Bursa transfer awal musim 2018/2019 tampaknya akan menjadi bursa transfer yang cukup aneh, setidaknya di Inggris. Bagaimana tidak? Ketika klub-klub gurem yang baru promosi seperti Wolverhampton Wanderers dan Fulham mampu mendatangkan juara Piala Eropa dan Piala Dunia seperti Joao Moutinho dan Andre Schuerrle, klub besar seperti Chelsea justru mendatangkan seorang kiper bernama…Robert Green.
Ya, kalian tak salah baca! Robert Green, mantan kiper timnas Inggris yang kini sudah berusia 38 tahun dan datang dengan status bebas transfer.
Chelsea FC has today completed the signing of Rob Green, who joins to provide backup for Thibaut Courtois and Willy Caballero… https://t.co/EzkhZxBHu6
— Chelsea FC (@ChelseaFC) July 26, 2018
Green adalah salah satu pesepak bola yang kerap kali menjadi memes di Inggris. Meski sudah mengantongi lebih dari 650 penampilan di sepak bola Inggris, dan pernah membela klub-klub ‘lumayan’ seperti West Ham United dan Blackburn Rovers, Green lebih sering diingat atas blunder konyolnya di Piala Dunia 2010.
Dalam pertandingan Inggris melawan Amerika Serikat, Green yang kala itu mengawal gawang The Three Lions gagal menangkap bola tendangan Clint Dempsey. Bola yang sempat berada di pelukannya lepas dan masuk ke gawangnya sendiri.
Selain karena meme-able, usia Green, ditambah performanya yang memang tidak bagus-bagus amat -ketika membela Huddersfield Town musim lalu, Green tak sekalipun turun- misi Chelsea untuk mendatangkannya tentu dipertanyakan. Namun, ada alasan lain mengapa The Blues rela membayar seorang kiper berusia 38 tahun dalam kontrak satu tahun.
Alasan yang pertama adalah Chelsea baru saja ditinggal dua kiper cadangannya. Nama pertama adalah Eduardo, yang dipinjamkan ke Vitesse Arnhem, dan Jamal Blackman yang dipinjamkan ke Leeds United.
Setelah dua kiper itu dipinjamkan, skuat asuhan Maurizio Sarri hanya menyisakan dua kiper utama, Thibaut Courtois dan Willy Caballero. Hal ini tentu tidak ideal untuk mengarungi musim yang panjang, dan kedatangan Green yang punya pengalaman tentu akan berguna.
Namun, alasan untuk menambah kedalaman tim saja tentu tidak cukup. Satu alasan besar yang mungkin memaksa Chelsea untuk mendatangkan Green adalah karena kiper gaek ini masuk dalam kriteria pemain home grown (HG).
Sebagai informasi tambahan, setiap klub harus mendaftarkan delapan pemain HG dalam 25 nama yang akan masuk dalam skuat kompetisi Liga Primer Inggris. Untuk pemain yang berusia di bawah 21 tahun, namanya tak perlu didaftarkan ke dalam skuat.
Sebelum kedatangan Green, Chelsea hanya punya enam pemain di atas 21 tahun yang masuk dalam kategori HG. Mereka adalah Cesc Fabregas, Danny Drinkwater, Ross Barkley, Victor Moses, Gary Cahill, dan Andreas Christensen. Selain itu Chelsea memang masih memiliki pemain-pemain yang sempat dipinjamkan dan masuk dalam kategori ini, seperti Ruben Loftus-Cheek, namun kuota HG mereka untuk pemain senior tetap harus ditambah.
Green tentu menjadi pilihan tepat mengingat ia adalah kiper lapis ketiga, yang notabene tak akan banyak bermain. Ia juga datang tanpa biaya dan kontraknya yang hanya semusim, membuat Chelsea bisa meminjamkan pemain HG di bawah 21 tahun lainnya, seperti Tammy Abraham dan Charly Musonda, hingga mereka berusia 21 tahun ke atas di musim depan.
Lalu bagaimana menurut kalian, layakkah Chelsea mengucurkan uang untuk menggaji Green?