Piala Dunia 2018

Terbentur, Terbentur, Terbentur dan Terbentuk seperti Ashley Young

Inggris melaju jauh dengan sensasional di Piala Dunia 2018. Jordan Pickford dan Harry Maguire dianggap menjadi penampil luar biasa, terutama karena mereka pada awalnya tidak diperkirakan akan memainkan peranan penting. Tetapi kisah hebat bukan saja milik Pickford dan Maguire. Ada sosok lain yang juga membuat cerita luar biasa di timnas Inggris yang berlaga di Piala Dunia 2018 kali ini. Ia adalah pemain senior, Ashley Young.

Dalam komposisi para pemain yang dipanggil oleh Gareth Southgate untuk memperkuat skuat The Three Lions di Piala Dunia kali ini, tentu banyak pihak menganggap bahwa Danny Rose-lah yang akan dipasang di sebelas pemain utama. Tetapi justru sejauh ini, Young-lah yang kemudian menjadi pilihan utama Southgate.

Bahkan apabila ditarik lebih jauh lagi sebelum turnamen digelar, Young bisa masuk ke dalam daftar pemain yang dibawa Southgate ke Rusia dengan mengalahkan nama-nama pemain yang berusia lebih segar seperti Ryan Bertrand dan Aaron Creswell. Harus diakui bahwa keberadaan Young merupakan sesuatu yang tidak terduga 12 bulan lalu. Apalagi Young terakhir kali membela timnas Inggris adalah pada tahun 2013 lalu.

Sebuah hasil kerja keras dan ditempa pengalaman

Seperti semua kisah kepahlawanan lain, situasi Ashley Young untuk mencapai situasi saat ini bukan sesuatu yang tidak mudah. Ia mesti mengalami banyak fase sulit dalam kariernya. Kalau boleh meminjam kata-kata dari Tan Malaka, apa yang dialami oleh Ashley Young benar-benar sesuai dengan kutipan: “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk.

Dipanggilnya Young dan justru kemudian menjadi salah satu andalan merupakan sebuah sifat menolak menyerah yang ada pada dirinya.

“Apakah saya pernah berpikir, sebelumnya, bahwa saya akan pergi ke Piala Dunia sebagai pemain belakang? Sejujurnya, tidak. Tapi dalam hidup, banyak hal berubah. Tetapi saya selalu memiliki tekad untuk tidak menyerah, bahkan ketika peluang tidak memihak kepada saya,” ujar Young dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Mirror.

Soal tidak menyerah bahkan ketika peluang tidak berpihak sebenarnya mengacu saat Young pernah disebut terlalu kecil dan kurus untuk bermain sepak bola. Tetapi kemudian ia tidak menyerah dan terus mendobrak batas. Hingga akhirnya ia justru mendapatkan debut profesionalnya pada usia 18 tahun dan ditandai dengan sebuah gol ke gawang Milwall.

Kejadian di masa kecil itu merupakan satu dari banyak kejadian peluang tampaknya tidak berpihak kepada Young. Young sempat diisukan akan ditarik Barcelona ketika tampil luar biasa bersama Watford. Tetapi nyatanya ia hanya bergabung dengan sekadar tim seperti Aston Villa. Meskipun ya, ketika Young bermain di sana, klub tersebut cukup disegani.

Young bermimpi untuk meraih gelar juara Liga Primer Inggris. Banyak orang terdekatnya merasa hal tersebut mustahil. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa bermain untuk Aston Villa saja sudah merupakan sesuatu hal yang cukup untuk seseorang yang pernah dianggap tidak akan bisa bermain sepak bola secara profesional. Young kemudian menolak menyerah, dan akhirnya meraih gelar juara Liga Primer Inggris bersama klubnya saat ini, Manchester United pada tahun 2013 lalu.

Banyak yang menganggap Young sudah habis, terutama ketika usianya sudah melewati kepala tiga. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Young tidak bisa lagi bersaing dengan para pemain sayap yang berusia lebih segar. Tetapi Young kemudian lagi-lagi memilih untuk menolak menyerah. Juga berkat bantuan dua manajer United, Louis van Gaal dan Jose Mourinho, Young kemudian bertransformasi ke posisi fullback.

Berpindah posisi justru seakan menjadi angin kedua bagi karier seorang  Ashley Young. Pengalaman bermain di sektor serangan banyak membantu pekerjaan Young yang kini lebih banyak diandalkan di sektor pertahanan. Salah satu pekerjaan terbaiknya tentu adalah mengamankan Mohamed Salah. Seperti yang diketahui penyerang asal Mesir yang tampil luar biasa itu tak sekalipun berhasil mencetak gol ke gawang Manchester United di Liga Primer Inggris musim lalu.

Determinasi untuk menolak menyerah ini jugalah yang membuat Ashley Young bisa sampai sejauh ini. Hal yang membuat ‘Singa Tua’ seperti dirinya bisa bersaing bahkan mengunci satu tempat di skuat muda Inggris yang ditangani oleh Gareth Southgate. Determinasi ini jugalah yang bisa saja membantu Inggris menggapai impian mereka untuk membawa kembali pulang sepak bola ke tanah asalnya dengan menjuarai Piala Dunia 2018.