Asian Games 2018

Untung dan Rugi Klub Asia Tenggara di Asian Games 2018

Selalu ada dua hal kontras dari setiap peristiwa. Ada kelebihan dan kekurangan, ada pula yang untung dan rugi, seperti klub Asia Tenggara yang mengirim pemainnya ke Asian Games 2018 cabang olahraga (cabor) sepak bola putra.

Untung di sini berarti klub mendapat benefit dari pemainnya yang tampil apik, sedangkan rugi adalah kategori untuk klub yang usai melepas pemainnya ia justru bermain mengecewakan atau pulang dengan membawa cedera parah.

Baca juga: Dua Sisi Asian Games 2018 bagi Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam

Indonesia

Untung: Bali United dan Sriwijaya FC

Tajamnya Stefano Lilipaly dan kokohnya Ricky Fajrin, membuat Bali United punya dua amunisi kelas atas di posisi berbeda. Lilipaly dan Fajrin bisa berkontribusi besar untuk membawa Serdadu Tridatu kembali ke papan atas. Sementara itu produktifnya Beto Goncalves dan konsistennya Zulfiandi membawa angin segar ke Sriwijaya FC usai eksodus pemain jelang akhir putaran pertama.

Indonesia

Rugi: Persib Bandung dan Arema FC

Febri Hariyadi tidak tampil maksimal di Asian Games 2018, dan jika tidak segera kembali ke performa terbaiknya, bisa merugikan Persib yang sangat butuh jasanya di sektor sayap. Sementara itu dua wonderkids Arema FC, Hanif Sjahbandi dan Bagas Adi Nugroho, tidak mendapat cukup banyak menit bermain. Hanif tergeser ke bangku cadangan, dan Bagas mendapat cedera parah.

Malaysia

Untung: Johor Darul Ta’zim (JDT) dan Kuala Lumpur FA (KLFA)

JDT mengirim 7 pemain ke Asian Games 2018, dan 3 diantaranya bermain sangat baik. Mereka adalah Safawi Rasid, Dominic Tan, dan Haziq Nadzli, yang bisa menjadi aset masa depan JDT atau mendatangkan profit besar jika dijual. Kemudian KLFA akan diuntungkan dengan solidnya penampilan Irfan Zakaria di bek tengah dan Syazwam Andik di bek kanan. Keduanya bahkan kini mendapat panggilan ke timnas senior.

Malaysia

Rugi: Johor Darul Ta’zim dan Kedah FA

Selain mendapat keuntungan, JDT juga menerima kerugian sekaligus karena banyaknya pemain yang dipanggil Ong Kim Swee. Dengan 7 pemain membela negara, skuat JDT pincang dan kesulitas lolos dari fase grup Piala Malaysia. Persoalan serupa juga menimpa Kedah FA, yang mengirimkan 4 pemainnya, yakni Baddrol Bakhtiar, Akhyar Rashid, Rizal Ghazali, dan Ifwat Akmal.

Thailand

Untung: Buriram United dan Bangkok Glass FC

Suburnya Supachai Jaided bisa membuat Buriram United punya opsi lain di sektor penyerangan. Sementara itu yang dialami gelandang Bangkok Glass FC, Anon Amornlerdsak, adalah terhindar dari musibah tersingkirnya Thailand secara dini. Ia awalnya hendak diberangkatkan ke Asian Games berbekal catatan 3 gol dan 3 asis dalam 8 laga terakhir, tapi mendadak diurungkan oleh Worrawoot Srimaka.

Thailand

Rugi: Chiangrai United dan Police Tero FC

Tiga pemain dikirimkan Chiangrai United ke Asian Games 2018, tapi tak ada satupun yang tampil bagus. Justru, Chaiyawat Buran menimbulkan kontroversi melalui perang kata-kata dengan warganet Thailand di Facebook. Kondisi serupa juga menimpa dua pemain Police Tero FC, Nont Muangngam dan Nopphon Ponkam. Keduanya terlibat pertikaian di dunia maya, dan klubnya terancam degradasi.