belum padunya racikan permainan dari pelatih barunya, Vincenzo Alberto Annese.

Baca juga: PSIS Semarang Kembali Garang di Tangan Orang Minang

Jeda Asian Games, momentum kebangkitan PSIS Semarang

Jeda kompetisi yang berlangsung selama Indonesia menggelar Asian Games nampaknya menjadi momentum kebangkitan PSIS. Mereka sangat memanfaatkan jeda yang ada untuk berlatih tanding dengan klub lain untuk menjaga kebugaran dan juga mengganti tongkat kepelatihan dari Vincenzo Anesse ke tangan pelatih lokal sarat pengalaman, Jafri Sastra.

Hasilnya perlahan mulai terlihat ketika mereka sanggup mencuri poin penuh ketika berjumpa PSMS Medan di Stadion Teladan. Terasa lebih manis karena laga tersebut berjalan dramatis di mana PSIS sempat unggul dua gol terlebih dahulu, namun bisa disamakan oleh PSMS di menit-menit akhir pertandingan.

Sebelum akhirnya tendangan voli Hari Nur Yulianto menjebol gawang Abdul Rohim, sekaligus memastikan Laskar Mahesa Jenar membungkus poin penuh dari lawatannya ke Medan.

Hasil yang didapat di Medan membuat mental tim terangkat. Meskipun kembali menelan kekalahan dari Persija Jakarta pada pekan berikutnya, PSIS sanggup mencatatkan empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan, yang didapat dari pertandingan terbaru melawan Mitra Kukar.

Baca juga: 86 Tahun PSIS Semarang: 8angkit dan Berjuan6!

Rentetan hasil positif tersebut merupakan catatan terbaik PSIS sampai pekan ke-28 ini, dan membuat mereka untuk sementara melesat ke posisi 10 dan menjauhi zona degradasi dengan koleksi 36 poin.

Raihan poin demi poin tersebut tentunya sangat penting untuk perjalanan PSIS ke depannya, karena kompetisi tinggal menyisakan 6 pertandingan lagi dan persaingan di papan tengah ke bawah masih sulit untuk ditebak.

Rapatnya jarak antara satu tim dengan yang lainnya, sehingga penting bagi setiap tim untuk segera mencapai poin 40 yang seringkali dikatakan sebagai batas poin aman untuk terhindar dari jurang degradasi.

Melihat lawan-lawan PSIS di 6 pekan terakhir yang didominasi oleh tim-tim besar tentu membuat sebagian Semarang fans bergidik, karena Laskar Mahesa Jenar harus bertemu dengan beberapa tim yang masih mempunyai peluang untuk menggondol gelar juara, seperti Madura United dan Persib Bandung. Juga rival langsung dalam persaingan mereka di papan tengah seperti Arema FC, Borneo FC, Persipura Jayapura serta Persebaya Surabaya di laga pamungkas.

Menarik untuk ditunggu respon dari PSIS usai kekalahan terbaru dari Mitra Kukar. Apakah mereka akan kembali ke trek yang benar seperti di lima laga terakhir atau malah justru akan kembali menampilkan performa angin-anginan seperti di awal musim.