Berita Dunia

Tony Adams akan Segera Latih Timnas Singapura?

Sebuah berita menarik datang dari negeri tetangga, Singapura. Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) diketahui telah menerima lamaran pekerjaan untuk mengisi jabatan pelatih utama timnas Singapura dari mantan kapten Arsenal, Tony Adams. Pria yang kini berusia 51 tahun itu mengincar posisi yang saat ini sedang lowong selepas mundurnya Varadaraju Sundramoorthy pada 9 April silam.

Kabar ini pun tak disangkal oleh Adams, namun ia masih belum mau berbicara banyak. Dilansir dari sebuah harian di Singapura, TODAY, ia berujar, “Aku mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan di dalam negeri, namun aku tahu jika FAS saat ini sedang mencari pelatih (timnas) yang baru. Aku akan memberikan kabar selanjutnya tentang hal ini saat aku siap.”

Kabar munculnya Adams sebagai calon pelatih The Lions ini tentu menarik banyak perhatian, mengingat ia adalah seorang legenda di dunia sepak bola Inggris semasa masih bermain. Hal ini membuat Adams berpeluang mengikuti jejak Peter Withe dan Bryan Robson sebagai mantan bintang timnas Inggris yang pernah menjadi pelatih timnas di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, Adams tak sendirian. Masih ada nama-nama lain yang tertarik menjadi suksesor Sundramoorthy, di antaranya mantan kapten timnas Inggris, Terry Butcher, dan mantan pelatih Southampton di era 1990-an, Dave Jones. Keduanya juga lebih berpengalaman dalam dunia manajerial ketimbang Adams.

Selain itu, Adams sejauh ini tidak mempunyai karier kepelatihan yang cemerlang. Satu-satunya keberhasilan yang ia raih adalah saat membawa Portsmouth menjuarai Piala FA di tahun 2008. Saat itu, Adams menjadi asisten Harry Redknapp, sang manajer. Namun saat ia diangkat menjadi manajer setelah Redknapp turun dari jabatannya, Adams hanya bertahan selama 4 bulan sebelum akhirnya dipecat karena hanya membawa Portsmouth meraih 10 poin di liga dalam 15 laga.

Perjalanannya melatih tim utama pun tak lebih baik saat melatih Wycombe Wanderers, FK Gabala, dan yang terakhir, Granada. Bahkan saat melatih Wycombe dan Granada, ia gagal menyelamatkan dua tim tersebut dari jurang degradasi.

Meski demikian, Adams memiliki modal awal karena pernah merasakan atmosfer sepakbola Asia, tepatnya saat ia menjadi direktur teknik tim Liga Super Cina, Chongqing Lifan, pada selama 7 bulan pada 2016-2017 lalu. Selain itu, profil cemerlangnya semasa bermain serta pengalamannya melatih tim usia muda di di sejumlah klub (di antaranya Feyenoord) mungkin bisa menjadi poin lebih baginya dalam melatih timnas Singapura yang cukup banyak dihuni pemain muda.

Jika nantinya benar-benar diangkat, Adams mempunyai tugas berat untuk membawa sepak bola Singapura kembali bergerak ke arah positif. Pasalnya, The Lions hanya meraih 3 kemenangan dalam 23 laga internasional terakhir mereka. Ia harus bisa membawa peringkat Singapura di ranking FIFA naik secara perlahan dan tentunya bisa berbicara banyak di Piala AFF 2018 mendatang.