Dunia Asia

15 Januari 2007: Fenomena Tujuh Gol Noh Alam Shah di Piala AFF 2007

Sebelum kehadiran Teerasil Dangda yang superior bersama tim nasional Thailand, Noh Alam Shah merupakan penyerang terbaik Asia Tenggara. Hampir serupa seperti Dangda, Along, begitu Alam Shah biasa disapa, merupakan penyerang yang berbahaya di muka gawang lawan. Yang berbeda, apabila Dangda biasanya memiliki penyelesaian akhir yang lebih tenang dan berkelas, Along lebih memiliki daya ledak hebat ketika menggedor pertahanan lawan.

Publik sepak bola Indonesia mengenalnya ketika ia berhasil membawa Arema Indonesia menjadi juara kompetisi Liga Super pada tahun 2010. Kala itu ia bersama rekan senegaranya, Ridhuan Muhammad, menjadi pemain kunci keberhasilan Singo Edan meraih gelar juara. Sempat memperkuat PSS Sleman dan Persib Bandung, Along kemudian kembali ke Singapura, dan memperkuat klub lamanya, Tampines Rovers.

Yang menjadikan Along spesial adalah catatan yang ia buat bersama timnas Singapura di level internasional. Ia berhasil membawa negara kecil tersebut meraih gelar juara Piala AFF pada dua kesempatan, yaitu tahun 2004 dan 2007.

Along juga hingga saat ini juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Singapura dengan 36 gol. Ia juga masih memegang rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala AFF dengan 17 gol, selisih dua gol dengan catatan milik Dangda yang menguntit di belakangnya dengan 15 gol. Dari 17 gol tersebut, tujuh gol diciptakan hanya dalam satu pertandingan saja. Tepatnya di pertandingan penyisihan grup Piala AFF 2007 melawan Laos.

15 Januari 2007, hari pertandingan kedua Grup B Piala AFF 2007. Singapura berhadapan dengan Laos yang pada hari pertandingan pertama dihantam Indonesia dengan skor 3-1. Sebelum pertandingan dimulai, tidak ada yang menyangka bahwa Singapura akan menang dengan skor mencolok. Keputusan pelatih Radojko “Raddy” Avramovic untuk tidak menyertakan penyerang naturalisasi, Agu Casmir, menjadi salah satu penyebab utama. Kala itu, Raddy hanya memanggil seluruh penyerang lokal asli Singapura seperti Indra Shahdan Daud, Khairul Amri, dan juga Along.

Memang, Singapura diprediksikan untuk memenangkan pertandingan, apalagi mereka berstatus sebagai tuan rumah. Tetapi tidak ada satupun pihak di National Stadium, Kallang, menyangka bahwa Daniel Bennet dan kawan-kawan akan menang dengan skor mencolok yaitu 11-0 atas Laos, dengan tujuh gol di antaranya dicetak oleh Along.

Setelah unggul melalui gol Ridhuan Muhammad pada menit ke-10, Singapura kemudian terus menyerang. Satu menit kemudian, umpan dari Mustafic Fachruddin ditanduk oleh Along ke gawang Laos. Gol pada menit ke-11 ini menjadi pembuka rekening setengah lusin lebih gol yang dicetak Noh Alam Shah pada pertandingan tersebut.

Along mencetak gol keduanya lagi-lagi melalui tandukan. Kali ini memanfaatkan umpan silang dari Ridhuan. Ia kemudian mencetak hat-trick pada menit ke-61, melalui sebuah tap-in yang memaksimalkan sodoran dari Khairul Amri.

Ketika semua beranggapan bahwa itu adalah lesakan terakhir Along dalam pertandingan tersebut, nyatanya ia kemudian terus mencetak gol. Along menambah rekening golnya pada menit ke-72, 76, dan 88. Dan satu gol terakhir ia cetak jelang bubaran, tepat menjelang wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan usai dan itu ia lakukan dengan cara yang sensasional.

Singapura terus menyerang meskipun sudah unggul dengan skor 10-0. Khairul Amri berhasil mengelabui dua pemain bertahan Laos. Ia kemudian menembak bola namun membentur tiang. Bola muntah mengarah kepada Along yang sedang berada di posisi bebas. Alih-alih menyelesaikan peluang tersebut dengan cara yang mudah, Along kemudian menembak bola dengan cara yang akrobatik. Bola kemudian mengoyak jala Laos untuk sebelas kalinya di laga tersebut. Sebuah cara yang spesial untuk melengkapi catatan hebat sekaligus mengakhiri pertandingan.

Gol-gol Singapura lain pada kemenangan sensasional tersebut dicetak oleh Shahril Ishak pada menit 47, lalu Khairul Amri pada menit ke-71, dan mantan pemain sayap Persitara Jakarta Utara, Itimi Dickson pada menit ke-76.

Piala AFF 2007 tentu menjadi paling berkesan untuk Along sebab ia mencetak rekor gol yang hingga saat ini belum bisa dipecahkan oleh penyerang lain. Total di kompetisi tersebut, Along berhasil menyarangkan 10 gol, rekor gol terbanyak dalam satu edisi sepanjang sejarah Piala AFF. Hebatnya, Along melakukan hal tersebut tepat setelah baru sembuh dari cedera yang cukup parah. Semakin manis karena di akhir kompetisi ia berhasil membawa Singapura mengangkat trofi juara.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia