Turun Minum Serba-Serbi

Thoriq Alkatiri dan Daftar Wasit Lisensi FIFA di Indonesia

Publik sepak bola Indonesia sudah cukup lama mengenal nama Thoriq Alkatiri. Pria asal Purwakarta ini dikenal sebagai salah satu pengadil terbaik di kancah sepak bola Indonesia. Ia memang tidak meledak-ledak ketika memimpin pertandingan. Ketegasannya terlihat dari kepastian setiap keputusannya dalam reaksi yang lebih tenang dan kalem.

Baru-baru ini, Thoriq mendapatkan status baru dalam pekerjaannya. Ia sudah masuk dalam jajaran elite wasit federasi sepak bola Asia, AFC. Ini berarti Thoriq sudah bisa bertugas pertandingan besar di kompetisi level Asia, dalam hal ini berarti pertandingan Piala Asia dan Liga Champions Asia. Mesti diketahui bahwa hanya sedikit saja wasit yang bisa mendapatkan kategori elite referee seperti yang kini disandang oleh Thoriq.

Thoriq dikenal sebagai satu dari sedikit pengadil di kancah sepak bola Indonesia yang berlisensi FIFA. Wasit berusia 29 tahun ini sudah mendapatkan FIFA Badge-nya pada tahun 2014 lalu. Pada tahun yang sama, ia dianugerahi penghargaan sebagai wasit terbaik Indonesia.

Anda tentu penasaran, selain Thoriq, siapa saja wasit asal Indonesia yang mengantongi lisensi FIFA? Berikut daftarnya:

Oki Dwi Putra

Jawa Barat begitu beruntung karena mereka memiliki dua wasit berlisensi internasional. Selain Thoriq, Oki Dwi Putra merupakan wasit Indonesia lain yang memiliki FIFA Badge. Wasit asal Bandung ini sudah menekuni profesi pengadil di lapangan sejak usia 17 tahun. Oki paling diingat ketika ia memilih untuk menjadi pengadil di Liga Super ketika terjadi dualisme federasi di kancah sepak bola Indonesia. Sama seperti Thoriq, Oki juga sempat dianugerahi penghargaan wasit terbaik Indonesia. Ia menerima penghargaan tersebut pada tahun 2010.

Yudi Nurcahya

Tidak banyak informasi yang bisa didapatkan terkait sosok Yudi Nurcahya, selain ia merupakan kelahiran 1986 dan baru saja mendapatkan lisensi internasionalnya pada tahun 2018 ini. Ditambah lagi pendapat dari mantan direktur wasit FIFA yang sempat berkunjung ke Indonesia, George Cumming, yang menganggap Yudi hanya berkerja dengan baik pada 75 menit pertandingan karena selebihnya ia kehilangan konsentrasi. Yang dimaksud adalah ketika Yudi memimpin laga antara Sriwijaya FC berhadapan dengan Madura United di Liga 1 pada bulan Mei 2017 lalu.

Dwi Purba Adi Wicaksana

Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Jaino Matos, sempat enggan pertandingan yang dijalani oleh skuat asuhannya dipimpin oleh Dwi Purba Adi Wicaksana. Jaino beranggapan bahwa wasit asal Kudus ini membuat keputusan yang acapkali merugikan tim yang ia tangani saat itu. Dwi Purba sendiri mendapatkan lisensi wasit internasionalnya setahun setelah Thoriq, yaitu pada tahun 2015.

Mustopha Umarella

Sempat “diistirahatkan” karena membuat keputusan yang kurang cermat, Mustopha Umarella kemudian membuktikan diri. Penampilannya sebagai pengadil sepanjang musim lalu memang sangat baik. Maka wajar ketika ia kemudian diganjar penghargaan wasit terbaik Liga 1 musim lalu. Sama seperti Thoriq, Mustopha yang baru saja mendapatkan lisensi wasit FIFA-nya pada tahun 2018 ini pun merupakan bintang sekaligus harapan bagi lingkup wasit di kancah sepak bola Indonesia.

Dan wasit-wasit lainnya

Selain Thoriq dan nama-nama yang sudah disebutkan di atas, Indonesia juga memiliki beberapa nama lain yang statusnya merupakan asisten wasit. Ada tujuh asisten wasit Indonesia yang mengantongi FIFA Badge, termasuk yang termuda yaitu Dedek Duha yang bahkan usianya masih belum mencapai 30 tahun.

Selain itu tentunya publik sepak bola Indonesia mengenal Deliana Fatmawati, yang merupakan satu-satunya wasit perempuan yang mengantongi lisensi FIFA. Meskipun mengantongi lisensi untuk memimpin di cabang sepak bola, belakangan Deliana lebih banyak bertugas di cabang futsal di Indonesia.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia