Bermain selama 120 menit di Stadion Luzhniki, Moskow, Inggris yang mengusung slogan Football Is Coming Home pada gelaran Piala Dunia 2018, harus mengakui secara jantan bahwa Kroasia jauh lebih tangguh ketimbang mereka di laga semifinal dini hari tadi (12/7).
Sebiji gol indah Kieran Trippier via sepakan bebas pada babak pertama, mampu dibalikkan oleh sepasang gol dari Ivan Perisic dan Mario Mandzukic. Alhasil, Vatreni pun sukses menghabisi The Three Lions buat melesat ke partai final Piala Dunia 2018.
Jujur saja, pencapaian historis yang sanggup dibukukan Kroasia membuat mata penggila sepak bola terbelalak. Pasalnya, di saat yang sama negara-negara dengan skuat mentereng layaknya Argentina, Brasil, Jerman, dan Spanyol, kudu mengemas barang-barangnya lebih awal meski difavoritkan buat menyandang status kampiun.
Bagi Vatreni, partai final Piala Dunia 2018 nanti adalah laga puncak perdana mereka di ajang sepak bola antar-negara paling akbar tersebut. Sebelumnya, rapor terbaik Kroasia hanyalah peringkat ketiga di Piala Dunia 1998.
Tak ayal, keberhasilan lolos ke babak pamungkas disambut gembira oleh semua elemen yang ada di tubuh Kroasia, mulai dari para pemain, pelatih, federasi hingga seluruh warga negara dengan luas wilayah sekitar 56 ribu km2 itu.
Terasa makin menarik sebab Perisic dan kolega berhasil melaju ke final Piala Dunia 2018 walau hanya bertengger di peringkat ke-20 dalam rangking FIFA. Alhasil, momen ini menjadikan mereka sebagai negara dengan peringkat terendah yang sukses menjejak babak final.
Croatia (20th) are the lowest ranked nation in the FIFA World Ranking to reach the World Cup final, since the introduction of the FIFA World Ranking in December 1992. #WorldCup #CRO
— Gracenote Live (@GracenoteLive) July 11, 2018
Fakta demikian tentu dapat mengubah pandangan khalayak bahwa turnamen sekelas Piala Dunia cuma diperuntukkan bagi negara-negara dengan kultur sepak bola kuat. Berbekal tekad bulat, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, memutarbalikkan tradisi yang selama ini ada di Piala Dunia juga bukan satu kemustahilan.
Sekarang, para penggemar sepak bola pasti akan menunggu dan menyaksikan secara seksama bagaimana kiprah Vatreni di laga puncak melawan Prancis mendatang (15/7). Andai berhasil membawa pulang titel Piala Dunia untuk pertama kali, Perisic dan kawan-kawan bakal mencatat satu sejarah lain yaitu negara dengan peringkat FIFA paling rendah yang bisa mewujudkannya.