Cerita

Ashley Young, Pahlawan Manchester United Sebenarnya di Derby Manchester

Dalam waktu kurang dari satu jam, derby Manchester pada pekan pertandingan ke-32 Liga Primer Inggris berubah arah. Dari yang seharusnya menjadi waktu bagi Manchester City untuk berpesta dan memastikan gelar juara mereka, pesta tersebut kemudian dirusak oleh sang rival sekota, Manchester United. Paul Pogba dan Alexis Sanchez terlihat jelas sebagai pemain paling berpengaruh dari kubu United. Tetapi sebenarnya pada malam itu bukan kedua pemain bintang inilah yang menjadi pahlawan tim sisi merah kota Manchester.

Serupa dengan yang terjadi dalam peperangan, terkadang bukan perwira yang banyak tampil, yang sebenarnya merupakan pahlawan kemenangan dalam perang tersebut. Misalnya, bukan Otto Von Bismarck yang menjadi aktor kunci dalam perang Franco-Prusia pada tahun 1870-1871, melainkan prajurit asal Inggris yang memilih untuk membela Jerman, William Manley.

Hal yang sama juga terjadi dalam lingkup sejarah Indonesia. Disebutkan sebenarnya bahwa yang memprakarsai serangan umum 1 Maret untuk menghadapi agresi militer dari Belanda, bukanlah Soeharto yang saat itu masih berpangkat sebagai Letnan Kolonel. Serangan umum tersebut disebut-sebut merupakan gagasan dari Sultan Hamengkubuwana IX yang saat itu selain menjabat sebagai kepala daerah Yogyakarta, ia juga merupakan Menteri Pertahanan.

Memang sering terjadi ketidakadilan sejarah bagi mereka yang sebenarnya adalah pahlawan besar dari perang itu sendiri. Ini disebabkan karena pahlawan sebenarnya tidak terlalu ingin tersorot. Bagi mereka, tercapainya sebuah tujuan besar merupakan sesuatu yang lebih penting ketimbang sorotan kepada diri pribadi. Dalam konteks sepak bola, adalah para pemain yang sudah merasa cukup apabila timnya berhasil meraih kemenangan, ia tidak terlalu peduli dengan sorotan publik yang hadir setelahnya.

United jelas melakukan hal hebat di Etihad Stadium pada 8 April lalu. Mereka melawan seluruh kemustahilan dan berhasil membalikkan keadaan. Paul Pogba menjadi pemain yang paling dominan dengan dua gol yang berhasil ia cetak. Ditambah lagi selebrasi yang ia lakukan selepas laga, sembari meyakinkan para penggemar Setan Merah yang hadir, bahwa ia tidak akan pergi ke mana-mana. Begitu pula dengan Alexis Sanchez yang sepertinya sudah mulai menemukan permainan terbaiknya.

Tetapi kemudian terkuak, siapa pahlawan United di derby Manchester yang seharusnya menjadi tempat bagi City merayakan gelar juara mereka. Adalah pemain senior, Ashley Young, yang membangkitkan semangat para penggawa United di jeda pertandingan. Kata-kata dari pemain asal Inggris ini seakan membuat para pemain lain United lain percaya bahwa mereka bisa mengubah jalan sekaligus akhir pertandingan.

Seperti yang dilansir oleh The Times, disebutkan bahwa Young berkata kepada rekan-rekannya bahwa semua pemain mesti menunjukan bahwa mereka bermain dengan kebanggaan. Bahwa mereka mesti ingat bahwa mereka bertanggung jawab kepada para penggemar dan juga klub. Di ruang ganti, Young juga mempertanyakan apakah rekan-rekan setimnya tersebut akan membiarkan para suporter tim rival mempermalukan mereka.

Kata-kata Young sebenarnya merupakan sesuatu yang sederhana. Tetapi bisa membangkitkan semangat, karena para pemain benar-benar meresapi perkataan Young terutama soal bermain dengan kebanggaan. Terlihat dari betapa ekspresifnya selebrasi dari Paul Pogba dan Chris Smalling ketika mereka berhasil mencetak gol.

Yang menarik kemudian adalah, ternyata kegeniusan seorang Jose Mourinho yang membuat United bisa membalikkan keadaan, tetapi sisi emosional para pemain yang bisa tersentuh, hingga mereka akhirnya bisa bangkit dan memenangkan pertandingan. Bahkan dalam sebuah wawancaranya selepas laga, gelandang asal Spanyol, Ander Herrera dengan gamblang menyebut bahwa di jeda pertandingan aspek taktik justru merupakan sesuatu yang paling sedikit untuk dibahas.