Eropa Spanyol

Paulinho, Si Pemain Buangan Penyelamat Barcelona

Musim panas ini mungkin jadi musim panas yang dilematis bagi Paulinho. Bersama Guangzhou Evergrande, ia tampil stabil. Stabilnya performa gelandang Brasil ini berbuah rutinnya ia dipanggil oleh Tite untuk memperkuat Negeri Samba di kualifikasi Piala Dunia 2018. Bahkan, hebatnya lagi, stabilnya performa Paulinho di Liga Super Cina terbawa bersama Brasil.

Juara dunia lima kali ini menjadi negara pertama (selain tuan rumah Rusia) yang sukses merebut tiket lolos ke negeri pimpinan Vladimir Putin tersebut tahun depan. Bermain di timnas Brasil, Paulinho menjadi nyawa lini tengah bersama Renato Augusto dan menyegel statusnya di tim inti Selecao, kendati ada gelandang muda Real Madrid, Casemiro, yang juga tampil sensasional musim lalu.

Kegemilangannya selama di Cina dan timnas, berbuah kepada isu ketertarikan raksasa Catalan, Barcelona. Ketertarikan yang tak hanya mengundang keraguan banyak pihak, tapi juga banyak cibiran. Namanya tak diperhitungkan sebagai calon gelandang yang dibutuhkan Blaugrana. Kegagalan mendapatkan Marco Veratti dan Jean Michel Seri, ditengarai menjadikan eks pemain Tottenham Hotspur ini target utama Barcelona.

Dana 40 juta euro akhirnya digelontorkan oleh Barcelona untuk mendatangkan pemain yang memilih nomor punggung 15 ini. Sesi perkenalan pertamanya di Camp Nou berlangsung tak meriah, dan berbanding terbalik ketika Barcelona mendatangkan pemuda Prancis, Ousmane Dembele, dengan mahar 105 juta euro. Singkat kata, Paulinho tak mendapat impresi positif di hari pertamanya menjejakkan kaki di Catalan.

Tapi, takdir memang kadang bekerja dengan cara aneh. Sempat dianggap tak layak berseragam Barcelona, di laga alot melawan Getafe (16/9) lalu, gelandang asal Brasil ini justru menjadi pahlawan kemenangan bagi Blaugrana. Golnya menjadikan skor berbalik menjadi 1-2 dan membuat timnya membalikkan keadaan atas tuan rumah dan membungkus tiga angka.

Sebagai box to box, Paulinho nyatanya memang memiliki daya jelajah superior dan goal-threat yang bagus ketika berlari menyongsong bola untuk menerobos kotak penalti dan mencetak gol atau melakukan tendangan ke gawang. Golnya ke gawang Getafe menunjukkan bahwa di antara gelandang elegan Barcelona lainnya, Paulinho menawarkan kekuatan, ketangguhan, dan daya jelajah yang baik untuk mengimbangi elegansi Sergio Busquets dan Andres Iniesta.

Statusnya sebagai pemain buangan Spurs dan Liga Inggris nyatanya tak menghalangi gelandang berusia 29 tahun ini untuk menjadi supersub Barcelona sekaligus memastikan timnya menyapu bersih semua kemenangan di empat laga awal La Liga. Sesuatu yang tidak mampu dilakukan rival abadi mereka, Real Madrid.

Oleh: redaksi