Nasional Bola

PSIS Semarang dan Rencana Pembenahan Skuat demi Hindari Degradasi

Berstatus sebagai tim promosi dari Liga 2, langkah PSIS Semarang di ajang Go-Jek Liga 1 musim 2018 bisa disebut terseok-seok. Pasalnya, sampai kompetisi menyelesaikan 13 pekan dan bakal memasuki periode libur Hari Raya Idul Fitri, mereka masih terjerembab di posisi 18 klasemen sementara alias juru kunci.

Berdasarkan statistik, Jandia Eka Putra dan kawan-kawan merupakan salah satu kubu yang paling sering menelan kekalahan sejauh ini yakni tujuh kali, sebiji lebih sedikit dibanding PSMS Medan. Kalau dikomparasi dengan kesebelasan promosi lain semisal Persebaya Surabaya dan PSMS, performa Laskar Mahesa Jenar adalah yang terburuk. Sampai tulisan ini dibuat, sepasang tim itu memiliki peringkat yang lebih baik.

Hal itu sendiri membuat pendukung setia PSIS tak ragu buat melayangkan kritik, baik kepada para pemain, pelatih ataupun manajemen. Mereka jelas khawatir apabila tim kesayangannya kembali turun kasta andai tak melakukan pembenahan berarti.

Salah satu poin yang dinilai sebagai faktor utama jebloknya penampilan PSIS adalah kualitas skuat. Dihuni oleh mayoritas alumnus Liga 2 dahulu, khalayak menganggap bahwa kemampuan mereka masih belum cukup mumpuni untuk bersaing dengan armada lain di Liga 1.

Nahasnya lagi, performa para penggawa asing yang direkrut pada bursa transfer macam Ibrahim Conteh, Akhlidin Israilov, Petar Planic, dan Bruno Silva, jelang musim bergulir kemarin juga masih jauh dari kata sempurna.

Bak gayung bersambut, manajemen PSIS lewat sang Chief Executive Officer (CEO), Yoyok Sukawi, menyatakan jika pihaknya akan berburu tenaga anyar berkualitas untuk memperkokoh skuat sebelum terjun di putaran kedua nanti.

“Akan ada evaluasi terhadap seluruh pemain, baik lokal maupun asing, dari pihak manajemen bersama tim pelatih sehingga kami mengetahui sektor mana saja yang wajib dibenahi supaya performa tim terangkat pada putaran kedua”, jelas Yoyok seperti dilansir laman resmi Liga 1.

Kendati demikian, Vincenzo Annese yang menjabat sebagai juru taktik PSIS mengungkapkan kalau ia tidak akan melakukan perubahan masif di dalam skuat. Menurut lelaki berkebangsaan Italia tersebut, sejauh ini para penggawa Laskar Mahesa Jenar sudah memperlihatkan progresi luar biasa untuk memahami sistem yang ia kembangkan.

“Tidak akan ada pembenahan masif karena masalah tim ini terletak di sejumlah posisi saja”, ungkap Annese.

Lebih jauh, Yoyok pun siap memberi kebebasan kepada Annese selama bursa transfer mendatang buat merekrut pemain yang sesuai dengan kebutuhan taktiknya. Hal ini kudu dilakukannya sebab materi pemain yang dimiliki PSIS sekarang bukanlah pilihan Annese sendiri karena ia baru direkrut dua hari sebelum Liga 1 digulirkan.

Dengan pembenahan (secukupnya) di tubuh skuat, manajemen tentu ingin menyaksikan performa PSIS yang lebih baik lagi usai libur Hari Raya Idulfitri mendatang. Paling tidak, target untuk lolos degradasi yang disasar sedari awal musim, sanggup diwujudkan.