Cerita

Liverpool Belum Benar-Benar Teruji di Liga Champions Musim Ini

Liverpool berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions musim ini setelah mengatasi perlawanan Manchester City. Satu kemenangan berhasil diraih di Anfield, dan satu kemenangan lain berhasil diraih di kandang City, Etihad Stadium. Pujian memang layak diberikan kepada The Reds yang berhasil melaju jauh, tetapi juga mesti diperhatikan bahwa skuat asuhan Jürgen Klopp belum mendapatkan tantangan berarti di Liga Champions musim ini.

Liverpool melaju ke babak utama Liga Champions musim ini melalui babak play-off. Lawan mereka saat itu adalah kesebelasan asal Jerman, TSG Hoffenheim. Di pertandingan putaran pertama yang digelar di Rhein-Neckar Arena, skuat asuhan Julian Nagelsmann benar-benar tampil buruk. Andreij Kramaric gagal mengeksekusi penalti dan Havard Nordtveit mencetak gol bunuh diri. Jordan Henderson dan kawan-kawan memiliki keunggulan gol tandang. Mereka kemudian mengunci tiket lolos setelah berhasil menang dengan skor 4-2 di pertandingan kedua di Anfield.

Memasuki fase grup, tidak ada lawan yang benar-benar bisa menyulitkan Liverpool. Mereka berhasil menang dengan skor 7-0 melawan dua tim lain yaitu Maribor dan Spartak Moskow. Lawan di Grup E Liga Champions yang benar-benar memberikan kesulitan berarti bagi pemilik lima gelar juara Liga Champions ini hanyalah Sevilla. Liverpool selalu kesulitan ketika berhadapan dengan kesebelasan asal Spanyol tersebut. Sevilla menjadi satu-satunya tim yang tidak berhasil ditaklukkan Liverpool di fase grup.

Liverpool yang tidak terkalahkan di fase grup, kemudian bersua perwakilan Portugal, Porto di babak 16 besar. Porto bukan lagi tim yang sama seperti yang dikenal pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka bukan lagi kuda hitam. Mereka lebih banyak diisi oleh para pemain muda minim pengalaman. Boleh dibilang, hanya kiper Iker Casillas saja yang menjadi pemain paling berpengalaman di tim Porto saat ini. Liverpool kemudian melenggang dengan mulus melalui agregat 5-0.

Berlanjut ke babak perempat-final, lawan mereka memang Manchester City yang sedang berada dalam puncak permainan mereka, dan tidak terkejar di Liga Primer Inggris. Ketika berhadapan dengan lawan mereka tersebut, Liverpool sebenarnya benar-benar diuntungkan. City tengah berusaha mengamankan gelar juara mereka, dan tepat satu pekan setelah berhadapan dengan Liverpool di pertandingan putaran pertama, City akan melakoni partai besar melawan rival sekota mereka, Manchester United.

Harus diakui bahwa City yang dihadapi oleh Liverpool di semifinal Liga Champions bukanlah City yang sama dengan sepanjang musim ini. Yang dihadapi Liverpool adalah City yang konsentrasi dan kekuatannya terbagi dengan fokus mereka untuk mengamankan gelar juara di liga. Sementara Liverpool lebih nothing to lose, karena posisi mereka di liga pun sudah tidak mungkin mengejar City. Maka, sebenarnya bukan hal yang mengherankan apabila Liverpool bisa melewati City dan melenggang ke babak semifinal.

Di babak semifinal adalah ujian sebenarnya bagi Liverpool. Siapapun lawan mereka, memiliki level yang berbeda dengan lawan-lawan mereka sebelumnya. Di sinilah bagaimana taktik dan skema dari Klopp akan berhadapan dengan pelatih lawan dengan kualitas yang juga hebat. Mohamed Salah akan berhadapan dengan pemain bertahan yang juga lebih menyulitkan. Di babak semifinal inilah yang akan menjadi ujian sekaligus pembuktian bagi kualitas Liverpool di Liga Champions musim ini.