Eropa Italia

Kritik Keras Silvio Berlusconi terhadap Vincenzo Montella dan Leonardo Bonucci

Mantan presiden AC Milan yang juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, akhirnya angkat bicara tentang performa klub kesayangannya itu.  Ia sama sekali tidak puas dan mengkritik keras semua pihak di AC Milan saat ini.

Seperti dikutip situsweb calciomercato.com, Berlusconi berkata, “AC Milan selalu berada di dalam hati saya, maka saya ingin melihat klub ini berprestasi. Saya sama sekali tidak mengerti strategi transfer mereka. Mungkin baru kali ini ada klub yang membeli 11 pemain baru sekaligus di musim panas. Lebih baik beli sedikit pemain saja, tapi yang berkualitas bagus.”

Kritik Berlusconi tentu saja dialamatkan kepada aktivitas transfer I Rosseneri yang menghabiskan hampir 200 juta euro lebih. Dana sebanyak itu digunakan untuk mendatangkan Leonardo Bonucci, Hakan Calhanoglu, Ricardo Rodriguez, dan beberapa pemain lain. Dari nada bicaranya, Berlusconi sama sekali tak terkesan oleh para pemain baru ini.

“Kenapa Suso dan (Giacomo) Bonaventura dicadangkan? Mereka tidak bermain padahal mereka pemain bagus,” sambungnya.

Dengan terang-terangan, pria berusia 81 tahun ini mengatakan AC Milan saat ini memainkan sepak bola yang membosankan. Kritik selanjutnya kemudian dialamatkan kepada pelatih Vincenzo Montella.

“Saya sudah sering berbicara dengan Montella tentang pemain mana saja yang sebaiknya dipasang. Ia sudah setuju. Namun, ketika pertandingan berlangsung, dia tidak mengikuti saran saya.”

Selanjutnya, Berlusconi kemudian membahas bahwa sebenarnya ia tak menginginkan penunjukan Montella sebagai pelatih utama AC Milan.

“Sebenarnya saya ingin (Cristian) Brocchi tetap sebagai pelatih. Namun, pihak klub malah membawa Montella. Saat itu saya berada di rumah sakit.”

Puncak dari segala kritik Berlusconi ini adalah penunjukan Leonardo Bonucci sebagai kapten Rossoneri. Ia geram karena Bonnucci sempat lama mengabdi kepada saingan abadi AC Milan, yaitu Juventus.

“Bagaimana bisa Bonucci ditunjuk sebagai kapten baru kami, padahal dia sudah bermain bertahun-tahun untuk Juventus? Montolivo seharusnya tetap menjadi kapten.”

Entah bagaimana pihak klub AC Milan merespons kritikan dari mantan presiden mereka ini. Namun, bagaimanapun juga, Berlusconi sudah tak memiliki hak kepemilikan lagi di klub tersebut. Seperti yang kita ketahui, AC Milan berpindah tangan dari Berlusconi ke pengusaha Cina, Li Yonghong. Ini sekaligus menandakan akhir kepemilikan taipan media Italia tersebut selama 31 tahun.

Manajemen baru AC Milan bernaung di bawah nama Rossoneri Sport Investment Lux dan memegang 99,93 persen saham klub tersebut. Kesepakatan itu diselesaikan melalui perjanjian pembelian yang ditandatangani pada 5 Agustus 2016 dan diperbaharui pada tanggal 24 Maret 2017 lalu.

Meski demikian, Berlusconi sepertinya merasa masih memiliki keterikatan emosional AC Milan. Di bawah kepemimpinannya, Rossoneri telah memenangkan 29 trofi bergengsi, termasuk lima trofi Liga Champions Eropa.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.