Eropa Spanyol

Paulinho Justifikasi Kualitas Dunia di El Clasico

Di bursa transfer awal musim ini, Barcelona dikritik habis-habisan setelah dinilai banyak orang melakukan kebijakan transfer yang terhitung buruk. Yang pertama tentu saja melepas Neymar ke Paris Saint-Germain. Meskipun Blaugrana mendapatkan dana segar yang begitu banyak, melepas penerus takhta Lionel Messi tentu saja merupakan suatu hal yang tidak disenangi.

Meskipun begitu, kritik terhadap transfer Neymar tak ada apa-apanya dibandingkan ketika Barcelona mengumumkan akuisisi Paulinho Bezerra, atau yang lebih dikenal sebagai Paulinho. Tentu saja kritikan keras datang kepada manajemen Barca, karena mereka dengan mudahnya menghamburkan uang sebanyak 40 juta euro untuk seorang gelandang berusia 29 tahun yang bermain bersama klub Cina, yang sebelumnya gagal total bersama Tottenham Hotspur.

Beberapa media menilai bahwa kesepakatan ini memalukan bagi klub sekelas Barca, bahkan ada rumor jahat yang beredar bahwa Josep Bartomeu, Presiden Barcelona, membeli Paulinho hanya untuk kepentingan bisnisnya di Cina.

Kini, tak ada yang menyangka bahwa Paulinho mampu menjadi bagian integral dari skuat Ernesto Valverde. Gelandang timnas Brasil ini berhasil membungkam semua kritik yang datang kepadanya ketika ia direkrut. Ia tercatat sebagai gelandang tersubur di La Liga dengan total raihan enam gol dari 16 penampilan. Namun,, Paulinho berhasil menunjukkan mengapa ia pantas dihargai begitu besar setelah menunjukkan penampilan yang berkelas kala membantu timnya mengalahkan Real Madrid kemarin malam.

Di laga El Clasico ke 237 yang berhasil dimenangi Barcelona dengan tiga gol tanpa balas tersebut, Paulinho berhasil menunjukkan bahwa predikatnya sebagai gelandang yang rajin mencetak gol bukan isapan jempol belaka. Pemain yang memiliki wajah bak anggota kartel narkoba ini memiliki pergerakan tanpa bola yang tak ada duanya, sehingga ia mampu mendapat posisi yang baik untuk mengancam gawang Keylor Navas.

Menurut data dari Wyscout, Paulinho mampu melepaskan empat tendangan, yang semuanya mengarah ke gawang Navas. Apabila kiper Kosta Rika tersebut tak tampil brilian, bisa dipastikan pundi-pundi gol Paulinho akan bertambah kemarin malam.

Pada dasarnya, Paulinho sebenarnya mampu mencetak gol apabila Dani Carvajal tidak dengan sengaja mengadang sundulannya di depan gawang Madrid yang sudah tanpa kawalan. Namun, di lain pihak, berkat dirinya pula Los Blancos bermain dengan 10 pemain karena Carvajal diberi kartu merah, dan timnya bisa dengan mudah menguasai pertandingan dan mencetak dua gol tambahan setelah unggul jumlah pemain.

Pergerakannya yang tak mudah dibaca benar-benar membingungkan lini pertahanan Madrid yang sebenarnya di atas rata-rata. Tak hanya itu, ia juga berhasil mencatatkan 88 persen operan sukses, dan memenangi 11 duel, sebuah catatan tambahan yang menandakan bahwa performanya tak kalah apik dari pemain sekelas Lionel Messi dan Luis Suarez.

Secara keseluruhan, Barcelona memang bermain luar biasa di Santiago Bernabeu, namun kredit patut kita berikan kepada Paulinho, yang tak gentar terhadap kritik, yang berhasil menjustifikasi pembeliannya lewat penampilan kelas dunia di laga sepanas El Clasico.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket