Cerita

Mungkinkah Silvio Berlusconi Membeli Kembali AC Milan?

Masalah finansial yang menerpa AC Milan sepertinya belum akan mereda dalam waktu dekat. Tak hanya harus melunasi utang sebesar 300 juta euro kepada Elliott Management pada akhir tahun nanti, Milan saat ini juga sedang dalam ancaman sanksi dari UEFA terkait aturan Financial Fair Play. Namun di tengah pemberitan pelik ini, mantan pemilik klub, Silvio Berlusconi, muncul dan mengatakan ingin membeli kembali Milan.

Berita ini tentu saja mengejutkan. Baru setahun lalu Berlusconi melepaskan Milan kepada Yonghong Li seharga 740 juta euro, mengakhiri kuasanya di San Siro selama 30 tahun lebih. Menurunnya prestasi Milan dalam beberapa musim terakhir memang dipengaruhi ketidakmampuan Berlusconi menyokong finansial Milan seperti dulu, sehingga menjual Milan adalah keputusan terlogis.

Jadi, pernyataan Berlusconi ini memang menarik untuk disimak. Apa alasan ia berbicara demikian? Benarkah ia serius membeli Milan kembali, atau hanya sedang mengalami post-power syndrome dan ingin nimbrung di tengah pemberitaan Milan, agar orang tak lupa padanya?

Awalnya, setelah penjualan Milan rampung, Berlusconi mengatakan bahwa ia tak akan lagi ikut campur dalam urusan Milan. Dengan kata lain, peluang ia membeli Milan hampir menyentuh nol persen. Namun dalam sebuah acara di Udine, saat ia sedang dalam urusan politik bersama partainya, Forza Italia, ia mengungkapkan kemungkinan itu.

Dari situlah terungkap bahwa ‘rencana’ pembelian kembali Milan oleh Berlusconi didasari oleh alasan politik. Ia menilai, dukungan terhadap partai politiknya menurun drastis sejak ia melepaskan kepemilikan Milan. Dalam pemilihan umum yang terjadi di Italia pada Maret lalu, Forza Italia hanya mendapatkan kurang dari 15 persen total dukungan lewat pemungutan suara.

“Menurut jajak pendapat, keputusanku menjual AC Milan menjadi salah satu alasan mengapa Forza Italia, sayangnya, tidak mendapat dukungan lebih dari 14-14,5 persen suara,” ujar Berlusconi, dilansir dari Football Italia.

Ia melanjutkan, “Banyak orang yang bertanya padaku mengapa aku menjual Milan pada orang yang tak jelas asal-usulnya dan mereka menyalahkanku atas kondisi yang terjadi kepada skuat Milan saat ini. Aku akan mengatakan satu hal. Jika keadaannya berlanjut seperti ini, aku tak akan menyangkal bahwa cepat atau lambat aku akan membeli Milan kembali.”

Keberhasilan Berlusconi di dunia politik Italia memang sedikit banyak dipengaruhi kesuksesan Milan di Italia dan Eropa, di mana Milan berhasil meraih 8 gelar Serie A dan 5 gelar Liga Champions selama ia berkuasa.

Bahkan kabarnya kesuksesan Milan di Serie A dan Liga Champions pada musim 1993/1994, di mana akhirnya Milan menjadi juara di dua ajang tersebut, menjadi alasan banyaknya dukungan yang mengalir untuk Berlusconi, yang akhirnya diangkat menjadi Perdana Menteri Italia pada Mei 1994.

Meski begitu, ‘rencana’ pembelian ini sebetulnya juga bisa menimbulkan tanda tanya. Dari mana Berlusconi akan memiliki dana untuk membeli Milan? Apalagi melihat kiprah Milan selama 5 musim terakhir di tangan Berlusconi, di mana Milan terkenal sebagai klub tukang pinjam dan hobi merekrut pemain gratisan karena kurangnya dana untuk membeli pemain-pemain berkualitas. Apakah ia akan menggunakan uang yang diperolehnya dari Yonghong Li? Atau dari sumber lain?

Sayangnya, hal ini tak pernah masuk menjadi pemberitaan, sehingga saat ini msih menjadi tanda tanya. Lagipula, ada baiknya tidak menelan bulat-bulat ucapan Berlusconi ini, mengingat hal tersebut masih sebatas ‘rencana’ dan belum terlihat akan ada realisasinya dalam waktu dekat. Jangan lupakan juga bahwa proses pembelian kembali tentu tidak mudah.

Ya, untuk saat ini, ucapan Berlusconi bisa dibilang masih sebatas wacana saja. Ketimbang membahas peluang kembalinya mantan bos besar Rossoneri, manajemen Milan sendiri pasti lebih memprioritaskan bagaimana caranya bisa melunasi utang dan selamat dari jeratan hukuman UEFA yang mungkin menimpa mereka akibat masalah finansial ini.