Nasional Bola

Stok Kiper Melimpah, PSIS Semarang Korbankan Siapa?

Beberapa hari yang lalu, salah satu kontestan Liga 1 musim 2018, PSIS Semarang, telah meresmikan kedatangan eks penjaga gawang Arema FC, Joko Ribowo. Lelaki asal Demak itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Laskar Mahesa Jenar.

Kemampuan apik Joko dalam mengawal gawang, diproyeksikan oleh manajemen sebagai opsi tambahan bagi Vincenzo Annese dalam meracik strategi. Pasalnya, stok kiper yang mereka miliki sekarang yaitu Aji Bayu Putra, Jandia Eka Putra, M. Sendri Johansyah, dan Satriawan Eka Putra, belum sanggup tampil optimal. Hal ini terbukti dari jumlah kebobolan tim yang sudah menembus angka 22 kali dari 16 pertandingan. Efeknya, Laskar Mahesa Jenar terperosok di papan bawah klasemen sementara.

Mempunyai lini pertahanan yang kokoh, salah satu alasan mengapa Joko direkrut, adalah keinginan Annese dan kubu manajemen supaya PSIS tidak terseret arus deras relegasi guna memenuhi target yang mereka usung sedari awal musim, bertahan di Liga 1.

Kendati demikian, masuknya Joko ke dalam skuat jawara Liga Indonesia 1999 ini juga memunculkan sedikit polemik. Jika diperhatikan secara seksama, kini PSIS memiliki lima kiper sekaligus. Dilihat dari sisi manapun, jumlah itu sangat tidak ideal karena bisa membebani keuangan klub.

Alhasil, menyeruak pula satu pertanyaan dari para suporter fanatik Laskar Mahesa Jenar mengenai keadaan ini. Kiper manakah yang bakal segera dikorbankan oleh pihak manajemen?

Sejauh ini, dari 16 pertandingan yang telah dijalani Ibrahim Conteh dan kawan-kawan, Annese memainkan Jandia dalam 14 laga sedangkan Aji merumput di 2 partai lainnya. Di sisi lain, Sendri dan Saktiawan belum sekalipun mencicipi panasnya atmosfer pertandingan di Liga 1 2018.

Berkaca dari situasi tersebut, posisi Sendri dan Saktiawan jelas paling tidak aman saat ini. Besar kemungkinan, salah satu atau bahkan keduanya bakal dilepas oleh PSIS, entah lewat metode peminjaman ke klub lain atau langsung dicoret dari tim. Peduli setan bahwa dua penjaga gawang ini masih berumur belia dan minim jam terbang.

“Kami masih berdiskusi dengan pelatih mengenai kebutuhan pemain. Masalah pencoretan satu atau bahkan dua kiper sekaligus, kami serahkan semuanya kepada pelatih”, tutur Yoyok Sukawi, Chief Executive Officer (CEO) PSIS.