Turun Minum Serba-Serbi

Jadi Bahan Olok-Olok, Stadion Karangberahi Direncanakan Berganti Nama

Ada-ada saja permasalahan zaman now, contohnya yang menimpa stadion di Brebes ini. Gara-gara namanya berkonotasi negatif, Stadion Karangberahi rencananya akan berganti nama. Usulan tersebut diutarakan oleh Bupati Brebes, Idza Priyanti.

“Dalam waktu dekat, kami akan membentuk tim guna menggelar sayembara pemilihan nama stadion Brebes,” ucapnya saat melakukan peninjauan renovasi Stadion Karangberahi, beberapa hari yang lalu. Idza menambahkan, sebaiknya stadion memakai nama pahlawan, tokoh masyarakat Brebes, atau mencantumkan ciri khas Brebes yang mencerminkan kesantunan dan semangat olahraga.

Meski demikian, Idza tidak menampik jika nantinya muncul pro dan kontra soal penggantian nama stadion. Sebab, nama Karangberahi sendiri sudah digunakan sejak diresmikan sebagai kandang Persab Brebes pada tahun 2012, dan memiliki banyak kenangan manis bersama klub yang berjuluk Laskar Ki Joko Poleng itu.

Prestasi Persab di Stadion Karangberahi di antaranya adalah mengantar Persab Brebes promosi ke Divisi Dua di tahun yang sama, dan mencatat rekor tak terkalahkan bagi sang tuan rumah dalam 18 pertandingan sejak tahun 2012 hingga 2016, dengan rincian 11 menang dan 7 kali imbang.

Di level junior, Stadion Karangberahi juga menghasilkan prestasi dengan meloloskan tim Porprov Kabupaten Brebes ke final Porprov Jawa Tengah 2013, dan turut andil dalam keberhasilan Persab Brebes U-17 menjadi juara Piala Soeratin 2016.

Stadion Karangberahi memang sengaja memakai nama tersebut sejak didirikan, yang konon merujuk pada lokasi stadion yang dulunya merupakan tempat mengawinkan kuda-kuda Bupati Brebes. Dikarenakan gairah bercinta hewan-hewan tersebut yang dikenal dengan istilah “berahi”, maka jadilah stadion ini dinamakan Karangberahi.

Tak hanya menggelar laga sepak bola, Stadion Karangberahi juga sering digunakan untuk menghelat pertandingan cabang olahraga lain, diantaranya adalah Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), dan sempat menjadi tuan rumah play-off Putaran II Divisi III Nasional U-21 Liga Indonesia XVIII Zona Jawa.

Renovasi Stadion Karangberahi sudah dimulai sejak akhir 2016, dan menelan biaya hingga 19 miliar rupiah. Nantinya, penggantian nama stadion juga dilakukan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Brebes yang ke-340.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.