Kegaduhan terjadi setelah kabar Paulinho ke Barcelona akan menjadi kenyataan. Selain harga yang dipandang terlalu mahal untuk pemain berusia 29 tahun, sekitar 40 juta euro, Paulinho juga dirasa bukan sosok gelandang yang dibutuhkan Blaugrana. Benarkah begitu? Mari mencoba berprasangka baik.
Alasan-alasan yang dikemukakan oleh penentang kebijakan pembelian Paulinho memang sebetulnya masuk akal. Uang 40 juta euro bisa digunakan Barcelona untuk membeli Jean Michael Seri dari OGC Nice. Gelandang 25 tahun ini disebut oleh Xavi Hernandez punya DNA Barcelona. Alasan yang kuat, bukan?
Atau bisa juga, sebaiknya, manajemen Barcelona kembali menaruh kepercayaan kepada lulusan La Masia. Sergi Samper, misalnya, yang punya dasar kemampuan seperti Sergio Busquets. Memaksimalkan La Masia tentu akan membantu Barcelona menghemat banyak dana belanja. Sayangnya, La Masia justru seperti menjadi “tabungan” saja. Pemain muda potensial dilego dengan harga murah.
Membantah dua argumen di atas memang sulit, karena masuk akal dan punya landasan yang jelas. Namun, bagaimana apabila sosok Paulinho memang sangat dibutuhkan Ernesto Valverde? Bagaimana apabila Paulinho memang akan sangat cocok dengan sistem mantan pelatih Athletic Bilbao tersebut?
Harga Paulinho memang tinggi, karena Guangzhou sendiri punya daya tawar yang kuat. Paulinho adalah pemain andalan mereka. Masuk akal juga apabila mereka berusaha mendapatkan kompensasi besar untuk pemain kunci. Jika ada alasan selain sepak bola yang melandasi transfer ini, biarlah Tuhan yang akan menunjukkan jalannya.
Baca juga: Misteri Transfer Paulinho
Nah, tulisan ini adalah usaha meraba sistem Valverde untuk musim depan, di mana Paulinho akan dibutuhkan.