Laga kedua babak penyisihan cabang olahraga (cabor) sepak bola putri di Asian Games 2018, pada Minggu (19/8) malam mempertemukan timnas Indonesia dengan Taiwan alias Cina Taipei, sang seteru pertama di level internasional.
Ya, negara yang dahulu bernama Republik Tionghoa ini menjadi lawan pertama Garuda Pertiwi di level internasional pada Kejuaraan Wanita AFC tahun 1977, di mana Indonesia mampu masuk ke babak semifinal dan keluar sebagai peringkat keempat turnamen. Sementara sang lawan yang mengandaskan mereka 5-0 di pertandingan pertama keluar sebagai juara.
41 tahun berlalu, keduanya kembali bertemu di Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, dalam ajang berbeda yakni Asian Games 2018. Kepercayaan diri tinggi tengah menghinggapi skuat Indonesia yang berhasil menang besar 6-0 kontra Maladewa di pertandingan pertama, sementara Taiwan mengincar kemenangan pertama mereka agar tak keluar dalam persaingan menuju fase gugur di Grup A.
Kemenangan di laga perdana membuat Garuda Pertiwi berada di puncak klasemen, sementara Taiwan yang kalah tipis 1-2 dari Republik Korea berada di peringkat ketiga. Penonton yang hadir di markas klub Sriwijaya FC ini pun lebih banyak ketimbang di laga pertama beberapa hari lalu.
Timnas putri tampil dengan susunan pemain terbaik mereka, tak ada perubahan yang dilakukan Satia Bagdja di laga kali ini. Namun sayang di menit ke-5 gawang Norffince Boma harus kebobolan melalui serangan cepat Taiwan di sisi kanan pertahanan Indonesia. Umpan lambung Lin Ya-Han disambut oleh sundulan Yu Hsiu-Chin membuat tim berjuluk Mulan ini unggul.
Lima menit berselang giliran sisi kiri pertahanan Indonesia yang dijaga Tia Darti dicecar sang lawan. Kali ini giliran Chen Ya-Huei yang mengirim umpan ke jantung pertahanan Indonesia, dan Chan Pi-Han melalui sundulan kepalanya membuat Taiwan menjauh.
Babak pertama ditutup dengan skor 4-0 setelah dalam 15 menit terakhir gawang kiper Persitoli Tolikara Putri, Norffince Boma, kembali kemasukan gol lewat sundulan Li Ya-Han di menit ke-33 memanfaatkan skema sepak pojok, dan Michelle Pao enam menit kemudian akibat bola muntah di kotak penalti Indonesia.
Di babak kedua Ade Mustikiana dan kawan-kawan tetap terkurung oleh permainan Taiwan yang memiliki kualitas di atas lawan sebelumnya, Maladewa. Ditambah keunggulan postur tubuh yang mampu dimanfaatkan anak asuh Masayuki Nagira, sehingga sukses mempertahankan keunggulan sampai akhir pertandingan.
Kemungkinan Indonesia lolos ke fase gugur
Di laga terakhir Indonesia akan menghadapi Republik Korea yang akan menjadi lawan terberat mereka di babak grup. Kehadiran sosok Ji So-Yun, gelandang Taegeuk Nangja yang lama membela Chelsea Ladies, menjadi magnet sekaligus momok di pertandingan terakhir, Selasa (21/8) malam esok.
Anak asuh Yoon Deok-yeo yang di laga kedua menang 8-0 atas Maladewa, sehingga sudah dipastikan lolos ke babak selanjutnya. Indonesia sangat berpeluang lolos ke babak berikutnya sebagai peringkat ketiga Grup A, dengan catatan Maladewa tak menang 16-0 kontra Taiwan dan Indonesia sebisa mungkin menjaga jumlah kebobolan ke gawang mereka kontra Republik Korea tak sampai dua digit.
Pesan singkat untuk teman-teman yang berada di Palembang dan sekitarnya, mari saksikan perjuangan timnas putri Indonesia. Mengutip ucapan salah seorang teman, “Mereka juga sedang berjuang, mereka juga butuh dukungan. Merahkan Gelora Jakabaring dan lantangkan suara kita di pertandingan berikutnya!”