Tribe Ultah

Carlos Vela, Penyerang yang Sering Dilupakan Suporter Arsenal

Carlos Vela merupakan salah satu dari sekian banyak talenta muda yang tidak dapat bersinar di Arsenal. Cedera dan sering dipinjamkan adalah alasan kenapa namanya sering dilupakan oleh para penggemar. Namanya mulai dilirik oleh beberapa tim besar di Eropa saat dia membawa tim nasional Meksiko U-17 menjuarai Piala Dunia pada tahun 2005.

Di ajang tersebut, Vela sukses mendapatkan Sepatu Emas setelah mengemas lima gol bersama Meksiko. Melawan Brasil, tim yang diunggulkan menjadi juara di partai puncak, Vela menjadi salah satu pencetak gol dalam kemenangan telak Meksiko.

Guadalajara merupakan tim pertama di mana dia memulai karier sepak bolanya, bersama dengan kakaknya yang bernama Alejandro. Selama kurang lebih tiga tahun Vela menghabiskan masa mudanya di sana. Dengan penghargaan Sepatu Emas berada dalam curriculum vitae-nya, Vela pun dibeli oleh Arsenal pada tahun 2005. Namun, karena masalah perizinan kerja, keinginan Vela untuk bermain di Inggris harus ditunda dulu dan Arsenal pun meminjamkan pemain yang baru dibelinya tersebut ke Celta Vigo tanpa pernah bermain di sana.

Di musim berikutnya, Vela masih belum bisa bermain di Inggris. Dia pun kembali dipinjamkan ke Spanyol, dan salah satu klub dari Divisi Segunda, UD Salamanca, adalah klub baru tempatnya berlabuh. Di sana, Vela memilki nasib yang berbeda dan mengalami sedikit kemajuan. Dengan total 31 penampilan bersama Salamanca, penyerang Meksiko tersebut sukses mencetak delapan gol.

Di musim ketiganya, Vela masih belum bisa berseragam Meriam London. Dia pun kembali dipinjamkan dan Osasuna menjadi pilihan terbarunya saat itu. Raihan golnya di Osasuna memang tidak bagu-bagus amat. Dari total 33 penampilannya di sana, Vela hanya mampu mengemas tiga gol. Namun, penampilannya kala dia berhadapan dengan Real Betis sekali lagi membuat beberapa tim melirik untuk menggunakan jasanya.

Setelah tiga tahun merantau, barulah Vela dapat bermain untuk Arsenal. Dia menjalani laga debutnya saat The Gunners berjumpa dengan Newcastle United di ajang Liga Primer. Menggantikan Robin van Persie, Vela bermain selama 27 menit. Vela turun sebagai starter ketika timnya menghadapi Sheffield United di Piala Liga.

Semua mata tertuju kepada pria yang saat itu masih berusia 19 tahun. Di pertandingan tersebut, Vela sukses menceploskan tiga gol ke gawang lawan. Gol keduanya di pertandingan tersebut bahkan dipilih sebagai 50 gol terbaik Arsenal. Harapan mulai muncul dalam diri seorang Vela. Total, dia mencetak enam gol di semua kompetisi pada musim 2008/2009.

Cedera menghampiri Vela dan memaksanya absen dalam persiapan pra-musim Arsenal untuk menyambut musim 2009/2010. Dia baru kembali pada bulan September, memberikan sebuah gol dan asis untuk The Gunners. Waktu bahagianya di Arsenal tidak terlalu lama. Pada musim selanjutnya, Vela jarang diturunkan oleh Arsene Wenger. Dia hanya bermain sebanyak 13 laga dan mencetak tiga gol serta satu asis di musim 2010/2011. Dari sini, Vela mulai kembali dipinjamkan ke beberapa klub.

West Bromwich Albion menjadi tempat berlabuh di sisa musim 2010/2011, bermain sebanyak delapan pertandingan dan mencetak dua gol. Kepindahannya ke Real Sociedad di musim selanjutnya menjadi pilihan yang tepat bagi kelangsungan karier Vela.

Sukses bermain di Sociedad dengan status pemain pinjaman, Vela memutuskan untuk tidak kembali ke Arsenal dan bertahan di sana. Musim 2012/2013 dan 2013/2014 merupakan musim terbaik Vela. Bersama dengan temannya kala itu, Antoine Griezmann, Vela menjelma menjadi sosok penyerang yang ditakuti lawan.

Dalam dua musim, dia berhasil mencetak 30 gol. Begitu juga dengan Griezmann yang sukses melesatkan 26 gol. Vela pun dinominasikan sebagai penyerang terbaik di musim 2013/2014, bersanding bersama Diego Costa dan Cristiano Ronaldo.

Namun, Vela tidak selamanya berada di Sociedad. Bulan Desember lalu, dia memutuskan untuk berpisah dengan Txuri-urdin dan bergabung dengan salah satu klub Amerika Serikat, Los Angeles FC. Keputusan ini mengejutkan beberapa pihak. Pria yang saat ini berusia 29 tahun tersebut dianggap terlalu dini untuk terbang meninggalkan kompetisi Eropa.

Perbedaan nasib ini yang kemudian dibandingkan dengan nasib Griezmann setelah pindah dari Sociedad. Vela dianggap tidak berkembang selepas kepergian temannya tersebut, sedangkan Griezmann mendulang sukses bersama Atletico Madrid. Keputusannya hengkang ke Amerika semakin membuat beberapa orang beranggapan demikian.

Ya, meski sekarang sudah tidak bertanding di daratan Eropa, mencetak 73 gol bersama tim seperti Real Sociedad adalah sebuah kesuksesan. Sayang, Vela sering dilupakan pernah berseragam Arsenal karena talentanya tidak bersinar di London.

Feliz cumpleaños, Carlos Vela!

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola