Cerita

Singapore Premier League, Era Baru Sepak Bola Singapura

Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) membuat gebrakan baru untuk format liga. Mulai tahun ini, Singapura resmi mengganti nama liga dari sebelumnya S.League (Singapore League) menjadi SPL (Singapore Premier League) dengan berbagai terobosan baru di dalamnya.

Adalah Presiden FAS, Lim Kia Tong, yang menginisiasi perubahan nama serta berbagai format baru untuk Liga Singapura musim ini. Format S.League yang sudah bertahan sejak tahun 1996 dinilai sudah usang dan tidak sejalan dengan perkembangan sepak bola modern. Terlebih format lama dinilai oleh sang presiden tidak memberikan banyak sumbangsih bagi timnas Singapura pada akhirnya.

Kontestan SPL musim ini terdiri dari 9 tim. Tiga di antaranya merupakan tim tamu yaitu Albirex Niigata dari Jepang, klub Brunei DPMM, serta Timnas U-23 Singapura yang dinamai Young Lions. Sedangkan 6 klub lokal sisanya ialah Balestier Kalsa, Geylang International, Home United, Hougang United, Tampines Rovers, dan Warriors FC.

Salah satu terobosan yang dilakukan Lim ialah dengan syarat pemain U-23 bagi setiap klub lokal. Musim ini, 6 klub lokal Singapura wajib memiliki 6 pemain di bawah usia 23 tahun dan 3 di antaranya harus masuk dalam starting line up setiap laga. Jika ketiga pemain tersebut harus diganti di babak pertama, maka pemain pengganti harus pemain U-23 juga. Indonesia juga sempat menerapkan peraturan ini musim lalu dan dihapuskan di tengah-tengah kompetisi.

Lalu selain pemain muda, setiap klub lokal juga setidaknya harus memiliki 8 pemain asli Singapura dengan usia di bawah 30 tahun, dan pembatasan pemain asing dari 3 pemain menjadi 2 pemain saja bagi 6 kontestan lokal.

Setiap klub pun maksimal hanya bisa mendaftarkan 19 sampai 22 pemain untuk satu musim penuh, dengan kuota penambahan hingga 25 pemain namun dengan syarat pemain tambahan wajib di bawah 23 tahun. Dengan berbagai ketentuan baru tersebut, musim ini setiap klub Singapura hanya akan memiliki 3 hingga 6 pemain lokal dengan usia di atas 30 tahun.

Solusi prestasi jelek timnas Singapura

Lim Kia Tong selaku presiden federasi yang baru terpilih Desember lalu  bukan tanpa alasan membuat beberapa gebrakan di musim ini. Salah satu yang ia resahkan adalah kemampuan para pemain muda Singapura yang tidak mampu berbicara banyak di level ASEAN.

Contohnya kemarin, Timnas U-23 yang notabene diisi oleh Young Lions yang selama satu musim penuh bermain bersama tidak mampu mengimbangi permainan Timnas U-23 Indonesia dan kalah telak di kandang (0-3).

Jika menengok tahun lalu, di tiga ajang kelompok umur timnas Singapura juga gagal tunjukkan performa mengagumkan. Timnas U-23 mereka tidak mampu lolos fase grup di SEA Games dan Kualifikasi Piala Asia U-22. Kemudian Timnas U-18 mereka gagal lolos fase grup serta harus kalah dari Timor Leste. Serupa dengan Timnas U-15 mereka yang tahun lalu harus menjadi juru kunci di gelaran Piala AFF U-15.

Bahkan tim senior mereka ketika Piala AFF 2016 lalu harus tersingkir dari fase grup, tanpa satupun kemenangan dari tiga pertandingan.

Memang tidak akan langsung memberikan efek, namun dengan peraturan 6 pemain U-23 di setiap tim lokal, Lim ingin pemain muda Singapura diberikan ruang untuk bermain.

“Jika kita tidak berlakukan kuota khusus untuk pemain U-23, mereka tidak akan punya ruang untuk menunjukkan diri. Beberapa tahun ke belakang sudah terbukti bahwa klub-klub tak berikan jaminan untuk pemain U-23,” ucap Lim ketika peluncuran Singapore Premier League, Rabu (21/3).

Meningkatkan jumlah penonton di stadion

Salah satu sektor yang ingin ditingkatkan lainnya ialah jumlah kehadiran penonton di stadion musim ini. Beberapa musim ke belakang memang banyak berita yang menyebutkan jika penonton sepak bola Singapura terus menurun. Dengan format baru ini diharapkan jumlah penonton akan meningkat.

Satu cara yang akan dibuat ialah membuat hiburan sebelum pertandingan utama. Pengelola liga nantinya akan menggelar banyak laga eksebisi antar-sekolah di Singapura untuk mengajak banyak orang hadir di stadion.

Nantinya juga setiap klub akan mendapat kesempatan untuk menjalani satu pertandingan liga di Singapore National Stadium untuk mengundang lebih banyak penonton hadir di stadion.

Sepak mula SPL sendiri akan dimulai 31 Maret 2018 mendatang, dengan pertandingan Albirex Niigata melawan Tampines Rovers. Dan akan selesai di akhir bulan Oktober 2018 untuk memberikan waktu persiapan bagi timnas Singapura di Piala AFF 2018.

Author: Gia Pijar Perdana