Uncategorized

Electronic Arts Sports dan Upaya Memonopoli Gim Sepak Bola

Beberapa jam ke belakang, jagad maya dihebohkan dengan ‘perceraian’ antara Konami, salah satu produsen gim asal Jepang yang selama ini akrab dikenal sebagai produsen gim Pro Evolution Soccer atau Winning Eleven, dengan UEFA.

Dilansir dari situs resmi UEFA kerja sama yang terjalin antara kedua pihak selama sepuluh tahun akan ditutup dengan final UEFA Champions League 2018 di Kyiev. Seperti yang kita ketahui bersama, lisensi kompetisi UEFA Champions League dan Europa League menjadi salah satu kekuatan dari gim PES.

Marketing Director of UEFA Events SA, Guy-Laurent Epstein, dalam wawancaranya menegakan bahwa Konami telah menjadi mitra yang kuat dengan menjadikan dua turnamen andalan UEFA sebagai merek kompetisi yang mereka tonjolkan. “UEFA ingin mengucapkan terima kasih kepada Konami atas komitmen dan dukungannya yang luar biasa untuk kompetisi klub UEFA selama dekade terakhir. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Konami di level kompetisi tim nasional.”

Meski kerja sama Konami dan UEFA hanya terputus pada level kompetisi klub hal ini jelas menjadi pukulan telak bagi mereka. Pasalnya Konami tak bisa hanya mengandalkan lisensi UEFA Euro Cup jika ingin bersaing dengan sang kompetitor, Electronic Arts Sports.

Apalagi spekulasi liar bermunculan kalau UEFA dalam waktu dekat akan mengumumkan kerja sama dengan produsen gim yang berbasis di Kanada tersebut. Bahkan berita kerja sama keduanya sempat terekam di situs team.ch seperti dilansir dari akun Instagram @pesindonesia. TEAM sendiri merupakan agensi pemasaran yang digunakan UEFA untuk Champions League. Namun informasi yang bocor ini tak lama kemudian dihapus oleh pihak TEAM.

Jika benar demikian, EA Sports, melalui gim FIFA Soccer, akan semakin memonopoli gim sepak bola. Apalagi mereka memiliki sejumlah keunggulan dibanding Konami, salah satunya dengan memiliki lebih banyak liga dan pesepak bola yang dapat dimainkan oleh para gamers. Mulai dari Premier League dan Bundesliga yang secara khusus memiliki kerja sama resmi dengan EA Sport, atau J-League dan Major League Soccer. Anda bahkan bisa memainkan Forest Green Rovers dari Football League Two di layar televisi, komputer atau laptop Anda kapanpun Anda mau.

Memainkan beberapa tim nasional, baik pria maupun wanita, serta mode permainan lain seperti “FIFA Ultimate Team” atau “The Journey” juga menjadi fitur lain yang dapat mereka nikmati. Hal ini seolah menegaskan bahwa nama FIFA dalam gim yang dirilis sejak 1993 silam ini sejatinya representasi sang induk sepak bola dunia di dunia gaming.

Kerja sama EA Sports dan organisasi yang kini dikepalai oleh Gianni Infantino tersebut bahkan menghasilkan kompetisi FIFA Interactive World Cup (FIWC) yang dimulai sejak 2004 lalu.