Berita Eropa

Chelsea Dapatkan Uang Berlimpah dari Pabrikan Mobil Korea Selatan

Ancaman gagal lolos ke ajang Liga Champions musim depan tidak membuat nama besar Chelsea sebagai salah satu klub top di Inggris maupun dunia goyah seketika. Berdasarkan studi Brand Finance, Chelsea masih bertengger di peringkat ketujuh sebagai klub sepak bola dengan brand value paling mahal di muka Bumi.

https://www.instagram.com/p/BioQaBkgcJT/?taken-by=footballtribeid

Berkaca pada situasi itu juga, para sponsor tampaknya tidak ragu untuk mengikat kerja sama dengan pihak The Blues. Terbaru, ada perusahaan mobil terkemuka asal Korea Selatan, Hyundai, yang sudah meneken kontrak kerja dengan Chelsea.

Dilansir oleh thetimes, Hyundai sepakat untuk menjadi sponsor Chelsea mulai musim depan. Tidak untuk menggantikan posisi produsen ban asal Jepang, Yokohama Tyres (berdurasi empat tahun dengan nominal 200 juta paun), sebagai sponsor utama sehingga nama mereka bercokol di bagian dada kostum melainkan sebagai sponsor pendamping yang namanya kelak terpajang di area bahu seragam The Blues.

Kesepakatan di antara kedua belah pihak berdurasi selama lima musim. Lebih mantapnya lagi, kesebelasan yang berkandang di Stadion Stamford Bridge itu akan beroleh guyuran fulus senilai 50 juta paun selama periode tersebut atau bila dirata-ratakan, mereka mendapat 10 juta paun tiap musimnya. Sebuah nilai yang cukup fantastis.

Uniknya, kerja sama Chelsea dan Hyundai berikut nominal uang yang berputar di dalamnya menjadi rekor baru dalam sejarah Liga Primer Inggris, khususnya setelah otoritas liga mengizinkan klub-klub pesertanya memasang nama/logo sponsor di bagian bahu seragam tempurnya.

Jumlah uang yang didapat klub milik Roman Abramovich itu dari Hyundai bahkan memiliki nilai dua kali lipat dari kerja sama yang diikat oleh Manchester City dengan produsen ban asal Korea Selatan, Nexen Tires.

Besarnya potensi pendapatan tambahan yang dapat dikeruk oleh klub-klub Liga Primer Inggris, seperti Chelsea dan City, dari sponsor di bagian bahu membuat tim-tim yang lain berlomba-lomba untuk mencari klien.

Dari sekian klub papan atas di Liga Primer Inggris, Arsenal dan Manchester United adalah kubu yang belum punya sponsor pendamping. Kabarnya, mereka pun saat ini getol melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang bersedia untuk ‘menjual’ namanya di bahu kostum The Gunners maupun The Red Devils per musim depan.