17 Agustus 1996, Manchester United berhadapan dengan Wimbledon di pertandingan pembuka Liga Primer Inggris musim 1996/1997. Eric Cantona dan Dennis Irwin sudah membuat United unggul 2-0. Namun, mereka kemudian terus menyerang tim lawan untuk menambah gol.
Brian McClair memberikan bola ke seorang gelandang muda berambut belah tengah yang baru satu musim naik ke tim utama. Alih-alih memberikan bola ke rekannya yang lain di lini depan, gelandang muda ini kemudian menembak bola dari hampir setengah lapangan dan gol!
Pemuda tersebut adalah David Beckham. Anda bisa melihat kembali rekaman pertandingan atau cuplikan luar biasa gol Beckham yang menjebol gawang Wimbledon yang kala itu dikawal oleh Neil Sullivan. Spektakuler, berkelas dan elegan, bisa jadi adalah pilihan kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan gol setengah lapangan tersebut yang kemudian melegenda bagi karier Becks. Mulai dari melayang di udara hingga kemudian menghujam gawang, semuanya merupakan produk kelas satu dari seorang Beckham.
Gol ini kemudian membuat Beckham menjadi tersohor, bukan hanya di daratan Inggris saja, tetapi juga hingga seluruh penjuru Eropa, bahkan dunia. Ia memang sudah dikenal sebagai pemain berbakat sejak berhasil memenangkan Piala FA usia muda pada tahun 1992. Akan tetapi pada awalnya, pria yang akrab disapa Becks ini tidak dinilai begitu tinggi.
Ketimbang para alumnus tim muda United kala itu seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, dan Neville bersaudara, pada awalnya Becks dinilai bukan pemain yang benar-benar bagus. Bahkan dibanding dua pemain sayap lain yaitu Ben Thornley dan Keith Gillespie, semua dinilai lebih baik ketimbang Becks. Alasannya adalah, Becks dianggap terlalu lamban untuk bermain di posisi sayap dan tidak terlalu bertenaga untuk bermain di area tengah.
Ia sering sekali mendapatkan murka pelatih tim muda United kala itu, Eric Harrison. Meskipun akhirnya ia bisa begitu maksimal ketika di tempatkan di flank kanan seiring waktu.
Becks memang sudah mendapatkan debut tim senior pada tahun 1992 dalam laga melawan Brighton di ajang piala domestik. Namun, ia sama sekali belum mendapatkan debut di ajang Liga Inggris hingga tahun 1995. Bahkan, ia mesti mendapati dirinya dipinjamkan ke Preston North End pada musim 1994/1995. Semusim setelahnya, segala sesuatunya menjadi lebih baik. Hasil kerja kerasnya kemudian membuahkan hasil.
Keith Gillespie tampil tidak terlalu bagus di tim utama hingga kemudian pergi ke Newcastle United sebagai bagian dari transfer Andy Cole ke United. Andre Kanchelkis hengkang ke Everton, sementara dua buruan Sir Alex Ferguson, Darren Anderton dan Steve Stone, urung mendarat di Old Trafford. Persaingan di posisi sayap kanan United kemudian menyisakan Lee Sharpe dan Becks, di mana Becks kemudian memenangkan persaingan tersebut dan mengunci satu tempat di utama United saat itu.
Setelah gol Beckham ke gawang Wimbledon tersebut, ia bukan lagi dikategorikan sebagai pemain muda bertalenta. Ia sudah masuk ke dalam lingkup para pemain bintang. Para penggemar semakin memujanya dan namanya semakin terkenal. Dua minggu setelah gol tersebut, Becks langsung mendapat panggilan dari timnas Inggris senior. Karena gol ini pula, ia bisa berkenalan dengan seorang gadis yang menjadi istrinya saat ini, Victoria.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia