Cerita

Bulan-Bulan Krusial bagi Kompetisi Sepak Bola Indonesia di 2018

Dijadwalkan akan digelar pada bulan Februari, permulaan kompetisi sepak bola Indonesia kembali mengalami penundaan. Informasi terakhir disebutkan bahwa untuk kompetisi Liga 1 kick off pada 10 Maret mendatang. Fenomena yang menjadi lumrah karena sudah (sangat) sering terjadi.

Meskipun demikian, untuk tahun 2018 ini sebenarnya mundurnya permulaan kompetisi, mesti ditanggapi dengan cermat oleh PSSI dan juga pengelola kompetisi. Karena tahun 2018 ini cukup banyak agenda yang akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung bagi berjalannya kompetisi.

Berikut bulan-bulan yang mesti diperhatikan dengan cermat dan boleh jadi memegang nilai yang krusial bagi kompetisi sepak bola Indonesia:

Mei

Bulan Mei menjadi waktu yang mesti dicermati paling awal oleh PSSI dan pengelola kompetisi. Karena seperti yang diketahui bahwa bulan Ramadan pada tahun 2018 ini bertepatan pada bulan Mei. Ini berarti akan ada banyak penyesuaian yang mesti dilakukan, mengingat akan ada banyak perubahan aktivitas terkait ibadah puasa yang dilaksanakan oleh umat Muslim.

Setelah dua bulan bermain dengan jadwal “normal”, pengelola kompetisi sepak bola tentu mesti menyesuaikan agar jam bertanding bisa dilakukan setelah buka puasa. Maka kemungkinan pada bulan Mei akan lebih banyak dilakukan pertandingan pada malam hari. Situasi ini terkadang menjadi sulit karena laga bisa jadi molor hingga mendekati tengah malam. Ini tentu tidak terlalu bagus bagi kebugaran pemain, karena mereka tentu akan memaksakan terus terjaga hingga waktu sahur karena waktunya tanggung.

Juni

Bulan Juni menjadi waktu yang paling sibuk, karena akan ada tiga agenda besar yang terjad tepat pada bulan pertengahan tahun ini. Pertama adalah Hari Raya Idulfitri yang jatuh pada tanggal 14 Juni, sehingga kemungkinan kompetisi akan diliburkan. Berlanjut dengan adanya pesta politik yaitu pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.

Mesti dicermati agar jadwal dan tempat pertandingan tidak bentrok dengan aktivitas politik. Masih segar dalam ingatan tentunya, pernah ada kasus ketika laga mesti ditunda karena di waktu dan tempat yang sama, sedang ada kampanye yang dilakukan oleh calon kepala daerah. Tentu PSSI dan pengelola kompetisi berharap kejadian serupa tidak akan terulang.

Ditambah lagi pada bulan Juni juga bertepatan dengan digelarnya ajang Piala Dunia. Karena tidak berpartisipasi secara langsung di turnamen, Indonesia memang boleh saja tetap menggelar kompetisi domestik mereka. Tetapi mesti diperhatikan soal jam tayang pertandingan. Dalam beberapa kasus tertentu, pertandingan Piala Dunia pastinya akan lebih banyak disaksikan ketimbang pertandingan sepak bola lokal. Maka apabila ingin tetap meraup untung dari rating televisi, soal jam tayang pertandingan mesti diperhatikan baik-baik oleh PSSI dan pengelola kompetisi.

Agustus

Seperti yang diketahui bahwa pesta olahraga benua Asia, Asian Games, akan digelar pada bulan Agustus di tahun 2018 ini. Dengan status sebagai tuan rumah, Indonesia tentu akan berusaha menampilkan yang terbaik. Menjadi pelik bagi kompetisi, karena ini bukan saja klub mesti merelakan beberapa pemainnya untuk pergi membela tim nasional, tetapi juga soal venue pertandingan.

Terutama bagi klub-klub yang berdomisili di Jakarta dan Jawa Barat, mereka mesti memikirkan tempat bertanding mengingat kandang mereka digunakan sementara untuk ajang Asian Games. Begitu pula dengan di Palembang yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya cabang sepak bola putrid dan beberapa olahraga lainnya.

November

(Harusnya) kompetisi sepak bola Indonesia, terutama level teratas, sudah mendekati akhirnya pada bulan November. Bahkan seharusnya, sudah benar-benar rampung dan masuk ke off season, agar tidak mepet dengan pendaftaran tim mana yang mewakili Indonesia di kompetisi Asia, yang biasanya dilakukan pada akhir bulan November atau awal bulan Desember.

Ada kemungkinan kompetisi akan berakhir antiklimaks karena pada awal bulan November saja sudah dimulai gelaran Piala AFF 2018. Tentu fokus akan lebih banyak teralihkan ke turnamen di mana Indonesia masih menyimpan penasaran karena belum sekalipun mengecap manisnya gelar juara.

***

Tahun 2018 ini akan menjadi ujian besar bagi PSSI dan operator liga dalam mengelola kompetisi. Bulan-bulan dan agenda yang disebutkan di atas mesti dicermati baik-baik karena akan berpengaruh besar terhadap jalannya kompetisi dan akan memberikan dampak yang langsung maupun tidak langsung.

Direncanakan dimulai pada 10 Maret nanti, ini berarti akan ada 612 pertandingan yang mesti digelar sebelum bulan November usai. Atau dengan kata lain, ada lebih dari 600 laga yang mesti dipertandingkan dalam waktu kurang lebih delapan sampai sembilan bulan.

Seperti yang juga sudah dicuitkan oleh Pangeran Siahaan beberapa hari lalu, bahwa membenahi sepak bola Indonesia dimulai dengan disiplin soal jadwal. Karena rasanya sepak bola Indonesia akan berhasil melewati tantangan-tantangan yang akan muncul di bulan-bulan yang sudah disebutkan di atas, kuncinya hanya satu, yaitu disiplin dengan jadwal.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia