Eropa Champions League

Tribe Rating: Runtuhnya Pertahanan Manchester City Oleh Trio Liverpool

Harapan untuk comeback yang sangat ditunggu-tunggu pendukung Manchester City nyatanya tak terjadi. The Citizens harus merelakan satu tiket semifinal Liga Champions ke tangan rivalnya, Liverpool, setelah mengalami kekalahan 1-2 dalam laga kedua perempat final yang berlangsung pada Selasa (10/4) di City of Manchester Stadium.

Setelah sempat unggul cepat di awal laga lewat sepakan Gabriel Jesus, City gagal menambah gol lagi. Bahkan kelengahan lini pertahanan mereka kembali melakukan kesalahan fatal dengan membiarkan Liverpool mencetak gol sebanyak dua kali. Berikut ini adalah rating dari para pemain City.

Ederson Moraes (4,5)

Sebagai kiper, penguasaan bolanya cukup bagus dan tenang. Tak banyak membuat penyelamatan karena Liverpool sebetulnya jarang membuat peluang berarti. Sayangnya ia tak mampu menjadi benteng terakhir City saat para bek di depannya diacak-acak trio Salah-Firmino-Mane.

Aymeric Laporte (5)

Lebih banyak beraksi sebagai full-back di sayap kiri, membantu Sane, David Silva, maupun Gundogan. Bahkan ia juga berhasil melepaskan 2 tembakan, meskipun jauh dari sasaran. Namun ia gagal menjaga pergerakan Mane saat gol pertama Liverpool terjadi.

Nicolas Otamendi (3)

Penampilan buruknya di 2 laga sebelumnya kembali berlanjut kali ini. Tak mendapat ancaman apapun dibabak pertama, namun tak bisa berbuat apa-apa terhadap dua gol Liverpool. Gol Firmino bahkan merupakan ‘hadiah’ darinya.

Kyle Walker (4)

Seperti Laporte, ia banyak berada di wilayah pertahanan Liverpool untuk membantu penyerangan dan melakukan pressing. Sayangnya, ia lupa bertahan saat dibutuhkan. Dua gol Liverpool terjadi di wilayahnya dan ia tak berada di posisinya saat itu.

Fernandinho (5,5)

Cukup baik berperan sebagai gelandang bertahan tunggal. Ia beberapa kali menjadi pemutus serangan. Distribusi bola serta kemampuannya menjembatani dua lini juga cukup baik. Berperan dalam satu-satunya gol City. Sayang, ia tak mampu menahan terjadinya dua gol Liverpool saat turun membantu pertahanan, khususnya pada gol pertama saat ia dan Laporte kalah duel dengan Mane.

David Silva (5,5)

Meski banyak bergerak di sisi kiri bersama Sane, ia tak ragu untuk bergerak ke sisi kanan, membuka ruang untuk para pemain City. Beberapa aksi dan umpannya cukup mengancam pertahanan Liverpool, namun tak ada yang sukses berbuah gol.

Kevin De Bruyne (5,5)

Menjadi pengatur serangan City di lapangan tengah. Namun kali ini ia gagal memberikan umpan-umpan matang untuk rekan-rekannya karena rapatnya pertahanan Liverpool. Banyak melepaskan tembakan jarak jauh, namun tak ada yang berbuah gol. Kreativitasnya gagal memberikan dampak nyata untuk City.

Bernardo Silva (5,5)

Ia juga berperan dalam terciptanya gol pertama City. Memiliki satu tembakan bagus yang sayangnya hanya membentur tiang gawang. Cukup eksplosif menyusur sisi kanan, meski tak seagresif Sane di sisi kiri. Terkena kartu kuning karena protes berlebihan.

Leroy Sane (6)

Pemain City paling aktif di laga kali ini. Dibantu David Silva, berulang kali ia mencoba menerobos pertahanan Liverpool dari sisi kiri dengan aksi individunya. Ia juga mempunyai sejumlah peluang, namun gagal berbuah gol. Alexander-Arnold tampak sudah paham bagaimana cara menghentikannya.

Gabriel Jesus (5)

Sukses mencetak gol pertama. Namun setelahnya, ia tak lagi mendapat peluang. Mati kutu di tangan pertahanan Liverpool. Bahkan pergerakannya di kotak penalti tergolong jarang, padahal ia adalah seorang striker.

Raheem Sterling (5)

Satu asis yang cukup baik untuk Gabriel Jesus di awal laga. Sebagai gelandang serang, ia aktif bergerak di kedua sayap, khususnya di sisi kiri. Sayangnya ia gagal menambah kontribusinya saat pertahanan Liverpool sudah lebih berkonsentrasi. Mati kutu di tangan Robertson, ia juga tak bisa melepaskan satu pun tembakan.

Sergio Aguero (4)

25 menit di lapangan, ia tak bisa berbuat banyak. Ia bahkan jarang menerima bola dikarenakan terputusnya umpan-umpan City yang mengarah padanya.

Ilkay Gundogan (4)

Meski menggantikan Bernardo Silva, ruang geraknya justru terfokus di sisi kiri, membantu Sane seperti yang dilakukan David Silva. Sayang, ia tak lebih baik dari Silva. Umpan-umpannya pun tak ada yang berbahaya.