Cerita

Marco van Ginkel: Solusi Praktis dan Efisien bagi Chelsea di Musim Depan

Musim ini berjalan begitu buruk bagi Chelsea. Diharapkan bisa mempertahankan gelar juara yang diraih musim lalu, anak asuh Antonio Conte kini masih tercecer di posisi lima dan masih berjuang untuk meraih satu tempat di Liga Champions musim depan.

Setelah keluar dari jalur juara Liga Inggris, nasib Gary Cahill dan kolega pun sama buruknya ketika berlaga di pentas Eropa. Mereka harus tersingkir di babak 16 besar setelah takluk oleh raksasa Spanyol, Barcelona. Buruknya penampilan Chelsea musim ini ditenggarai karena mereka kehilangan Nemanja Matic yang dilego ke Manchester United pada awal musim. Kepergian Matic ke klub seteru meninggalkan lubang yang besar pada lini tengah Chelsea yang pada akhirnya tidak mampu ditutupi oleh kehadiran gelandang–gelandang anyar Chelsea.

Investasi besar yang Chelsea keluarkan guna mendatangkan Danny Drinkwater dan Tiémoué Bakayoko dirasa hanya menghambur–hamburkan uang karena kedua gelandang tersebut kesulitan untuk menemukan bentuk permainan terbaiknya. Bakayoko yang direkrut dari AS Monaco menjalani musim pertamannya bersama Chelsea dengan performa yang inkonsisten.

Baca juga: Malfungsi Sistem dan Peran Tiemoue Bakayoko di Chelsea

Gelandang berusia 23 tahun ini kadang bermain baik, meski jauh lebih sering menjadi biang kekalahan The Pensioners. Peruntungan Danny Drinkwater tidak lebih baik, sebab datang dengan kondisi cedera yang membuat proses adaptasi mantan pemain Leicester cenderung lambat. Ketika dirinya sudah fit pun, Danny tetap bermain di bawah ekspektasi Antonio Conte dan juga supoter Chelsea. Kombinasi berkualitas bersama N’Golo Kante yang diharapkan kembali terulang di musim ini pun segera sirna.

Chelsea pun sudah mulai membidik nama–nama incaran untuk memperkuat tim di musim depan. Satu nama yang paling santer terdengar adalah gelandang andalan OGC Nice, Jean Michaël Seri. Seri diproyeksikan menjadi tandem Kante pada musim depan karena Danny Drinkwater dan Bakayoko juga dikabarkan mulai tidak betah di Stamford Bridge.

Masalahnya, peminat Jean Seri bukan hanya Chelsea. Masih ada Barcelona, Manchester United, dan Liverpool yang berminat mendatangkan gelandang asal Pantai Gading tersebut. Dengan banyaknya pesaing, Chelsea tentu harus merogoh kocek yang dalam untuk merekrut Seri. Padahal sebenarnya Chelsea memiliki satu gelandang berkualitas yang sedang berada pada puncak kariernya yaitu Marco van Ginkel.

Marco van Ginkel adalah satu dari sekian pemain Chelsea yang masih dalam masa peminjaman di klub lain. Marco van Ginkel didatangkan Chelsea lima tahun yang lalu dari klub Belanda, Vitesse. Mobilitas dan kualitas umpan yang mumpuni membuat banyak orang beranggapan bahwa Ginkel akan menjadi gelandang terbaik yang dimiliki oleh Belanda.

Sayangnya, karier Ginkel di kota London tidak berjalan baik. Cedera Cruciate Ligament Rupture yang dia derita pada musim pertamanya di Inggris membuat gelandang berusia 25 tahun ini melewatkan hampir keseluruhan musim. Akibatnya, Ginkel hanya bermain sebanyak 4 kali bersama tim senior Chelsea.

Minim kesempatan bermain membuat pemain kelahiran Amersfoort ini harus rela menjalani masa peminjaman. Sempat merasakan Serie A Italia bersama AC Milan, dan bermain untuk Stoke City, Marco van Ginkel kembali menemukan performa terbaiknya ketika kembali ke Belanda bersama PSV Eindhoven. Terhitung, musim ini menjadi musim ketiga Ginkel berseragam PSV Eindhoven. Musim ini menjadi performa terbaik dari mantan pemain Vitesse ini. Selain karena dipercaya menjadi kapten di tim asuhan Phillip Cocu, Ginkel pun menjadi pilihan utama untuk mengisi lini tengah PSV.

Performanya pun mengesankan. Bermain sebanyak 27 pertandingan Ginkel berhasil menyarangkan 14 gol dan 4 asis di Eredivisie. Ginkel menjadi bagian intergral dari keberhasilan PSV Eindhoven menjadi juara Eredivisie musim ini. Mobilitas, visi dan umpan yang mumpuni, serta kemampuan melindungi bola yang baik, membuat Ginkel menjadi gelandang yang komplet. Untuk itulah rasanya Ginkel layak mendapat kesempatan untuk kembali bermain bagi Chelsea musim depan.

Keberhasilan Victor Moses dan Andrean Christensen yang berhasil meraih satu tempat pada musim ini bisa menjadi pijakan untuk kembali membawa pulang Marco van Ginkel. Dengan hanya tersisa dua tahun masa kontrak bersama Chelsea, klub manapun termasuk PSV berpeluang untuk merekrutnya ketika harga jual Ginkel menurun pada satu tahun terakhir masa baktinya bersama Chelsea.

Dikutip dari De Telegraaf, PSV Eindhoven melalui Direktur Teknik, Marcel Brands, mengakui bahwa klubnya ingin menahan Marco selama mungkin.

“Seseorang seperti Marco telah menjadi pemain yang sangat penting. Kami mencoba membeli dari Chelsea tahun lalu, tapi itu tidak dapat terlaksana. Dan tentu saja Anda juga harus berurusan dengan batas gaji. Namun, jika hanya ada satu persen peluang untuk mengambilnya dari Chelsea, saya akan melakukannya,” jawab Brands.

Masa depan Ginkel memang masih abu abu. Kepulangannya ke Stamford Bridge akan ditentukan oleh siapapun yang akan menjadi pelatih Chelsea musim depan. Namun berkaca dari keberhasilan Moses dan Christensen, Marco van Ginkel layak untuk mendapatkan kesempatan untuk kembali bermain bersama Chelsea.