Dunia Lainnya

Rencana Pelaksanaan Laga A-League di Malaysia dan Singapura: Ambisi Australia Merebut Pasar di Asia Tenggara?

Sebuah kabar menarik datang dari Australia. Salah satu klub peserta A-League, Perth Glory, kemungkinan besar akan segera memainkan pertandingan liga di Asia Tenggara. Klub dari wilayah barat Australia tersebut akan segera menyelenggarakan laga di Singapura dan Kuala Lumpur pada musim 2018/2019. Bukan tidak mungkin, mereka akan segera merambah Indonesia!

Seperti dikabarkan berbagai media lokal Perth, pemilik Perth Glory, Tony Sage, mengklaim bahwa pihaknya telah menerima lampu hijau dari Federasi Sepak Bola Australia (FFA) untuk melakukan ekspansi ke Asia Tenggara. Jika itu benar-benat terjadi, ini akan menjadi kali pertama pertandingan A-League dipentaskan di luar Australia dan Selandia Baru.

“Kami sudah mendapat izin dari FFA untuk memainkan satu pertandingan di Asia Tenggara. Syaratnya, kami harus menyepakati tim lawan kami yang juga ingin bermain di sana,” kata Sage kepada Football Nation Radio.

Lebih lanjut, Sage yang juga merupakan seorang pengusaha bidang pertambangan meneruskan, “Proposal ini memang belum final, tapi besar harapan kami untuk bisa melakukannya. Kami telah mendapat persetujuan dari FFA.”

Sampai saat ini memang belum ada konfirmasi resmi dari FFA, tapi mengingat usulan ini telah dicetuskan selama bertahun-tahun, klaim Sage membawa isu tersebut kembali ke permukaan.

Sejak tahun 2014, memang terjadi pro-kontra menanggapi usulan ekspansi A-League ke Asia Tenggara. Gagasan tersebut pertama kali diajukan pada tahun 2014 oleh seorang agen pemain asal Inggris, Jon Smith. Meski demikian, dikabarkan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) menentang usulan tersebut.

Untuk mendukung klaimnya, Sage mengatakan bahwa dia telah mencapai “kesepakatan informal” dengan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Menurutnya, FAM akan memberi dukungan sekuat tenaga untuk mengembangkan A-League di negara mereka.

“Semua orang menertawakan kami, tapi menurut saya kami (klub-klub Australia) perlu memiliki basis di Singapura, Jakarta, dan Kuala Lumpur,” kata Sage. “300 juta pasang mata akan tertuju ke permainan ini (A-League). Rating televisi pasti akan sangat besar.”

Jika dipikir-pikir, visi sang pemilik Perth Glory tersebut cukup masuk akal. Ia tak akan menghadapi hambatan jika asosiasi di negara-negara Asia Tenggara menyetujuinya dan bersedia untuk bekerja sama dengan klub-klub Asia Tenggara.

“Kita harus membawa pasar Asia ke sini (Australia). Keuntungan dari hak siar televisi pasti akan meningkat tiga kali lipat dan itu akan bermanfaat bagi semua pihak.”

Jika ini terwujud, Perth Glory bisa saja melaksanakan satu pertandingan di luar kandang mereka, Stadion Optus, pada musim 2017/2018 mendatang. Meski keputusannya belum final, kemungkinan besar pertandingan yang dipindahkan ke luar negeri adalah pada tanggal 10 Maret 2018, melawan Central Coast Mariners. Tempat pelaksanaannya antara di Singapura atau Kuala Lumpur.

Lalu, jika pertandingan tersebut terealisasi dan berhasil mendatangkan keuntungan, kita tinggal menunggu waktu sampai langkah Perth Glory diikuti para peserta A-League lain, seperti Melbourne Victory dan Sydney FC. Bukan tidak mungkin juga Indonesia menjadi tujuan selanjutnya ekspansi klub-klub negeri kangguru ini.

Namun, khusus untuk Indonesia, kita tampaknya perlu menunggu terjalinnya pembicaraan antara Perth Glory atau salah satu klub peserta A-League dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) terlebih dahulu.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.