Nasional Bola

Thoriq Alkatiri, Wakil Indonesia di Liga Champions Asia

Meski Bali United tersungkur di babak play-off Liga Champions Asia, bukan berarti Indonesia tidak memiliki perwakilan di kasta tertinggi turnamen antarklub Asia itu. Adalah Thoriq Alkatiri, wasit berlisensi FIFA asal Purwakarta, yang akan menjadi wakil Indonesia di Liga Champions Asia sebagai pengadil lapangan mulai minggu depan.

Thoriq Alkatiri akan memimpin laga kedua Grup F antara Shanghai SIPG melawan Melbourne Victory di Shanghai Stadium, Cina (20/2). Pertandingan tersebut juga akan menjadi debutnya sebagai wasit di Liga Champions Asia, setelah resmi masuk dalam jajaran elite wasit AFC.

Tak hanya satu pertandingan, Thoriq nantinya juga akan bertugas di ajang yang sama pada 6 Maret, pada laga antara Kashiwa Reysol kontra Kitchee SC di Kashiwa Soccer Stadium, Jepang. Namun, di laga itu ia akan bertugas sebagai wasit keempat.

Sebuah prestasi yang sangat membanggakan tentunya bagi wasit berusia 29 tahun ini. Di situsweb resmi PSSI, ia mengungkapkan rasa syukurnya dan bangga bahwa kualitas wasit dari Indonesia mulai diakui di tingkat Asia.

Alhamdulillah saya mendapatkan kepercayaan untuk bertugas di Liga Champions Asia. Ini jelas menjadi kebanggaan saya dan menunjukkan bahwa wasit Indonesia juga mempunyai kualitas. Semoga ini menjadi motivasi bagi saya dan rekan wasit lainnya. Saya juga berharap agar ke depan semakin banyak wasit Indonesia yang mendapatkan lisensi FIFA,” ucapnya.

Profesi wasit sudah ditekuni Thoriq Alkatiri sejak berusia 19 tahun. Kariernya sebagai pengadil lapangan terhitung melesat sangat cepat, dengan sejumlah prestasi seperti wasit terbaik di Indonesia Super League (ISL) 2014, wasit terbaik Piala Bhayangkara 2016, dan wasit terbaik Piala Jenderal Sudirman 2016.

Selain itu, Thoriq Alkatiri juga sempat menorehkan rekor sebagai wasit termuda di kompetisi teratas Liga Indonesia, dan memiliki pengalaman sebagai wasit di Piala AFF U-19 dan U-18 beberapa tahun yang lalu.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.