Berita Eropa

Carlo Ancelotti, di Antara Italia dan Duo London

Petualangan Carlo Ancelotti bersama tim raksasa Jerman, Bayern München, harus disudahi medio September 2017 yang lalu. Kurang primanya performa Joshua Kimmich dan kolega pada awal musim dianggap sebagai cela oleh kubu manajemen.

Pendepakan Ancelotti sendiri dilakukan usai Bayern keok di tangan Paris Saint-Germain (PSG) pada babak penyisihan Liga Champions dengan skor 3-0. Ia lantas digantikan oleh Jupp Heynckes.

Walau curriculum vitae-nya ternoda akibat kasus tersebut, nama Ancelotti tetap dipandang sebagai figur dengan sentuhan midas. Alhasil, sejumlah kesebelasan pun mengantre demi melakukan pendekatan. Salah satu kubu yang paling kentara menginginkan pria berumur 58 tahun itu buat menjadi pelatih mereka adalah tim nasional Italia.

Bobroknya performa Antonio Candreva dan kolega selama babak kualifikasi Piala Dunia 2018 sampai akhirnya gagal lolos akibat kalah di fase play-off melawan Swedia menjadi titik puncak dari kesemenjanaan Gli Azzurri.

Pemecatan Gian Piero Ventura yang merupakan nakhoda Italia pun tak bisa dihindari. Oleh publik dan pengamat, Ancelotti dinilai sebagai figur pengganti yang paling ideal.

Namun sampai hari ini, belum ada sinyal jelas terkait siapa allenatore baru Gli Azzurri. Terakhir, pihak FIGC melalui Alessandro Costacurta melansir bahwa sosok pelatih anyar timnas Italia baru dapat diketahui pada bulan Juni mendatang.

Proses tarik-ulur yang terjadi di tubuh timnas Italia membuat nama Ancelotti terus dipantau oleh pihak-pihak lain. Adalah dua klub asal kota London di Liga Primer Inggris, Arsenal dan Chelsea, yang baru-baru ini masuk ke dalam daftar pemburu tanda tangan Ancelotti.

Walau berhasil lolos ke perempat-final Liga Europa, suara lantang pendukung The Gunners agar mencopot Arsene Wenger terus bergema. Tak peduli jika lelaki Prancis itu berhasil membawa Arsenal menjadi kampiun Liga Europa musim ini.

Sementara Chelsea yang rontok di perdelapan-final Liga Champions, tertatih-tatih di Liga Primer Inggris, dan cuma menyisakan Piala FA sebagai satu-satunya opsi guna memeluk trofi, dikabarkan siap mencopot Antonio Conte dari kursi pelatih di akhir musim ini.

Pengalaman dan pengetahuan segudang Ancelotti dianggap masing-masing kubu sangat layak untuk dijadikan alternatif pelatih anyar. Bak primadona, nama Ancelotti laris manis diperebutkan oleh sejumlah pihak. Tentu sangat menarik untuk melihat tim mana yang akan menjadi pelabuhan barunya.

Mungkinkah timnas Italia atau justru salah satu dari duo London?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional