Nasional Bola

Semakin Cantiknya Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Pelajaran Berharga dari Manajemen Bali United

Sudah sedari beberapa waktu yang lalu, manajemen Bali United membenahi Stadion Kapten I Wayan Dipta yang menjadi venue laga kandang mereka di kompetisi Liga 1.

Namun terkait partisipasi dari klub kebanggaan Semeton Dewata ini di ajang antarklub Asia, tepatnya Liga Champions Asia (jika kandas di babak play-off akan terdemosi ke Piala AFC) yang akan berlangsung sebentar lagi, proses pembenahan itu pun terus dikebut.

Seperti yang sama-sama kita ketahui, ada banyak aspek dari Stadion Kapten I Wayan Dipta yang diperbaiki secara total oleh manajemen Bali United. Mulai dari tribun penonton, toilet, ruang ganti pemain, rumput lapangan, dan masih banyak lagi. Nyaris seluruh aspek yang ada di stadion berkapasitas 25 ribu pasang mata ini mendapat sentuhan.

Baru-baru ini, beredar foto terbaru dari stadion yang terletak dekat dengan area pemukiman warga ini. Fakta itu sendiri dikonfimasi pihak Bali United lewat akun Twitter resmi mereka.

Salah satu foto yang menarik perhatian adalah bangku cadangan pemain yang tak lagi menggunakan kursi berbahan plastik. Manajemen Bali United memutuskan untuk mengganti kursi tersebut dengan kursi yang umumnya digunakan stadion-stadion papan atas Eropa dan jauh lebih nyaman.

Di Indonesia, hanya Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki bangku pemain cadangan seperti yang ada di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Menariknya, stadion yang berlokasi di Jakarta itu juga baru saja direnovasi besar-besaran.

Melihat perkembangan signifikan dari Stadion Kapten I Wayan Dipta yang mulanya tampak usang dan sederhana, hingga menjadi lebih modern dan rapi seperti sekarang, sepatutnya kita memberi acungan jempol buat manajemen Bali United.

Mereka memberi pelajaran berharga kepada seluruh elemen dalam persepak bolaan nasional terkait langkah-langkah krusial untuk membawa klubnya menjadi lebih profesional.

Keputusan manajemen Bali United untuk mengambil hak pengelolaan Stadion Kapten I Wayan Dipta, lewat kontrak jangka panjang dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, wajib diapresiasi. Sebab dengan begitu, mereka bisa merombak stadion sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh asosiasi sepak bola Asia (AFC) dengan lebih cepat.

Hal yang sama, tentu akan sulit kita jumpai andai pengelolaan stadion masih dipegang oleh Pemkab Gianyar. Seperti yang sama-sama kita ketahui, banyak pemerintah daerah yang selama ini terkesan abai dengan pengelolaan stadion. Kalaupun ada pembenahan, biasanya terkesan minimalis dan apa adanya.

Semakin cantiknya Stadion Kapten I Wayan Dipta dan kesungguhan manajemen Bali United guna mengantar klub mereka jadi lebih baik serta profesional, adalah langkah yang patut ditiru walau pada mulanya, harus menggelontorkan dana ekstra.

Tapi percayalah, membuat suporter merasa lebih aman dan nyaman untuk datang secara langsung ke stadion bakal membuat pengorbanan besar dari sisi dana itu takkan terasa mencekik. Bahkan, manajemen Bali United bisa menjadi pihak yang tertawa paling akhir.

 

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional