Asian Games 2018 akan segera berakhir, yang artinya liga-liga domestik Asia Tenggara akan kembali dimulai. Menuju kembalinya sorotan masyarakat ke liga lokal, berikut ini jaringan internasional Football Tribe mengumpulkan daftar 4 pemain Asia Tenggara yang kariernya meroket pesat di musim 2018.
Jonatan Reis (Thailand)
Meski sudah berumur 29 tahun dan didatangkan dari Thai League 2, tak menyurutkan upaya Jonatan Reis untuk bersinar di divisi tertinggi. Sampai jeda Asian Games 2018, penyerang asal Brasil ini telah mengemas 20 gol dan merupakan jumlah terbanyak ketiga di Thai League 1. Hebatnya lagi, ia melakukannya di tim promosi, PT Prachuap FC.
Kelebihan Reis terletak pada pergerakannya yang sangat cair. Ia bisa bermain melebar, tapi juga tak canggung jadi penyerang tunggal. Musim lalu ia adalah top skor Thai League 2 dengan 28 gol, dan sekarang berpeluang menyabet gelar yang sama di Thai League 1.
Foto: Facebook PT Prachuap
Arif Satria (Indonesia)
Dari Liga 3, Arif Satria menjelma jadi andalan baru di lini belakang Persela Lamongan. Ia tercatat sebagai satu dari segelintir pemain yang terus menjadi starter selama 15 pekan Go-Jek Liga 1 2018 berjalan. Sebuah lesatan karier yang sangat pesat dari pemain yang masih berusia 22 tahun.
Ada sebuah kisah mengharukan sebelum Arif Satria dipinang Persela. Musim lalu saat bermain di Liga 3 bersama PSP Padang, ia mendengar ada seleksi bek tengah di Persela. Namun karena ketiadaan dana, Arif hampir mengurungkan niat hingga akhirnya seorang mantan pelatihnya memberikan pinjaman uang untuk berangkat ke Lamongan.
Foto: Persela Football
Nguyen Quang Hai (Vietnam)
Gelandang Hanoi FC berusia 21 tahun ini adalah lulusan akademi sendiri, yang sudah menjuarai kompetisi di kategori U-17, U-19, dan U-21. Sejak usia 16 tahun Quang Hai bahkan sudah menembus tim utama, dan dipanggil timnas Vietnam dalam ajang Piala Dunia U-20, SEA Games, Piala Asia U-23, Asian Games, dan kualifikasi Piala Asia.
Sebagai pemain tengah, produktifitas Quang Hai sangat tinggi. Ia sudah mencetak 9 gol di klubnya musim ini, dan di timnas telah menyumbang 7 gol. Tingginya rasio gol Quang Hai berkat dirinya yang serba bisa ditempatkan di posisi manapun, asalkan tetap di lini kedua.
Foto: Football Tribe Vietnam
Nik Akif Syahiran (Malaysia)
“Produk” Bukit Jalil Sport School ini mulai menembus tim utama Kelantan FA sejak musim 2018, ketika usianya baru menginjak 19 tahun. Nik Akif Syahiran kemudian mendapat berkah berupa satu tempat paten di tim inti, usai musibah eksodus masif pemain bintang akibat penunggakan gaji.
Pemain kunci timnas Malaysia yang memenangi Piala AFF U-19 pada Juli lalu ini mirip tipikalnya dengan Syahrian Abimanyu. Bagus dalam mengirim umpan panjang maupun pendek, dan jago mengeksekusi bola mati.
Foto: Facebook Kelantan FA