Turun Minum Serba-Serbi

4 Tim Kuda Hitam di Asia Tenggara Musim Ini

Cerita tentang kesebelasan yang tampil di atas ekspektasi tidak hanya terjadi di Eropa, tapi juga Asia Tenggara. Berikut ini jaringan internasional Football Tribe mengumpulkan empat tim kuda hitam di Asia Tenggara, yang musim ini melesat tinggi tanpa ada yang memperkirakan sebelumnya.

Hanoi FC (Vietnam)

Baru dibentuk pada 2006, tapi Hanoi FC sudah memenangkan V.League 1 sebanyak tiga kali pada 2010, 2013, dan 2016, kemudian musim ini mengincar titel keempatnya dengan sudah unggul 16 poin dari peringkat kedua. Pemain kunci di tim asuhan Chu Dinh Nghiem ini adalah Oseni Bolaji, yang sudah mencetak 14 gol sampai jeda menjelang Asian Games 2018.

Foto: Football Tribe Vietnam

MISC-MIFA (Malaysia)

Klub yang satu ini lebih menghebohkan lagi. MISC-MIFA (Malaysia Indian Football Association) baru didirikan empat tahun lalu, tapi bisa terus promosi hingga divisi dua dan baru saja mengalahkan Johor Darul Ta'zim (JDT) di Piala Malaysia. Tim yang dinakhodai oleh K. Devan ini bertumpu pada ketajaman Kpah Sherman, striker Liberia yang sudah mengemas 16 gol dan masih berpeluang menambahnya.

Foto: MISC-MIFA

Barito Putera (Indonesia)

Dari Go-Jek Liga 1 2018, kami memilih Barito Putera karena peningkatan pesat yang ditunjukkan klub asal Banjarmasin tersebut. Jacksen F. Tiago sukses meracik juara Divisi Utama 2011/2012 ini menjadi tim yang bertengger di papan atas, dengan Douglas Packer menjadi tumpuan permainan. Eks pemain Juventus itu hingga pekan 19 telah mengoleksi 8 gol, dan menjadi gelandang tersubur kedua di Liga 1 musim ini di bawah Stefano Lilipaly (10 gol).

Air Force Central (Thailand)

Setelah ditangani Jason Brown, Air Force Central menunjukkan peningkatan pesat. Usai menjalani awal musim dengan sangat mengecewakan dan sempat mendekam di papan bawah, klub yang dulunya bernama Royal Thai Airforce ini tak terkalahkan di lima laga terakhir, bahkan hasil tersebut lebih baik dari klub-klub besar seperti Muangthong United dan Port FC. Dikapteni oleh Srayut Sompim, bek berusia 21 tahun itu menggalang pertahanan dengan sangat baik, dan kelak bisa jadi bek masa depan Thailand.

Foto: Facebook Air Force Central