Eropa Italia

Dua Cara AC Milan Memaksimalkan Hakan Calhanoglu

Negosiasi cepat AC Milan di jendela transfer kali ini kembali berbuah manis dengan Bayer Leverkusen akhirnya melunak untuk melepas Hakan Calhanoglu.

Ketika negosiasi dibuka, Leverkusen mematok 25 juta euro untuk servis pemain asal Turki tersebut. Milan meresponsnya dengan tawaran 20 juta. Situasi berkembang cepat dengan Milan bersedia menambahkan bonus ke dalam proposal. Jika ditotal, tawaran Milan sudah akan mendekati banderol yang ditetapkan klub dari Jerman itu.

Calhanoglu akan menjadi rekrutan nomor enam setelah sebelumnya Milan memboyong Mateo Musacchio, Frank Kessie, Ricardo Rodriguez, Andre Silva, dan Fabio Borini. Jumlah pemain yang didatangkan Milan akan bertambah apabila Andrea Conti, bek kanan Atalanta segera bergabung minggu depan.

Dari semua pemain yang didatangkan Milan hingga saat ini, Calhanoglu merupakan satu-satunya gelandang serang. Setelah fokus membenahi lini belakang, Milan melakukan ekspansi skuat dengan memboyong dua pemain depan. Lantas, bagaimana cara Milan memanfaatkan kelebihan Calhanoglu?

Keluwesan posisi bermain dan kelebihan Calhanoglu

Di atas kertas, Calhanoglu bisa bermain di tujuh posisi. Tujuh posisi! Mulai dari gelandang tengah, gelandang kanan, gelandang kiri, penyerang sayap kanan, penyerang sayap kiri, gelandang serang dan second striker.

Melihat catatan bermainnya, Calhanoglu lebih banyak berperan sebagai penyerang sayap kiri dan second striker. Mengapa? Karena kemampuan dirinya akan sangat terlihat apabila bermain dengan peran tersebut.

Calhanoglu sangat mengandalkan visi bermain dan kualitas teknik menendang bola. Menendang bola maksudnya bukan hanya dengan keras mengarahkannya ke arah gawang. Menendang bola juga berhubungan dengan kemampuan mengumpan, first touch dan mengontrol bola itu sendiri. Di bidang ini, Calhanoglu sangat menonjol.

Selain itu, Calhanoglu juga bisa menahan bola ketika ditekan dua atau tiga pemain lawan. Kelebihan ini membantunya mengokupansi sisi kiri lapangan Bayer Leverkusen. Hebatnya, Calhanoglu menunjukkan kecerdikan keeping bola di tengah situasi seperti ini. Maksudnya, ia tak melakukan banyak gerakan sia-sia. Hanya dengan menggeser bola menggunakan telapak kaki, ia bisa berkelit dari lawan sekaligus mempertahankan penguasaan.

Ia akan “melewati” lawan yang mengepung tadi dengan sentuhan kaki, yaitu umpan yang presisi. Kembali, visi permainannya membantu Calhanoglu terbebas dari kepungan lawan.

Situasi hampir serupa ketika ia bermain sebagai second striker atau gelandang serang di belakang penyerang. Ia tak banyak menggiring bola. Calhanoglu akan dengan cepat mengalirkan bola dengan sekali sentuh. Ketika berada di depan kotak penalti, umpan vertikalnya begitu berbahaya. Untuk penyerang yang klinis seperti tandemnya di Leverkusen, Javier Hernandez, kemampuan ini sangat menguntungkan.

Previous
Page 1 / 2