Turun Minum Games

Winning Eleven dan Starter Kit Para Umatnya di Rental PlayStation

Alkisah, sebelum gim Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA populer di Indonesia, hiduplah sebuah gim sepak bola legendaris yang bernama Winning Eleven. Bahkan saking legendarisnya, ia saat itu menjadi pujaan banyak pencinta gim sepak bola dan memiliki umat yang rutin menyembahnya di rental PlayStation (PS).

Mengapa rental PS? Karena dahulu kala belum banyak orang yang memiliki PS sendiri, jadi mereka harus menyempatkan waktu ke rental PS untuk berjumpa dengan Winning Eleven sekaligus bersilaturahmi dengan para anggota lainnya dari paguyuban ini.

Laiknya sebuah kisah klasik, para umat Winning Eleven di rental PS ini memiliki tradisi tersendiri. Ada starter kit khusus yang harus dibawa atau disiapkan sebelum memulai ritual yang satu ini dengan khusyuk. Sejak Winning Eleven beredar di PS One sampai PS 2, mereka tetap menjaga tradisi starter kit tu sampai menjadi dongeng legendaris sekarang.

Lalu apa saja starter kit para umat Winning Eleven di zaman old? Berikut adalah jejak peninggalannya, yang kami himpun melalui perjalanan memakai mesin waktu bersama Ustaz Addin dan Haji Husin.

Gim konsol yang dijaga ketat

Dijaga ketat di sini bukan berarti dibayangi bek-bek tangguh kelas dunia atau dikawal Paspampres ya Tribes, tapi dipagari dengan wadah dari besi plus gembok atau rantai. Tujuannya agar aset utama rental PS ini tidak hilang dicuri, karena cukup marak kasus pencurian yang terjadi di markas besar umat Winning Eleven ini.

Televisi tabung

Bagi yang pernah mengalaminya, pasti memahami beberapa keistimewaan televisi tabung di rental PS, seperti volume maksimal (biasanya antara 90-100), layar cembung, dan di beberapa tempat ada yang memakai merek tidak jelas (toh tidak ada yang mempermasalahkan karena yang penting saluran AV bisa digunakan).

Kursi plastik atau karpet

Para umat Winning Eleven zaman old bisa dikategorikan sebagai orang yang tahan banting, karena selama berjam-jam mereka bisa betah duduk di tempat yang seadanya seperti kursi plastik (beberapa terlihat sudah lelah diduduki), atau lesehan di karpet yang terkadang dapat kita temui prasasti peninggalan cicak berupa “barang” berwarna hitam lonjong dan di salah satu ujungnya berwarna putih.

Joystick

Memilih joystick bagi umat Winning Eleven ibarat memilih pakaian di tumpukan keranjang diskon. Harus hati-hati dan teliti, karena jika tidak, mereka bisa bolak-balik menggantinya karena ada tombol yang rusak. Namun, ada juga beberapa orang yang dinaungi keberuntungan berupa joystick yang sehat wal’afiat, plus lampu warna-warna seperti ada pasar malam di dalamnya.

Memory card

Bagi para umat Winning Eleven zaman old yang taat berjamaah di rental PS, barang ini adalah lambang kekayaan hakiki. Mereka yang memilikinya hanya orang-orang tertentu yang biasanya termasuk kaum borjuis, sedangkan rental PS yang menyediakan memory card harus waspada 24 jam untuk menjaga aset berharganya itu agar tidak dicuri. Dulu barang ini dibanderol ratusan ribu rupiah, tergantung kapasitasnya mulai dari 8, 16, sampai 128 megabyte.

Kaset Winning Eleven pangkat ratusan

Salah satu misteri yang belum terpecahkan hingga sekarang. Sampai berapa pangkat Winning Eleven berakhir? Awalnya edisi Winning Eleven hanya berupa bilangan sederhana seperti 8, 9, dan seterusnya. Namun, di beberapa tempat angka tersebut bisa beranak-pinak sampai 902, 280666, bahkan ada Winning Eleven 17845 untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Timer televise

Momen ketika harga diri para umat Winning Eleven dipertaruhkan di rental PlayStation. Dalam waktu yang terbatas, minimal satu jam, mereka harus meraih kemenangan sebanyak mungkin dan sebesar mungkin. Bahkan saking ketatnya pertarungan hidup dan mati ini, ketika timer sudah habis, ada beberapa umat yang meminta penjaga rental untuk menyalakannya lagi demi menyelesaikan pertandingan. Totalitas!

Makanan ringan dan atau minuman

Walau hanya duduk dan menggerakkan enam jari tangan, harus diakui bahwa pertarungan ini dapat menguras stamina. Oleh karenanya, beberapa rental PS menyediakan menu makanan ringan atau minuman agar para umat setia Winning Eleven tetap terpenuhi gizinya selama bertarung.

Ponsel klasik

Umat Winning Eleven di rental PS tidak mengenal iPhone, Xiaomi, Vivo, atau merek ponsel kekinian lainnya. Yang mereka miliki saat itu adalah para legenda ponsel Tanah Air, seperti Nokia, SonyEricsson, Motorola, Siemens, atau Fren. Tak ada pikiran untuk update status, Instastory, atau tweet, karena mendapat bonus 100 SMS saja sudah senang bukan main.

Rokok eceran belinya iuran

Bukan aset yang harus dimiliki setiap umat Winning Eleven, hanya tertentu di kalangan perokok saja. Tapi karena paguyuban penikmat Winning Eleven di rental PS bertemu atas asas persaudaraan, biasanya rokok yang dibeli melalui sistem eceran dari hasil iuran, dan korek gas yang digilir. Indahnya berbagi.

Dompet plester

Ketika barang ini dikeluarkan, di situlah pertarungan diakhiri. Dengan suara krrrreeekkk yang khas, sang dompet pun perlahan mengeluarkan barang simpanannya, yang tak jarang harus melalui proses penimpunan dulu selama beberapa hari, agar dapat digunakan untuk menggelar pertandingan lebih dari dua jam.

Kendaraan

Meskipun para umat Winning Eleven zaman dulu hidupnya belum modern, tapi jangan ragukan kualitas kendaraan mereka, terutama untuk golongan ultras-nya. Beberapa remaja usia belasan tahun biasanya datang ke rental PS dengan sepeda motor serba super: jok super landai, ban super kecil, dan knalpot super nyaring. Sementara itu beberapa umat juniornya mengendarai sepeda BMX dengan gelas aqua yang terselip di antara ban dan pangkal slebor.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.