Berita Eropa

Thomas Tuchel Berteman dengan Pemilik Klub Malam di Paris demi Awasi Para Pemainnya

Karier baru Thomas Tuchel sebagai manajer akan dimulai musim ini. Setelah menampilkan performa yang cukup mengesankan bersama Mainz 05 dan Borussia Dortmund di Bundesliga, pelatih berusia 44 tahun itu berlanjut menangani salah satu klub terkaya di dunia yang tengah menjalani proyek besar, Paris Saint-Germain (PSG).

Penunjukkan Tuchel sebagai pemimpin dari proyek ambisius PSG tentu menjadi penghargaan tersendiri baginya, dan ia tampak ingin menegaskan bahwa dirinya yang merupakan pemegang kendali utama di Les Parisiens.

Salah satu cara Tuchel untuk menegaskan otoritasnya adalah dengan mendekati pemilik dan pengelola klub-klub malam ternama yang ada di Paris, dan menjadikan mereka sebagai teman. Mengapa ia melakukan hal seperti ini?

Dilansir dari Get Football News France, Tuchel melakukan ini demi mengawasi para pemainnya, dan mendapatkan informasi dari pemilik klub tentang apa yang pemainnya lakukan! Klub-klub malam ternama yang disambangi Tuchel ini memang kabarnya adalah tempat favorit bintang-bintang PSG, termasuk Neymar.

Hal ini dilakukan Tuchel semata-mata demi menjaga kedisiplinan sekaligus kebugaran pemain-pemainnya. Para pemain pilar PSG seperti Neymar, Dani Alves, dan Marquinhos, adalah pemain yang gemar menikmati kehidupan malam, dan Tuchel wajib memastikan bahwa mereka tidak kelewat batas.

Selain itu, menurut The Sun, Tuchel juga mendatangi beberapa restoran favorit pemain-pemain PSG. Salah satu restoran yang ia datangi adalah restoran Cesar yang menyajikan masakan tradisional Prancis. Restoran yang satu ini kabarnya merupakan rumah makan favorit sang bintang muda, Kylian Mbappe, serta beberapa rekannya.

Tuchel mendatangi restoran ini untuk memonitor nutrisi yang dikonsumsi oleh para anak asuhnya. Manajer asal Jerman ini meminta para pemainnya untuk tidak mengonsumsi makanan cepat saji, makanan dengan kadar gula tinggi, dan minuman bersoda. Selain itu, ia juga melarang Gianluigi Buffon dan kawan-kawan untuk mengonsumsi pasta sesudah laga.

Langkah yang diambil Tuchel ini barangkali tak akan disenangi oleh beberapa pemainnya. Namun, asalkan PSG bisa berprestasi dan para penggawanya tampil lebih baik, Tuchel mungkin tak ambil pusing mengenai komplain-komplain yang akan datang.

Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa ia memiliki jiwa kepemimpinan tinggi di usianya yang masih muda untuk seorang manajer sepak bola.