Nasional Bola

Bali United Lewati Ujian Pertama di Liga Champions Asia dengan Mantap

Bali United menjaga asa mereka untuk bermain di fase grup Liga Champions Asia 2018. Bermain di hadapan para pendukungnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Seradu Tridatu berhasil mengalahkan tamunya, Tampines Rovers, dengan skor 3-1 dalam babak penyisihan putaran pertama Liga Champions Asia 2018. Kemenangan ini memastikan mereka lolos ke putaran selanjutnya, dan akan bertandang menghadapi wakil Thailand, Chiangrai United, pada tanggal 23 Januari mendatang.

Bali United tampil dominan pada pertandingan kali ini. Sejak peluit sepak mula dibunyikan, anak-anak asuh Widodo C. Putro langsung berinisiatif menggempur gawang Tampines yang dijaga Syazwan Buhari. Bermain di lapangan yang sedikit tergenang air hujan, membuat Bali United banyak mengandalkan permainan umpan-umpan panjang dan penyelesaian peluang lewat tendangan jarak jauh.

Saat pertandingan belum berjalan satu menit, Stefano Lilipaly melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang mampu ditepis oleh Syazwan. Di menit ke-2, penyerang anyar Bali United, Ilija Spasojevic berhasil mencetak gol ke gawang Tampines lewat sundulannya, namun dianulir oleh wasit yang tampaknya menganggap bola belum sepenuhnya masuk ke gawang.

Usaha Bali United mencetak gol tak berhenti di situ. Setelah kejadian tersebut, tercatat Bali United berhasil melepaskan 5 tembakan, 2 di antaranya mengarah ke gawang, namun masih belum menemui sasaran. Barulah di menit 17, upaya mereka membuahkan hasil. Dalam sebuah situasi perebutan bola di dekat kotak penalti Tampines, Fadhil Sausu dengan cepat menyambar bola liar dan melepaskan tendangan kaki kiri yang keras dan tak bisa dihalau oleh Syazwan. 1-0 untuk Bali United.

Unggul satu gol tak membuat Irfan Bachdim dan kolega berpuas diri. Mereka terus-menerus menggempur pertahanan Tampines yang dikomando oleh bek veteran Singapura, Daniel Bennett. Di menit 22, Bali kembali mencetak gol lewat sontekan Bachdim, namun gol tersebut dianulir karena Bachdim berada dalam posisi offside.

Diserang secara konstan, Tampines pun berusaha keluar dari tekanan. Mereka hampir menyamakan kedudukan di menit 38, setelah backpass lemah yang dilakukan Ahn Byung-keon berhasil direbut oleh winger Tampines, Zulfadhmi. Beruntung kiper Wawan Hendrawan dengan sigap menepis tendangan Zulfadhmi. Tampines baru berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-42.

Berawal dari umpan silang di sisi kanan pertahanan Bali United, Shannon Stephen berhasil menjebol gawang Bali United lewat sundulannya. Kali ini, Wawan membuat kesalahan dengan maju terlalu jauh untuk menghalau bola. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, kondisinya tidak berubah. Bali United tetap dominan menyerang, sedangkan Tampines kembali mengandalkan serangan balik. Di 15 menit pertama babak kedua, tercatat ada 3 peluang yang gagal dimaksimalkan oleh Bali United. Barulah di menit 61, berawal dari serangan di sisi kanan, Spasojevic berhasil mencetak gol perdananya untuk Bali United lewat tendangan spektakuler dari sudut sempit. Gol ini sedikit mengingatkan kita pada gol yang dicetak legenda Belanda, Marco van Basten, ke gawang Uni Soviet di final Piala Eropa 1988.

Setelah unggul 2-1, Bali tetap tak mengendurkan serangan. Di 30 menit terakhir pertandingan, mereka tercatat berhasil melepaskan 7 tembakan, namun akurasinya cukup buruk. Sedangkan Tampines membalas lewat dua buah tembakan yang masih mampu ditepis oleh Wawan.

Serdadu Tridatu akhirnya berhasil mencetak gol ketiganya saat memasuki injury time. Berawal dari tendangan Lilipaly yang ditepis oleh Syazwan (Lilipaly tercatat melepaskan 9 tembakan dalam pertandingan ini, namun semuanya gagal menjadi gol), bola liar yang bergulir hingga keluar kotak penalti langsung disambar oleh Hanis Saghara yang masuk menggantikan Bachdim. Skor 3-1 pun menjadi hasil akhir yang menegaskan kemenangan Serdadu Tridatu.

Meskipun berhasil meraih kemenangan meyakinkan, namun poin minus dalam pertandingan kali ini adalah banyaknya peluang yang gagal dimaksimalkan oleh lini serang Bali United. Mengingat lawan berikutnya lebih berat dan mereka akan bermain di kandang lawan, kelihatannya hal ini akan menjadi pekerjaan rumah utama untuk Widodo C. Putro dan timnya sebelum bertandang ke Singha Stadium pekan depan.

Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Filippo Inzaghi dan timnas Italia