Kualitas timnas Kroasia memang tak bisa dipandang sebelah mata, namun, jujur saja, di awal Piala Dunia 2018 ini, tak ada yang menduga bahwa mereka bisa masuk ke babak final. Bahkan, ketika Vatreni berhasil menyapu bersih semua laga yang mereka jalani di fase grup, tak ada yang mengekspektasikan kalau mereka mampu melaju begitu jauh hingga ke final.
Hingga pada akhirnya, Inggris berhasil mereka kalahkan di laga semifinal. Meski harus kembali melalui babak perpanjangan waktu—semua laga Kroasia di fase gugur tak pernah berakhir dalam waktu normal—Kroasia berhasil menunjukkan semangat juang yang tinggi dan terus meraih hasil positif.
Kredit tentu datang membanjiri semua anggota tim. Mulai dari sang pelatih kepala, Zlatko Dalic, yang mampu menyatukan tim dan meracik skema yang begitu efektif. Sang kapten, Luka Modric, yang berhasil menjadi pemimpin rekan-rekannya di lapangan sekaligus memotori serangan timnya.
Ivan Rakitic yang berhasil menjadi partner terbaik Modric, Ivan Perisic yang mampu mengubah jalannya pertandingan, Sime Vrsaljko yang tampil solid baik ketika bertahan maupun menyerang, hingga Danijel Subasic yang begitu kokoh sebagai penjaga gawang. Namun, ada satu nama yang juga tak kalah penting dan layak mendapat kredit tinggi. Ia adalah sang penentu kemenangan Kroasia, Mario Mandzukic.
Mandzukic tentu akan diingat berkat golnya ke gawang Inggris di babak perpanjangan waktu kala melawan Inggris pagi dini hari tadi. Gol tersebut adalah gol yang bersejarah dan begitu berarti, tak hanya baginya, namun juga bagi negaranya. Gol itu berhasil membawa negaranya untuk pertama kali masuk ke final Piala Dunia. Meskipun begitu, tak hanya sekali itu Mandzukic berhasil menjadi penentu bagi hasil akhir Kroasia di Piala Dunia 2018.
Sejak memasuki fase gugur, kontribusi Mandzukic boleh dikatakan sangat besar bagi Kroasia. Di babak 16 besar melawan Denmark, striker milik Juventus ini menjadi pencetak gol yang menyamakan kedudukan bagi negaranya. Ketika melawan Rusia di perempat-final, Mandzukic-lah yang mengirimkan umpan silang sempurna bagi Andrej Kramaric yang berhasil menyamakan kedudukan di waktu normal. Meskipun di babak perpanjangan waktu gol kembali tercipta, tanpa asis Mandzukic Kroasia mungkin akan tersingkir. Hingga pada akhirnya, tendangan kerasnya yang menghujam gawang Jordan Pickford mampu meloloskan negaranya ke final.
Mentalitas Mandzukic memang begitu luar biasa, namun, ia memang pemain yang seperti itu. Baginya, kemenangan adalah hal yang mutlak, tak peduli bagaimana cara untuk merengkuh kemenangan tersebut. Mandzukic adalah tipe pemain yang begitu kuat, baik secara fisik maupun mental. Permainannya memang tidak estetik, namun asalkan ia mampu menang, ia tak ambil pusing. Penyerang berusia 32 tahun ini rela turun jauh ke bawah untuk sekadar merebut bola, sebelum berlari lagi ke depan dan menyelesaikan serangan.
Rekam jejak Mandzukic di level klub tentu menjadi pernyataan tersendiri bahwa ia adalah pemain yang tak kenal takut dan berjiwa pemenang. Memulai karier di Dinamo Zagreb, sebelumnya akhirnya hijrah ke Jerman dan bergabung ke VfL Wolfsburg, Super Mario akhirnya pindah ke salah satu klub besar dunia, Bayern München.
Bersama Bayern, ia harus bersaing dengan Mario Gomez untuk posisi penyerang utama Die Roten. Mandzukic memang kerap kali menjadi pilihan kedua, namun ia selalu memberikan yang terbaik ketika ditunjuk sebagai pemain utama. Hal ini terus ia lakukan, baik ketika telah pindah ke Atletico Madrid yang telah memiliki Diego Costa, maupun Juventus yang punya Gonzalo Higuain. Bahkan, di Juventus saat ini, Mandzukic rela untuk bermain melebar dan tetap tampil prima di posisi yang bukan favoritnya.
Menjadi pejuang keras dan pantang menyerah memang telah menjadi identitas Mandzukic, dan tak heran ia mampu menjadi penentu kemenangan Kroasia di pertandingan-pertandingan Kroasia di Piala Dunia 2018. Di usianya yang kini telah menginjak 32 tahun, Piala Dunia 2018 kali ini kemungkinan besar akan menjadi turnamen internasional terakhirnya bersama Kroasia. Di final melawan Prancis nanti, bukan tak mungkin, Mandzukic akan kembali menjadi penentu, dan membuktikan diri sebagai pahlawan nasional Kroasia bersama rekan-rekannya.