Berita Dunia

Biaya Renovasi Hang Day Stadium di Vietnam yang Melebihi Gelora Bung Karno

Keseriusan Vietnam dalam sepak bola tidak hanya terlihat dari sistem pembinaan pemain muda yang sudah berjalan sangat baik, tapi juga dari sisi peningkatan infrastruktur yang tengah dikejar oleh otoritas setempat.

Baru-baru ini, salah satu stadium bersejarah di kota Hanoi, Hang Day Stadium, dipastikan akan direnovasi total. Direktur Hanoi FC, klub sepak bola Vietnam yang bermarkas di Hang Day Stadium, menandatangani kesepakatan dengan perusahan asal Prancis, Bouygues, yang akan mengerjakan seluruh proses renovasi.

Sebagai informasi, Bouygues merupakan perusahan konstruksi yang sangat berpengalaman dalam pembangunan stadion. Perusahaan yang berbasis di kota Paris ini dulunya pernah mengerjakan pembangunan awal dua stadion ikonik Prancis, Parc des Princes di tahun 1972 dan Stade de Velodrome di kota Marseille saat 2011.

Total biaya yang dikeluarkan sangat besar untuk ukuran Asia Tenggara, sekitar 250 juta euro atau setara dengan lebih dari 4 triliun rupiah. Biaya ini berkali-kali lipat jika membandingkan besaran renovasi Stadiun Utama Gelora Bung Karno yang menghabiskan 770 miliar rupiah.

Tahun 2017 lalu, stadion yang sudah berdiri sejak 1934 ini juga direnovasi untuk memenuhi standar kualifikasi AFC yang menghabiskan biaya sebesar 4 miliar rupiah. Keputusan untuk menaikkan standar kualitas Hang Day Stadium sendiri bertujuan agar Vietnam memiliki opsi stadion lain besar lain yang dapat menampung banyak penonton, selain My Dinh Stadium yang juga berada di Hanoi.

Selain tentunya akan memenuhi kualifikasi stadion berkelas AFC bahkan FIFA, stadion yang berkapasitas 22.500 kursi ini pun juga akan dilengkapi fasilitas hiburan mewah seperti bioskop, pusat perbelanjaan dan fasilitas untung menunjang berbagai acara internasional. Namun sampai saat ini belum ada tanggal pasti renovasi dimulai.